Rabu, 31 Juli 2013

Ketentuan Mesin yang Ditetapkan Oleh Pabrik

Setiap pabrik mesin memberikan keterangan – keterangan mengenai ketentuan terhadap motor yang dibuatnya. Ketentuan – ketentuan itu adalah sebagai berikut:

  1. Bore and stroke
  2. Compression ratio
  3. Valve location
  4. Piston displacement

1.Bore and Stroke ( Guardian dan gerak tempuh )

Dalam ketentuan teknik untuk pembuatan mesin – mesin, Bore and Stroke selalu disebut – sebut. Bore  dalam bahasa Indonesia adalah Guardian yang berarti garis tengah dari silinder mesin, sedang Stroke  adalah gerak tempuh yaitu jarak antara titik mati Atas ( TMA) dan titik mati bawah ( TMB). Untuk motor – motor buatan Amerika dan Inggris dinyatakan dalam ukuran Inch. Misalnya 2 ½ x 3 1/2 , artinya Bore berukuran 2 ½ Inch dan Stroke berukuran 3 ½ Inch. Untuk motor – motor buatan Eropa dan Jepang ukuran dinyatakan dalam ukuran millimeter misalnya 65 x 85, artinya Bore berukuran 65 mm dan Stroke berukuran 85 mm.

Daftar ukuran Bore dan Stroke beberapa mesin

Kubota diesel serie KMH – 851    -- 82 x 82 mm.
Yanmar diesel serie TS 50           -- 70 x 70 mm.
Adiguna diesel model DE- 1         -- 111 x 152 mm.
Petter Diesel          -- 87 x 110 mm.
Hino diesel DM – 100  -- 90 x 113 mm.
Mercedes Bens diesel OM 352  -- 97 x 128 mm.
Kromhout Diesel type – G          -- 108 x 152,4 mm.

2. Compresin ratio
Compresion ratio dalam bahasa Indonesianya adalah perbandingan kompresi. Perbandingan kompresi adalah perbandingan antar isi silinder yaitu jarak TMA sampai TMB ditambah isi ruang bakar dibagi oleh isi ruang bakar.

Perbandingan kompresi = Isi ruang bakar + Isi silinder
                                          isi ruang bakar

Perbandingan kompresi itu mempengaruhi akan keadaan tenaga motor, kalau perbandingan itu kecil, maka motor akan berputar dengan tenaga yang lemah. Untuk motor bensin yang dipergunakan untuk mobil perbandingan kompresi ialah antara 9 : 1 sampai 12 : 1. Apabila suatu motor mempunyai perbandingan kompresi 9: 1, maka hal ini berarti bahwa isi silinder ditambah isi ruang bakar, ketika piston berada pada titik mati atas ( TMA), hanya 1/9 dari isi permulaan ketiak piston berada pada titik mati bawah ( TMB). 

Untuk jelasnya mengenai perbandingan kompresi 9:1 adalah sebagai berikut: Diumpamakan isi silinder = 8 liter, isi ruang bakar = 1 liter. Maka perbandingan kompresi menjadi: 
8 + 1= 9 = 9 :1
Perbandingan kompresi memperngaruhi pada pembakaran gas di dalam silinder yang berupa bensin dan udara. Untuk motor Diesel perbandingan kompresi antara 18 : 1. Apabila perbandingan kompresi untuk motor diesel terlalu tinggi, hal ini tidak baik karena dapat menimbulkan ledakan sendiri dan berdetonasi di dalam silinder mesin tersebut. Detonasi dapat terjadi pada motor disebabkan karena bahan bakarnya tidak sesuai dengan perbandingan kompresi atau detonasi dapat terjadi karena ruang bakar mesin menjadi sempit disebabkan kerak – kerak di dalam silinder mesin tersebut.

Tanda tanda mesin berdetonasi

Suara mesin bila hidup berdetak halus dan putaran motor agak berat, di samping itu tenaga motor sangat kurang, hal ini dapat merusakkan mesin. Detonasi baru dapat diketahui setelah mesin itu dibongkar. Tanda – tanda apabila motor itu pembakaranya berdetonasi adalah, keadaan piston pecah – pecah halus, katup – katupnya terbakar, batang piston melengkung dan metal – metal batang piston pecah – pecah.

Daftar perbandingan Kompresi untuk beberap mesin Diesel:

Mercedes Benz DM  352 =  17 : 1
Peter Diesel = 16,5 : 1
Hino Diesel  DM 100 = 16 : 21

3. Valve location ( letaknya katup – katup )

Letaknya katup – katup pada motor ada 3 macam :

  1. Motor yang berkatup di kepala = Valve in Head
  2. Motor yang berkatup di sisi = Valve in Block
  3. Motor yang berkatup di kepala dan di sisi = Valve in Combination

Kebaikan dari motor yang berkatup di kepala

  1. Bentuk ruang bakarnya sangat menguntungkan. Bahan bakar terbakarnya sangat cepat, tidak ada detonasi dan putaran motor tenang.
  2. Kompresinya sangat besar.
  3. Tenaga motor besar.
  4. Katup – katup mudah dibongkar.

Keburukan dari motor berkatup di kepala

  1. Tenaga tidak melebihi dari motor yang berkatup di sisi.
  2. Membutuhkan banyak alat.
  3. Bila katup – katupnya pecah atau patah besar kemungkinan piston dan kepala silinder hancur.
  4. Suara motor lebih ribut daripada motor yang berkatup di sisi.

Motor yang berkatup di sisi
Konstruksi dari motor yang berkatup di sis sangat sederhana dan mudah untuk memperbaikinya. Perlengkapan dari onderdil – onderdil tidak begitu banyak. Oleh karena itu pada masa lampau dan sampai saat ini motor berkatup di sisi masih banyak digunakan.

Motor yang berkatup kombinasi
Motor yang berkatup kombinasi mempunyai beberapa keuntungan:
Pemasukan campuran gas ke dalam silinder adalah sempurna.
Pada waktu mengadakan kompresi, kompresinya sangat baik.
Dapat mencapai perbandingan kompresi yang tinggi.

4. Piston displacement ( isi silinder)
Dalam ketentuan – ketentuan teknik, isi silinder selalu disebut – sebut. Besarnya isi silinder dinyatakan dalam liter atau centimeter cubick ( CC) untuk motor – motor buatan Eropa dan Jepang. Untuk motor – motor buatan Inggris dan Amerika dinyatakan dalam Cubic Inches. Tiap – tiap motor mempunya isi silinder tertentu, makin besar nilai isi silinder itu, makin besar tenaga motor dihasilkan. Bila diperhatikan dalam pembuatan motor, maka isi silinder selalu berubah – ubah tiap tahunnya. Walaupun kita tidak mendapat ketentuan pabrik mengenai isi silinder itu, maka isi silinder dapat diukur dengan cara yang sederhana yaitu dengan jalan menghitungnya.:
Isi silinder = Luas kepala piston x gerak tempuh piston

Keterangan:

  1. Luas kepala piston = luas diameter piston
  2. Gerak tempuh     = Jarak antara TMA dengan TMB atau langkah piston.
  3. Isi Silinder     = volume langkah piston

Dalam bentuk rumus:
Piston displacement ( isi silinder)

Isi silinder = luas kepala piston  x  gerak tempuh piston

Read More

Selasa, 30 Juli 2013

Klasifikasi motor penggerak

Motor bakar ialah suatu pesawat tenaga yang dapat mengubah energi panas menjadi tenaga mekanik dengan jalan pembakaran bahan bakar.

Di dalam pembagian motor bakar kita mengenal

  1. Motor pembakaran luar ( external Combustion Engine) ialah suatu pesawat yang energinya untuk kerja mekanik diperoleh dengan pembakaran bahan bakar dilakukan di luar pesawat tersebut.
  2. Motor pembakaran dalam ( internal Combustion Engine) ialah suatu pesawat yang energinya untuk kerja mekanik yang diperoleh dari hasil pembakaran bahana bakar dilakukan di dalam silinder motor itu sendiri.

Konstruksi motor pembakaran dalam terdiri atas

  1. Konstruksi motor statis : motor yang diam di tempat yang banyak digunakan di pabrik – pabrik sebagai pembangkit tenaga listrik.
  2. Konstruksi motor dinamis : motor yang dapat bergerak berpindah tempat. Contoh : Auto mobil, sepeda motor, kapal terbang, kapal air.

Berdasarkan sistem pengapian / penyalaaan

  1. Sistem penyalaan disebabkan tekanan udara kompresi
  2. Sistem penyalaan disebabkan oleh loncatan bunga api listrik

Berdasarkan putaran motor

  1. Motor dengan putaran rendah, di bawah 600 RPM
  2. Motor dengan putaran sedang, antara 600 RPM sampai 1500 RPM.
  3. Motor dengan putaran tinggi, lebih dari 1500 RPM.

Berdasarkan sistem pendingin

  1. Sistem pendinginan dengan udara.
  2. Sistem pendinginan dengan air
  3. Sistem pendinginan dengan udara dan air.

Berdasarkan sistem pelumasan

  1. Sistem pelumasan recik ( Splash system)
  2. Sistem pelumasan tekanan ( Force Feed System)
  3. Sistem pelumasan combinasi ( Splash and Force Feed System)

Berdasarkan pemakaian, motor diesel terbagi atas 

  1. Diesel generator
  2. Diesel kapal laut
  3. Diesel pompa air
  4. Diesel Truck Auto
  5. Diesel traktor
  6. Diesel wheel loader

Berdasarkan siklus kerja

  1. 4 tak / langkah
  2. 2 tak / langkah 


Read More

Senin, 29 Juli 2013

Pemeriksaan dan perawatan Baterai

Pemeriksaan dan perawatan :

  1. Bersihkan bagian – bagian permukaan baterai dengan air. Jika terminal baterai penuh dengan endapan berwarna putih, bersihkan dengan sikat yang halus dan air.
  2. Periksa ketinggian cairan elektrolitnya. Permukaan elektrolit baterai harus diantara upper dan lower. Jika elektrolitnya kurang, tambahkan dengan air baterai secukupnya.
  3. Periksa berat jenis elektrolitnya dengan aerometer. Pada waktu membuka tutup lubang sel, jauhkan baterai dari api.
  4. Bandingkan berat jenis baterai hasil pemeriksaan dengan ketentuan yang berlaku.
  5. Ukur besar tegangan antarsel atau antar kutub – kutubnya dan bandingkan dengan ketentuan seharusnya.
  6. Jika arus pada baterai habis, isi lagi dengan dicharge.


Cara sederhana mengatasi baterai yang habis arusnya:

Jika secara kebetulan arus baterai habis diperjalanan sehingga mobil tidak dapat dijalankan maka untuk mengatasinya dapat dilakukan dengan pertolongan baterai dari mobil lain. Hubungkan terminal positif dengan terminal positif dan terminal negatif dengan terminal negatif dari kedua baterai tersebut. Kedua baterai tersebut harus bertegangan sama. Mobil yang memberi bantuan harus dihidupkan selama mobil yang baterainya habis distarter. Setelah mobil hidup, segeralah cabut kabel – kabel yang menghubungkan kedua baterai.

Jika tidak tersedia kabel – kabel sebagai penghubung kedua terminal baterai maka cara mengatasinya adalah dengan melepas kedua baterai mobil tersebut. Baterai yang masih terisi penuh dipasangkan pada mobil. Kemudian motor dihidupkan. Setelah motor hidup, tambah dan pertahankan putaran motor pada putaran tinggi, cabutkan kabel – kabel baterai tersebut dan gantilah dengan baterai yang habis dan pasangkan kabel – kabelnya dengan cepat. Usahakan agar motor tidak mati. Agar baterai terisi, pertahankan putaran motor pada putaran tinggi. Untuk memeriksa apakah baterai terisi atau tidak, perhatikan ameternya. Jika jarum ameter bergerak pada tanda positif berarti terjadi pengisian. Pemeriksaan dapat juga dilakukan dengan memperhatikan nyala lampu kepala. Jika lampu kepala menyala lebih terang saat putaran motor dinaikkan maka berarti terjadi pengisian. 

Cara mengisi baterai ( mencharge ):
A. Pengisian lambat
Sambungkan baterai dengan baterai charge ( alat pengisi baterai ) di mana klem positif baterai charge disambungkan dengan terminal positif baterai dan klem negatif baterai charge disambungkan dengan  terminal negatif baterai. Arus pengisian untuk baterai umumnya 6 amper dalam waktu pengisian untuk mencapai penuh pada kondisi baterai yang baik tidak banyak menyimpang dari kapasitas baterai. Untuk baterai 10 Ah kurang lebih selama 10 jam. Jika keadaan baterai lemah, cairan elektrolitnya kurang dan dilakukan dengan tanpa menambah elektrolitnya maka arus pengisian harus dikurangi sampai kurang lebih 2 amper. Arus pengisian yang tinggi akan menimbulkan penguapan gas yang berlebihan yang mungkin dapat menimbulkan ledakan.

B. Pengisian cepat. 
Pengisian baterai secara cepat bisa dikerjakan tanpa melepas baterai dari mobil. Pengisian ini dimaksudkan untuk mengisi baterai sehingga mampu menstarter mobil. Pengisian dilakukan dalam waktu yang pendek kurang satu jam dengan arus pengisian 60 sampai 100 amper. Yang perlu diingat adalah bahwa setiap pengisian, maka tutup selnya harus dibuka untuk memberi jalan keluar gas yang timbul.

Read More

Minggu, 28 Juli 2013

Pengenalan Dioda

Ada dua macam dioda berdasarkan bahan dasarnya, yaitu dioda silikon dan dioda germanium. Dioda digunakan sebagai penyearah arus listrik karena sifatnya yang hanya dapat dialiri arus listrik satu arah saja. Pada arah yang berlawanan arus tidak dapat mengalir. Pada regulator digunakan dioda sebagai pengatur tegangan. Dioda yang digunakan adalah dioda zener, yang mana arus listrik pada arah yang berlawanan jika tegangan yang digunakan telah cukup. Dioda zener tidak dapat dialiri arus yang berlawanan selama tegangan tetap rendah. Tetapi jika tegangan mendekati batas dapat mengalir break down, dioda zener akan dialiri arus pada arah yang berlawanan.

Dioda juga digunakan pada alternator sebagai penyearah arus. Biasanya dioda dipasangkan menjadi satu dengan alternator, dekat dengan kipas alternator. Fungsi kipas tersebut adalah mendinginkan dioda dan alternator, karena komponen – komponen dalam alternator, termasuk dioda, peka terhadap panas. Untuk mengatasi hal ini dioda juga dipasangkan pada dudukan yang mudah memancarkan panas. Biasanya tiga dioda diikatkan menjadi satu dalam satu dudukan.

Pemeriksaan dioda:

  1. Hubungkan kabel positif ohmeter ke katoda dan kabel negatif ohmmeter ke anoda.
  2. Amati jarum ohmmeter. Jika jarum ohmmeter bergerak ke posisi tahanan rendah berarti dioda masih baik, tetapi jika jarum tida bergerak berarti dioda telah putus.
  3. Hubungkan kabel positif ohmmeter ke anoda dan kabel negatif ke katoda. Amati jarum ohmmeter tidak bergerak berarti dioda masih baik. Tetapi jika jarum ohmmeter bergerak berarti dioda bocor.
  4. Jika dioda bocor, ganti dengan yang masih baru.
Pengenalan Dioda

Pengenalan Dioda




Read More

Sabtu, 27 Juli 2013

Pengenalan baterai

Baterai merupakan bagian yang sangat penting pada sistem kelistrikan mobil karena berfungsi untuk menyimpan arus semetara yang kemudian digunakan untuk memenuhi kebutuhan arus listrik pada peralatan listrik mobil. Di samping itu baterai sebagai sumber tegana cadangan untuk menstart mobil. Tenaga putar pertama kali untuk memutar poros engkol adalah dari arus listrik baterai yang diubah menjadi tenaga mekanik pada motor starter. Oleh karena itu apabila baterainya habis atau arusnya sangat lemah maka motor starter tidak akan kuat memutar poros engkol sehingga mobil tidak bisa dihidupkan dengan cara distarter.

Arus pada baterai dapat habis dengan sendirinya meskipun tidak dipakai. Proses pelepasan arus dengan sendirinya ini akan lebih cepat dalam keadaan atau cuaca yang panas. Oleh karena itu untuk membatasi pelepasan arus dengan sendirinya ini baterai harus disimpan di tempat yang dingin dalam keadaan penuh terisi arus. Jumlah elektronik baterai berada antara batas agar sel – sel terendam oleh elektronik dan sel – sel baterai dapat bereaksi dengan baik selam proses pengisian dan pemakaian. Apabil elektrolit baterai kurang, tambahkan air baterai secukupnya. Penambahan dan pengurangan air baterai akan mempengaruhi kepekatan asam sulfatnya. Kepekatan yang berlebihan akan menghanguskan dan merusakkan separator – separator dan plat – platnya dicampuri belerang akan mengganggu reaksi kimia pada baterai tersebut.

Berat jenis elektrolit baterai harus selalu diperiksa. Dengan mengetahui besarnya berat jenis elektrolit baterai maka dapat diperkirakan keadaan pengisian baterai tersebut. Untuk mengukur berat jenis elektrolit baterai digunakan aerometer atau hidrometer. Apabila elektrolit baterai dihisap dalam tabung aerometer maka pengukur aero akan terapung.

Permukaan elektrolit baterai akan menunjukkan berat jenis elektrolit tersebut pada skala yang ada di aerometer. Pada baterai yang sering disebut baterai freedom, penambahan elektrolitnya tidak perlu dilakukan karena baterai freedom tertutup rapat tanpa lubang – lubang seperti pada umumnya terdapat pada baterai konvensional. Andaikata terdapat lubang – lubang maka hal ini dimaksudkan untuk dibuka ketika pertama kali dilakukan pengisian elektrolit baterai tersebut atau jika dilakukan pengisian darurat. Baterai freedom pada dasarnya sama dengan baterai konvensional. Perbedaannya, pada baterai freedom digunakan jaringan plat tanpa bahan antimon atau sedikit sekali menggunakan bahan antimon.
Waktu yang paling baik untuk melakukan pengukuran baterai ialah pada saat baterai itu baru saja selesai digunakan. Pada saat ini elektrolit di dalam sel baru saja menjalani proses kimia sehingga elektrolit dalam keadaan tercampur dengan baik. Apabila baterai masih penuh maka keadaan berat jenis elektrolitnya antara 1,26 sampai dengan 1,28. Secara umum keadaan berat jenis elektrolit dalam hubungannya dengan pengisian baterai adalah sebagai berikut:

Keadaan asam Berat jenis
Pengisian penuh         1,275 – 1,30
Pengisian ¾ 1,246 – 1,27
Pengisian ½ 1,215 – 1,24
Pengisian ¼ 1,18   - 1,21
Tidak mengisi 1,15 – 1,175
Kosong 1,12 – 1,145

Besar perbedaan tegangan antar sel atau antar kutub – kutubnya perlu diukur dengan cell tester. Besar perbedaan tegangan antara kutub – kutub dalam sebuah sel adalah 2,2 volt dengan berat jenis elektrolit 1,26 pada suhu 20 derajat celcius.

Agar baterai tahan lama maka baterai harus dirawat secara teratur. Pemeriksaan baterai selain berdasarkan selang waktu pemeriksaan; tidak boleh terlalu lama. Pembersihan korosi pada terminal baterai secara teratur akan memperpanjang umur terminal baterai dan kabel baterai. Baterai yang lama terpasang pada mobil maka terminalnya akan berkarat dan sukar untuk melepaskannya. Bila klem dilepas dengan paksa maka baterai dapat rusak. Untuk mengatasi hal ini dapat digunakan larutan air dengan bicarbonate atau soda untuk membersihkan korosi pada terminal – terminal tersebut. Dengan menggunakan kunci, mur dan baut klem dapat dilepas dengan mudah. Yang perlu diperhatikan adalah bahwa cairan bicarbonate atau soda tersebut tidak boleh masuk ke dalam baterai karena akan dapat menetralkan elektrolit.

Read More

Kamis, 25 Juli 2013

Pemeriksaan Regulator Mobil

Pemeriksaan, penyetelan dan perawatan regulator:

  1. Lepas unit regulator dari dudukannya
  2. Bersihkan unit regulator dari debu dan kotoran
  3. Periksa keadaan titik kontaknya. Mungkin sudah sangat aus, kotor atau berkarat. Titik kontak yang sangat aus, harus diganti. Titik kontak yang kotor atau berkarat harus dibersihkan karena aliran listrik akan terhambat oleh kotoran dan karat tersebut.
  4. Periksa keadaan pegas penahannya. Mungkin patah atau terlalu lemah. Ukur kekuatan pegas tersebut dan bandingkan dengan ketentuan pada buku pedoman servisnya.
  5. regulator, dan sesuaikan dengan buku pedoman servisnya.

Cara pengujian dan penyetelan regulator dinamo:

A. Voltage regulator

Pengujian Periksa keadaan kumparan magnetnya apakah terjadi hubung singkat pada kumparan tersebut. Periksa kawat kumparan, mungkin terkelupas atau putus. Jika kawat kumparan terkelupas atau putus ganti dengan yang baik. Setel celah dilakukan dengan menutup alat pengukur ( regulator) dinamo pada suhu kerja motor. Suhu kerja motor dapat dicapai setelah motor dihidupkan selama kurang lebih 10 menit. Setelah itu lakukan pengujian sebagai berikut:

  1. Hidupkan motor serta nyalakan beberapa lampu dan alat – alat listrik lainnya untuk memperoleh arus dinamo sebesar 10 – 15 Amper. Besarnya arus yang mengalir bisa dilihat pada ampere meter.
  2. Tambah putaran motor secara bertahap dari putaran idel sampai 1600 rpm untuk regulator merk Delco Remy, Ford atau Bosch, dan 2000 rpm untuk model Autolite.
  3. Tegangan yang ditunjukkan oleh voltmeter harus bertambah sesuai dengan bertambahnya putaran motor sampai voltage regulator bekerja. Pada tegangan tertentu harus tidak berubah – ubah.
  4. Tambah putaran motor. Tegangan yang ditunjukkan voltmeter harus tidak berubah – ubah.
  5. Jika tegangan tersebut tidak sesuai dengan ketentuan ( terlalu tinggi atau rendah), atau tidak tetap dan berubah – ubah maka regulatornya harus disetel atau diganti karena mungkin ada kerusakan.

Cara menyetel voltage regulator dinamo untuk masing – masing model regulator tidak sama. Untuk itu lakukan penyetelan sebagai berikut:

  1. Untuk model Delco Remy, penyetelan dapat dilakukan dengan memutar baut pengaturnya. Jika baut diputar searah jarum jam maka tegangan akan naik. Sebaliknya bila diputar berlawanan arah dengan jarum jam maka tegangannya akan turun.
  2. Voltage regulator Autolite dapat disetel dengan membengkokkan batang gantungan per ke atas atau ke bawah. Jika dibengkokkan ke bawah berarti akan menaikan batas maksimum teganganya. Jika dibengkokkan ke atas, maka akan menurunkan batas maksimum teganganya.
  3. Voltage regulator ford dan bosch dapat disetel dengan membengkokkan tangkai ke atas untuk meningkatkan batas maksimum tegangannya dan membengkokkan ke bawah untuk menurunkan batas maksimum tegangannya. 

B. Pembatas Arus

Pengujian ini juga harus dilakukan dengan regulatornya tertutup dan pada suhu kerja motor. Langkah pengujian adalah sebagai berikut:

  1. Sambungkan ampere meter dan voltmeter seperti pada gambar. 
  2. Hidupkan motor agar mencapai suhu kerja normal kemudian nyalakan lampu besar dan semua peralatan listrik untuk meningkatkan tegangan dinamo hingga  sekurang – kurangnya 1 volt di bawah batas tegangan yang ditentukan pabrik.
  3. Matikan motor dan kemudian hidupkan lagi. Tambahkan putaran motor hingga 1600 rpm untuk model Ford, Bosch, dan Delco Remy, atau 2000 rpm untuk model Autolite.
  4. Bandingkan besar arus yang ditunjukkan oleh ampere meter dengan ketentuan buku pedoman servisnya (pabrik). Arus yang dihasilkan harus pada batas – batas ketentuan dari pabriknya. Jika tidak maka pembatas arus harus disetel. Cara menyetel untuk masing – masing regulator sama seperti cara penyetelan voltage regulator.

C. Cut Out Relay

  1. Pasang amperemeter dan voltmeter seperti pada gambar.
  2. Hidupkan motor sampai regulator mencapai suhu kerja.
  3. Tambah putaran motor setahap demi setahap dari putaran idel. Catat tegangannya pada saat kontak relay cut out menutup. Sesudah kontak tersebut menutup, jarum amperemeter akan bergerak dari nol ke positif. Hal ini berarti arus mengalir dari dinamo ke baterai.
  4. Secara bertahap kurangi putaran motor. Arus yang mengalir dari dinamo ke baterai akan berkurang. Jarum amperemeter akan bergerak ke arah negatif. Pada saat itu cut out membuka dan jarum amperemeter melompat ke nol. Catat besar arus listrik sesaat sebelum kontak tersebut membuka. Besar arus tersebut adalah yang diperlukan untuk membuat kontak tersebut membuka.
  5. Jika kontak cut out menutup dan membuka dalam batas – batas ukuran tegangan dan amper sesuai dengan ketentuan maka berarti cut out ada dalam keadaan baik.
  6. Jika pembukaan dan penutupan kontak relay cut out tidak sesuai dengan ketentuan pabrik berarti cut out rusak atau kena gangguan. Periksalah permukaan kontak relay cut outnya dari kemungkinan terbakar atau berlubang. Jika perlu kontak – kontak tersebut diganti. Jika kontak baik tetapi pembukaan dan penutupannya terjadi pada voltase yang tidak tepat berarti cut out perlu disetel lagi.
  7. Untuk merk Delco Remy berkotak tunggal, penyetelan dapat dilakukan dengan cara memutar baut pengatur searah  jarum jam jika ingin meningkatkan tegangan sambungannya, dan sebaliknya untuk menurunkan tegangan sambungan.
  8. Penyetelan unit autolite dilakukan dengan cara membengkokkan pegas penopang cut outnya sedikit ke bawah jika ingin meningkatkan tegangan sambungan dan sebaliknya.
  9. Penyetelan unit regulator merek Bosch dan Ford dilakukan dengan cara membengkokkan tangkai relay cut outnya ke atas untuk meningkatkan tegangan sambungan. Dan sebaliknya, membengkokkan tangkai relay cut out ke bawah , jika ingin menurunkan tegangan sambungannya.

Pemeriksaan Regulator Mobil
Pemeriksaan Regulator Mobil


Read More

Selasa, 23 Juli 2013

Regulator Pada Mobil

Regulator berfungsi untuk mengontrol tegangan yang dihasilkan pembangkit listrik, mengontrol arus yang kelua, dan mencegah arus balik dari baterai. Ketiga fungsi tersebut dilaksanakan oleh tiga buah relai yang ada pada regulatornya, yaitu voltage regulator , pembatas arus, dan cut out relay.

  1. Voltage regulator. Voltage regulator berfungsi untuk mengontrol listrik yang dihasilkan agar selalu tetap. Prinsip kerjanya adalah pada saat tegangan listrik mulai naik dan arus listrik tersebut secara otomatis dialirkan melalui sebuah tahanan yang dihubungkan seri dengan kumparan medan ( field coil ) sehingga arus yang masuk ke kmuparan medan dibatasi. Akibatnya tegangan listrik yang dibangkitkan menjadi turun. Jika tegangan listrik turun maka secara otomatis arus listrik mengalir melalui tanpa tahanan yang dihubungkan seri tersebut. Akibatnya tegangan listrik naik kembali. Naiknya tegangan listrik tersebut dapat diatur dengan menyetel keteganan pegas dan celah udara pada voltage regulator tersebut. Pegas yang terlalu kuat mengakibatkan tegangan listrik melebihi ketentuan sedangkan pegas yang terlalu lemah berakibat tegangan listrik yang dialirkan ke kumparan medan lebih rendah dari seharusnya. Celah udara yang terlalu besar akan memperlambat pembukaan kontak pemutusnya sehingga tegangan listriknya menjadi lebih besar dan sebaliknya.
  2. Pembatas arus. Tujuan pemasangan pembatas arus adalah untuk membatasi arus listrik yang berlebihan dari dinamo. Prinsip kerjanya: jika arus yang mengalir berlebihan maka secara otomatis arus tersebut akan dialirkan melalui sebuah tahanan kemudian baru menuju kumparan medan. Dengan demikian arus yang dibangkitkan dinamo menjadi kurang. Jika arus listrik yang dibangkitkan terlalu kecil maka secara otomatis karena gaya pegas mak arus listrik yang dialirkan ke kumparan medan tanpa melewati tahanan sehingga besar arus listrik akan bertambah. Penyetelan pada pembatas arus adalah menyetel tegangan pegas dengan cara menggantinya dengan pegas yang sesuai. Tegangan pegas yang terlalu besar mengakibatkan arus yang mengalir menjadi bertambah besar. Tegangan pegas yang lemah mengakibatkan arus yang mengalir ke kumparan medan menjadi terlalu kecil. Demikian pula dengan celah pada kontak pemutusnya. Celah yang terlalu besar mengakibatkan arus yang mengalir menjadi kecil sedangkan celah yang terlalu kecil mengakibatkan arus yang mengalir menjadi terlalu besar. 
  3. Cut out relay, Tegangan listrik yang dibangkitkan oleh dinamo dipengaruhi oleh putaran dinamo tersebut. Pada putaran rendah tegangan listrik yang dibangkitkan turun. Pada suatu putaran tertentu tegangan listrik yang dibangkitkan dinamo lebih rendah dari tegangan listrik baterai, jika keadaan ini dibiarkan maka akan terjadi arus balik, yaitu arus yang mengalir dari baterai ke dinamo. Untuk mengatasi hal ini maka dipasang cut out relay yang berfungsi untuk mencegah arus balik tersebut. Prinsip kerja cut out relay hampir sama dengan voltage regulator dan pembatas arus, yaitu dengan memanfaatkan gaya magnet dari inti besi. Pada saat dinamo belum berputar maka hubungan ke baterai masih terputus karena gaya magnet yang ada pada inti besi belum cukup kuat untuk melawan gaya pegas yang menahan kontak pemutus. Hubungan pengisian ke baterai baru akan tersambung pada saat gaya kemagnetan tersebut mampu melawan gaya tarik pegas. Hal ini terjadi jika tegangan listrik yang dibangkitkan dinamo lebih besar dari tegangan listrik baterai. Hal - hal yang perlu diperhatikan dan disetel pada cut out relay antara lain adalah celah kontak pemutus dan ketegangan pegas penahannya. Celah kontak pemutus yang terlalu besar akan memperlambat saat penutupannya sehingga tegangan pengisian dinamo menjadi jauh lebih besar dari tegangan baterai. Demikian pula dengan tegangan pegas penahannya. Tegangan pegas penahan yang terlalu besar mengakibatkan tegangan pengisian baterai menjadi jauh lebih besar dari tegangan pengisian. Seharusnya tegangan ini sesuai dengan ketentuan. Sebaliknya jika pegas penahannya terlalu lemah maka besar kemungkinan untuk terjadinya arus balik atau cut out relay tidak berfungsi. Ada pengatur tegangan dengan satu titik kontak pemutus dan ada yang dengan dua titik kontak pemutus. Regulator dengan satu titik kontak pemutus jarang digunakan karena mempunyai kelemahan, yaitu timbul bunga api yang cukup besar pada titik kontak pemutus ketika sedang membuka. Akibatnya umur kontak pemutus regulator menjadi lebih pendek. Untuk itu sekarang banyak digunakan regulator dengan dua titik kontak pemutus. Satu titik kontak pemutus untuk putaran rendah dan satunya lagi untuk putaran tinggi. Pada saat regulator bekerja maka kontak pemutus akan bergerak dari titik kontak putaran rendah ke titik kontak putaran tinggi. Apabila titi kontak bergerak dari sisi titik kontak putaran tinggi  ke sisi titik kontak putaran rendah akan terjadi penurunan tegangan. Untuk sistem 12 volt, penurunan tegangan terjadi sekitar 0,5 sampai 1 volt. Penyetel regulator tidak boleh dilakukan pada saat terjadi penuruan tegangan tersebut. Hal ini juga tidak boleh dilakukan pada saat tegangan alternator tidak stabil akibat perubahan tahanan pada kumparan karena pengaruh suhu.
Kumparan magnet pengatur tegangan terbuat dari kawat tembaga di mana tahanannya akan berubah jika suhunya naik sehingga gaya tarik magnet pada inti besi berkurang. Akibatnya tegangan yang dikeluarkan alternator menjadi lebih tinggi. Untuk mengatasi hal ini maka regulator menggunakan tahanan dan bimetal. Tapi untuk menstabilisasikan tegangan dari keadaan tersebut diperlukan waktu beberapa menit. Pada saat itulah penyetelan tidak boleh dilakukan. 



Read More

Sabtu, 20 Juli 2013

Pemeriksaan dan Perawatan Alternator

Pemeriksaan dan perawatan alternator:

  1. Lepas alternator dan bongkar bagian - bagiannya.
  2. Gunakan lampu 12 volt atau pengukur tahanan. Sambungkan dengan sepasang kabel penghantar salah satu kumparan stator. Jika tahanan yang ditunjukkan oleh ohmmeter tidak terbatas besarnya atau lampunya tidak menyala, hal itu berarti kabel kumparan putus.Lakukan pemeriksaan tersebut untuk kabel kumparan lainnya.
  3. Sambungkan lampu 12 volt atau ohmmeter antara salah satu kabel kumparan dengan massa. Jika lampu 12 volt menyala atau ohmmeter menunjukkan tahanan yang sangat kecil ( nol) berarti terjadi hubung singkat antara kabel tahanan dengan massa.
  4. Jika berdasarkan beberapa pemeriksaan stator tidak baik maka sebaiknya stator diganti.
  5. Untuk memeriksa kumparan rotor, sambungkan ohmmeter atau lampu 12 volt pada masing - masing cincin selip. Jika tahanan yang ditunjukkan ohmmeter besar sekali, tidak terbatas atau lampu tidak menyala, maka hal itu berarti kumparan rotor putus.
  6. Sambungkan ohmmeter atau lampu 12 volt antara salah satu cincinnya dengan poros rotor. Jika ohmmeter menunjukkan tahanan mendekati nol atau lampu menyala berarti kumparan rotor berhubungan dengan massa ( terjadi hubung singkat)
  7. Sambungkan secara seri sebuah amperemeter dan baterai 12 volt antara kedua cincinnya. Jika arus yang mengalir melebihi ketentuan berarti terjadi hubung singkat pada kumparan tersebut.
  8. Jika terjadi beberapa kerusakan pada rotor sebaiknya rotor diganti.
Hal - hal yang harus diperhatikan pada alternator antara lain:
  1. Hubungan antara kutub - kutub baterai ( + dan - ) harus benar, hubungan yang terbalik mengakibatkan arus mengalir dari baterai sehingga merusak dioda.
  2. Pada saat mengisi bateraj dengan menggunakan alat pengisi baterai cepat, hubungan kabel - kabel yang ke terminal baterai harus dilepas untuk mencegah rusaknya dioda.
  3. Bila mencuci mobil, jangan sampai dioda terkena air. Dioda yang terkena air akan berkurang kemampuan kerjanya.
  4. Jangan menghidupkan motor dengan kabel yang dilepas dari terminal B alternator. Hal ini mengakibatkan tegangan pada terminal N bertambah secara berlebihan sehingga pembatas tegangan dapat terbakar.
  5. Pada waktu penyetelan regulator, hubunga socket harus dilepas terlebih dahulu. Apabila socket masih terhubung maka akan terjadi hbungan singkat dan titik titik kontak akan terbakar. 
Pemeriksaan dan Perawatan Alternator

Pemeriksaan dan Perawatan Alternator

Read More

Jumat, 19 Juli 2013

Alternator pada sistem pengisian mobil

Alternator adalah pembangkit listrik AC ( arus bolak balik). Arus listrik yang dibangkitkan oleh alternator relatif lebih mampu mencukupi kebutuhan untuk menggerakkan peralatan tambahan yang sekarang ini banyak sekali dipasang pada mobil. Di samping itu juga dapat untuk memenuhi kebutuhan listrik pada putaran idel.

Alternator terdiri atas stator, rotor, bracket, rektifier ( dioda ) dan sikat - sikat. Alternator tidak memerlukan cut out relay yang berfungsi mencegah masuknya arus listrik dari baterai ke dinamo. Pada alternator cut out relay diganti dengan rektifier ( dioda) yang berfungsi sebagai penyearah arus. Dioda hanya dapat dialiri arus pada satu arah saja.

Dioda dipasang pada bagian belakang alternator dekat dengan baling - baling. Baling - baling tersebut berfungsi untuk mendinginkan alternator dan dioda.

Ada dua model alternator yaitu alternator dengan regulator menjadi satu unit atau sering disebut Integrated Circuit ( IC ) regulator. Untuk alternator dengan IC regulator, maka regulatornya menjadi satu unit dengan alternator dan dipasang pada jaringan kelistrikan di antara kumparan medan dan massa yang berfungsi untuk mengontrol arus yang mengalir di kumparan medan sehingga tegangan yang dihasilkan alternator menjadi tetap. Karena regulatornya menjadi satu maka alternatornya memakai komponen transistor dan dioda zener maka tegangan  yang dihasilkan alternator menjadi lebih tinggi. Keuntungan lainnya adalah tidak diperlukannya penyetelan tegangan, tahan terhadap getaran yang lebih tinggi, tahan lama, dan mempunyai sifat kompensasi temperature untuk kontrol tegangan yang dimiliki guna pengisian batarai ke suplai ke lampu.

Alternator membangkitkan listrik pada saat motor berputar. Putaran rotor tersebut terjadi karena alternator dihubungkan dengan puli melalui sabuk. Sabuk alternator ada yang menjadi satu dengan kompresor dan ada pula yang dengan sabuk kipas radiator. Pada mobil jenis tertentu sabuk alternator ada yang terpisah dengan sabuk kipas radiator. Putusnya sabuk altenator pada jenis mobil tertentu dapat mengakibatkan motor menjadi mati. Oleh karena itu sabuk alternator harus sering diperiksa. Jika sudah terlalu aus maka harus segera diganti.

Ketegangan sabuk alternator berpengaruh terhadap arus yang dihasilkan. Sabuk alternator yang terlalu longgar akan mudah selip sehingga putaran alternator agak lambat dan arus yang dihasilkan menjadi berkurang. Sabuk alternator yang terlalu tegang mengakibatkan sabuk menjadi cepat rusak dan keausan bantalan pada alternator menjadi lebih cepat. Ketegangan sabuk alternator untuk masing - masing tidak sama. Besarnya ketegangan sabuk tersebut sebaiknya dilihat pada buku pedoman servisnya.

Untuk mengganti sabuk alternator dengan yang baru gunakan sabuk yang sama diameternya. Selanjutnya lakukan penggantian dengan langkah sebagai berikut:

  1. Kendorkan baut pengikat dudukan alternator dan baut penyetelnya.
  2. Dorong alternator dan penyetel tegangan sabuknya sampai sabuk kendor dan dapat dilepas dengan mudah.
  3. Periksa dan bersihkan alur puli, alternator, dan penyetel tegangan dari kotoran agar tidak selip waktu berputar.
  4. Pasang sabuk pengganti, masukkan ke alurnya dengan tepat. Bila diperlukan alat bantu maka bisa digunakan obeng sebagai pengungkit.
  5. Setel ketegangan sabuk alternator dengan mendorong alternator dan penyetel tegangan. Besarnya tegangan sabuk alternator disesuaikan dengan ketentuan pada buku pedoman servisnya.
Alternator pada sistem pengisian mobil




Read More

Rabu, 17 Juli 2013

Dinamo pada Mobil

Dinamo adalah pembangkit listrisk arus searah ( DC). Timbulnya arus listrk tersebut adalah pada saat lilitan jangkar berputar. Putaran lilitan jangkar dinamo terjadi apabila motor dihidupkan sehingga dengan melalui sabuk yang dihubungkan dengan puli dan kipas pendingin dekat radiator dinamo dapat berputar. Oleh karena itu ketegangan dan keadaan sabuk tersebut sangat mempengaruhi arus listrik yang dihasilkannya. Sabuk yang terlalu kendor akan mengakibatkan perpindahan putarannya tidak baik sehingga putaran dinamo tidak seperti yang diharapkan.Karena itu arus listrik yang dihasilkan juga kurang. Sabuk yang terlalu tegang berakibat bantalan poros - poros yang berputar cepat aus dan sabuk cepat putus. Sabuk yang sudah aus sekali mengakibatkan mudah selip. Akibatnya, disamping panas, perpindahannya juga kurang baik.

Sabuk penggerak dinamo harus sering diperiksa, baik keadaannya maupun ketegangannya. Ketegangan sabuk untuk tiap motor tidak sama. Untuk penyetelan ketegangan sabuk penggerak dinamo sebaiknya dilakukan menurut ketentuan pada buku pedoman servisnya. Ketegangan sabuk makin lama akan makin berkurang karena keadaan sabuk yang sudah aus dan bertambah panjang. Untuk itu sabuk penggerak dinamo perlu diganti.

Bagian -bagian utama dari unit dinamo adalah kumparan medan, sikat - sikat, jangkar, dan inti besi. Besarnya arus listrik yang dihasilkan dinamo tergantung besarnya kemagnetan yang timbul pada inti besi dan kecepatan putar jangkar. Kecepatan putar jangkar tergantung pada kecepatan putar motor. Semakin tinggi putaran motor berarti semakin tinggi pula putaran jangkar sehingga semakin besar pula arus listrik yang dihasilkan. Bila dinamo berputar pada putaran yang tinggi secara terus menerus maka arus yang dihasilkan sangat besar dan arus yang akan mengalir ke baterai serta alat - alat listrik lainnya. Dalam keadaan seperti ini dinamo akan cepat rusak. Pada putaran rendah arus listrik yang dihasilkan dinamo kecil sehingga arus listrik mengalir dari baterai ke dinamo.

Demikian pula pada saat motor tidak bekerja. Untuk mencegah terjadinya arus balik tersebut maka sistem ini dilengkapi dengan cut out relay yang merupakan bagian regulator.

Ada tiga relay pada regulatornya. Selain cut out ada voltage regulator dan pembatas arus. Voltage regulator berfungsi untuk mengatur tegangan listrik yang dibangkitkan supaya tetap. Sedangkan fungsi dari pembatas arus adalah untuk membatasi arus listrik yang berkelebihan dari dinamo.

Gangguan pada dinamo yang sering terjadi adalah pengisian arus listrik ke baterai turun atau tidak mengisi sama sekali. Hal ini antara lain disebabkan oleh borstel atau sikat yang sudah aus sekali, komutator sangat kotor sehingga aliran arus terhambat, kumparan jangkar yang longgar, dan terjadinya hubung singkat dengan massa juga akan mengganggu pengisian listrik ke baterai. Untuk memperbaiki kumparan yang longgar dibutuhkan keahlian khusus. Jika gangguan pada kumparan hanya karena terminal kumparan yang lepas dari sambunganya maka dapat diperbaiki sendiri dengan cara disolder.

Sikat - sikat atau komutator yang cepat aus harus dicari penyebabnya. Hal tersebut biasanya disebabkan oleh :

  1. Jenis sikat yang jelek
  2. Kedudukan sikat salah
  3. Getaran yang keras
  4. Beban yang berlebihan
  5. Udara pendingin yang lembab atau mengandung zat - zat perusak.
Pemeriksaan dan perawatan:
  1. Lepas dinamo dari dudukannya
  2. Bersihkan bagian luar dinamo dengan kain dan udara semprot
  3. Bongkar bagian - bagian dinamo. Perhatikan dengan teliti komponen - komponennya.
  4. Periksa keadaan sikat - sikatnya. Sikat  -sikat harus dibersihkan sampai bersih dan dapat bergerak bebas pada rumahnya. Jika pada sikat timbul bunga api saat dinamo bekerja,  hal ini disebabkan oleh kedudukan sikat yang salah atau kontak antara sikat dengan komutator tidak baik. Untuk itu bersihkan sikat - sikat tersebut dan ratakan mika komutator jika mika tersebut menonjol keluar.
  5. Periksa keadaan komutatornya. Bersihkan alur - alur komutator. Jika komutator harus dibubut atau digerinda maka lapisan - lapisan mika antara lamel - lamel komutator harus difrais sehingga kedalaman alur - alur komutator kira - kira sama dengan lebarnya.
  6. Periksa keadaan kumparan jangkar dari kemungkinan putus atau terkelupas sehingga terjadi hubungan singkat. Hubungan singkat antara kumparan jangkar atau komutator dan lamel - lamel besi dari rotor dapat diperiksa dengan pengukur tahanan. Tahanan antara dua lamel dapat diperiksa dengan pengukur tahanan. Tahanan antara dua lamel komutator yang berdekatan harus, sama. Kalau dalam kumparan jangkar terjadi hubung singkat maka tahanannya akan sangat kecil mendekati nol.
  7. Bersihkan komponen - komponen yang lain
  8. Rakit kembali komponen - komponen dinamo tersebut dengan teliti dan pasang pada dudukannya semula.

Read More

Selasa, 16 Juli 2013

Perbaikan Klakson pada Mobil

Beberapa kerusakan yang sering terjadi pada klakson adalah:

  1. Klakson berbunyi terus. Penyebabnya adalah arus listrik yang terus menerus mengalir ke sistem klakson sehingga diafragma bergetar terus menerus dan menimbulkan bunyi. Hal ini mungkin disebabkan oleh batang elektromagnetic dari relai macet pada kedudukan menutup atau kontak klakson macep pada kedudukan menutup.
  2. Klakson tidak berbunyi sama sekali. Penyebabnya adalah arus listrik tidak mengalir ke sistem klakson karena sekering putus, kerusakan pada relai, kerusakan pada kontak pemutus atau karena kabelnya yang putus. Penyebab lainnya adalah arus listrik dari baterai lemah sehingga kemagnetan yang ditimbulkan tidak cukup kuat untuk menggetarkan diafragma. Setelan klakson yang salah juga bisa menyebabkan klakson tidak berbunyi.
  3. Bunyi klakson kurang keras. Bunyi klakson yang kurang keras bisa disebabkan oleh kerusakan pada diafragma robek. Berlubang, atau terlalu kendor akan menyebabkan bunyi klakson kurang keras. Setelan diafragma yang kurang tepat ( terlalu kendor ) dapat disetel lagi dengan memutar baut penyetel ke kiri atau ke kanan sesuai dengan kerasnya bunyi yang dikehendaki.
Pemeriksaan, penyetelan dan perawatan klakson:
  1. Tekan tombol klakson. Perhatikan baik - baik bunyi yang ditimbulkannya. Bunyi yang tidak normal menunjukkan adanya kerusakan pada klakson. 
  2. Telusuri rangkaian kelistrikan klakson. Periksa keadaan kabel - kabelnya, mungkin terkelupas, putus, atau berkarat. Jika kontak - kontaknya kotor atau berkarat maka arus listrik akan terhambat sehingga kerja klakson menjadi terganggu.
  3. Bongkar switch horn pada roda kemudi. Bersihkan bagian -bagian kontaknya dari karat dan kotoran. Jika kontak -kontaknya kotor atau berkarat maka arus listrik akan terhambat sehingga kerja klakson menjadi terganggu.
  4. Lepas unit klakson dan bongkar dengan melepas baut - baut pengikatnya. Perhatikan bagian - bagiannya dengan teliti. Jika perlu berilah tanda untuk perkaitannya kembali.
  5. Periksa keadaan kontak -kontaknya dari kemungkinan aus, kotor, atau berkarat. Kontak - kontaknya yang aus harus diperbaiki. Kontak yang berkarat atau kotor harus dibersihkan. Keadaan kontak - kontak harus baik dan bersih sehingga tidak menghambat arus yang mengalir.
  6. Periksa keadaan diafragma dari kemungkinan robek atau berlubang, Diafragma yang robek atau berlubang harus diganti karena rusaknay diafragma akan mengurangi kerasnya bunyi klakson yang ditimbulkannya.
  7. Periksa keadaan kumparan magnetnya dari kemungkinan terbakar. Kumparan yang terbakar akan mempengaruhi besarnya arus yang mengalir dan timbulnya kemagnetan. Jika kemagnetan tidak ada maka klakson tidak akan berbunyi.
  8. Periksa keadaan relai. Relai yang masih baik kerjanya setiap dialiri arus akan berbunyi "klik". Jika tidak berbunyi maka kemungkinan relai sudah rusak.
  9. Rakit kembali unit klakson yang telah dibongkar. Perhatikan tiap - tiap komponennya dan jangan ada yang salah pemasangan.
  10. Pasang unit klakson pada dudukannya semula dan rangkaiankan lagi kabel - kabelnya.
  11. Setel bunyi klakson dengan memutar baut penyetel dengan menggunakan obeng. Perhatikan bunyi yang ditimbulkan, lakukan penyetelan sampai dipeoleh bunyi yang lebih baik.

Read More

Senin, 15 Juli 2013

Mengenal Klakson pada Mobil

Setiap mobil yang berjalan di jalan raya harus dilengkapi dengan klakson. Fungsi klakson adalah untuk memberikan peringatan kepada pemakai jalan di depannya agar memberi jalan atau hati - hati. Kecelakaan lalu lintas sering terjadi karena tidak berfungsinya klakson pada mobil tersebut, atau karena klakson tidak dipasang. Bunyi klakson harus cukup keras, tetapi tidak boleh terlalu keras. Klakson yang berbunyi lemah tidak akan terdengar oleh pemakai jalan, sedangkan klakson yang terlalu keras akan mengejutkan pemakai jalan sehingga justru memungkinkan terjadinya kecelakaan.

Klakson yang tidka berbunyi bisa disebabkan oleh kontak - kontak yang menghubungkan klakson dengan sumber arusnya terputus, kendor, atau kotor. Hubungan klakson dengan sumber arus yang terputus mengakibatkan membran pada klakson tidak bisa bergetar, karena tidak terjadi kemagnetan. Dengan tidak adanya getaran membran tersebut maka tidak akan timbul bunyi. Kontak - kontak atau sambungan yang kendor juga menghambat jalannya arus listrik sehingga arus yang mengalir menjadi sangat kecil dan tidak mampu menimbulkan kemagnetan yang kuat sehingga membran hanya dapat bergetar lemah, sehingga bunyi yang dihasilkannya pun kurang keras. Kontak - kontak yang kotor sama halnya dengan kontak - kontak yang kendor.

Penyebab lain dari tidak berfungsinya klakson adalah diafragma yang robek, setelan diafragma yang tidak tepat, dan unit kemagnetan yang rusak. Diafragma yang robek berakibat udara di sebelah diafragma yang robek mengalir ke sisi yang lainnya sehingga getaran udara berkurang dan bunyi yang ditimbulkan menjadi lemah. Demikian pula akibatnya jika penyetelan diafragma tidak tepat. Diafragma terlalu kendor maka getarannya menjadi lemah sedangkan diafragma yang terlalu keras mengakibatkan diafragma tidak dapat bergetar. Keduanya mengakibatkan tidak timbulnya bunyi yang keras. Unit kemagnetan bisa terbakar dan putus. Jika kumparan terbakar atau putus maka tidak akan terjadi kemagnetan sehingga tidak terjadi getaran pada membran. Akibatnya klakson tidak berbunyi.

Ada dua macam klakson ditinjau dari sistem kerjanya, yaitu klakson angin dan klakson listrik. Klakson listrik lebih banyak digunakan karena konstruksinya lebih ringkas. Bagian - bagian utama klakson listrik terdiri atas, tombo, relay kontak pemutus, diafragma dan kemagnetan. Untuk memperbaiki bunyi yang ditimbulkan, unit klakson dilengkapi dengan tabung resonansi. 
Read More

Minggu, 14 Juli 2013

Pemeriksaan dan Perawatan Motor Starter

Pemeriksaan dan perawatan motor starter:
  1. Lepas kabel dari terminal bagian bawah magnetic switch 
  2. Lepas magnetic switch
  3. Bongkar bagian - bagian motor starter
  4. Periksa celah antara poros dan bantalan armature. Jika celah terlalu longgar, gantilah bantalannya.
  5. Periksa kerataan komutator. Bila aus atau tidak rata, segeralah perbaiki atau ganti.
  6. Periksa kerataan permukaan komutator. Bila keadaannya tidak rata muka bagain ini bisa diperbaiki dengan cara dibubut.
  7. Periksa keausan permukaan armature. Jika permukaan armature sangat aus maka sebaiknya diganti.
  8. Periksa kedalaman segmen mika. Jika kedalaman mika dangkal sekali, segera diperbaiki. Kedalaman segmen mika yang baik adalah antara 0,5 - 0,8 mm.
  9. Periksa apakah ada hubungan singkat pada armature.
  10. Periksa apakah terjadi hubung - singkat antara lilitan armature dengan massa. Jika terjadi hubung singkat, maka harus segera diperbaiki atau diganti.
  11. Periksa apakah terjadi hubung singkat pada segmen - segmen. Jika terjadi hubung singkat maka harus segera diperbaiki atau diganti.
  12. Periksa hubungan antara kawat dan tempat solderan dari sikat kumparan medan. Jika tidak terdapat hubungan berarti terdapat kebocoran pada kumparan medan.
  13. Periksa hbungan antara ujung kumparan medan dan rumah. Jika terdapat hubungan, perbaiki dengan jalan mengisolasi kembali kumparan medan terhadap massa.
  14. Periksa keausan roda gigi starter. Jika keausan roda gigi starter cukup parah, segeralah ganti dengan yang masih baik.
  15. Periksa keausan roda gigi kopling. Jika keausan terlalu besar, perbaiki atau ganti dengan yang masih baik.
  16. Periksa keausan roda gigi idel. Keausan roda gigi idel yang parah akan mengakibatkan timbulnya suara tidak normal pada waktu motor starter bekerja.
  17. Periksa sistem pengereman armature apakah masih berfungsi dengan baik. Jika siste pengereman armature tidak dapat berfungsi dengan baik maka harus segera diperbaiki atau diganti untuk mencegah kerusakan roda gigi starter (pinion).
  18. Periksa gerakan sambungan - sambungan pada motor starter. Jika gerakan terasa berat, beri peluma secukupnya.
  19. Rakit kembali bagian - bagian yang telah dibongkar dan rangkaikan kabel - kabelnya seperti semula.
Pemeriksaan dan Perawatan Motor Starter

Read More

Sabtu, 13 Juli 2013

Motor Starter

Motor starter mengubah tenaga listrik dari baterai menjadi tenaga putar. Putaran motor starter tersebut digunakan untuk memutar poros engkol melalui roda gila agar motor dapat dihidupkan. Setelah motor hidup maka motor starter harus segera dimatikan dengan jalan memutuskan hubngan listrik dari baterai.

Motor starter terdiri atas tiga bagian utama, yaitu baguan yang menghasilkan putaran, mekanisme pemindah tenaga, dan saklar magnet. Bagian yang menghasilkan putaran adalah armature, poros, dan kumparan medan. Bagian pemindah tenaga terdiri atas kopling starter, tuas penggerak, dan roda gigi starter. Pemindah tenaga terjadi pada saat roda gigi starter ( pinion) berkaitan dengan roda gila dan keduanya menjadi berputar bersama - sama karena roda gigi starter memutar roda gila. Tetapi jika motor sudah hidup maka putaran roda gila menjadi lebih cepat daripada putaran roda gigi starter ( pinion). Apabila hal ini dibiarkan terus maka motor starter dapat menjadi rusak. Oleh karena itu apabila motor sudah hidup, maka starter harus segera dihentikan dengan mengembalikan posisi kontak ke arah ON. Bila kunci kontak dikembalikan ke arah ON maka kaitan antara roda gila dengan roda gigi starter akan terlepas secara otomatis.

Motor starter juga dilengkapi dengan sistem pengereman yang berguna untuk mempercepat berhentinya putaran armatur. Setelah kunci kontak diputar ke posisi OFF maka armatur masih berputar untuk beberapa saat. Apabila motor tidak langsung hidup pada starter pertama kali maka start biasanya akan diulang lagi. Tetapi pada saat itu roda gigi starter masih berputar sehingga memungkinkan akan terjadi tumbukan antara gigi starter dengan roda gila. Untuk itu diperlukan rem untuk mempercepat berhentinya putaran armatur/

Sistem pengereman pada armatur ada dua macam, yaitu dengan pegas atau dengan tenaga listrik. Pengereman dengan pegas memanfaatkan gaya pegas untuk menekan poros armature sehingga poros armature selalu mendapat pengereman, tetapi tenaga pengereman tersebut jauh lebih kecil jika dibandingkan dengan momen yang dihasilkan starter. Pengereman dengan pegas tersebut tidak mengurangi tenaga motor starter. Pada pengereman sistem elektrik pengereman terjadi karena adanya kemagnetan yang saling berlawanan.

Momen puntir yang besar pada roda gigi starter sangat diperlukan agar kuat memutar poros engkol. Untuk itula momen puntir yang dihasilakn motor starter harus cukup besar. Hal ini bisa diatasi dengan jalan membuat motor starter yang agak besar. Tetapi motor starter yagn besar kurang praktis dan menambah berat keseluruhan mobil. Untuk itulah dibuat motor starter reduksi. Pada motor starter ini putaran dari armature diperlambat oleh roda gigi idel kemudian baru diteruskan ke roda gigi starter. Dengan diperlambatnya putaran armature tersebut maka momen puntir yang dihasilkan roda gigi menjadi lebih besar sehingga lebih kuat memutar poros engkol.

Konstruksi motor starter reduksi terdiri atas tiga bagian utama, yaitu motor starer dan roda gigi reduksi, kopling starter, dan saklar magnet. Motor starter terdiri atas armature, starter, dan sikat - sikat. Kopling starter terdiri atas poros roda gigi starter yang perpindahannya menjadi satu dengan roda gigi starter, tutup kopling, roda gigi kopling, dan bola - bola peluru. Saklar magnet terdiri atas rumah, tutup solenoid, kumparan penarik plunger, dan kumparan penahan plunger. Plunger digunakan untuk mendorong roda gigi starter keluar dari hubungan utama untuk mensuplai daya dari baterai ke motor.

Mekanisme penggerak pemindah gaya dari motor starter ke roda gila ada tiga macam, yaitu:

  1. Modil Bendix, yaitu bergeraknya roda gigi starter ( pinion ) ke roda gila dengan jalan menggeser roda gigi starter.
  2. Model sliding di mana hubungan antara roda gigi starter dengan roda gila dilaksanakan oleh pedal, kontrol tangan, atau oleh solenoid.
  3. Model sliding rotor di mana armature dengan roda gigi starter digeserkan ke roda gila.

Read More

Jumat, 12 Juli 2013

Blower A C

Blower AC merupakan bagian yang sangat penting pada sistem pendingin ruangan ( AC). Jika
Blower A C
blower tidak bekerja maka pengaturan ventilasi menjadi tidak baik. Untuk mengetahui bahwa blower tidak bekerja dengan baik tidaklah terlalu sulit. Jika kecepatan blower tidak sesuai dengan speednya berarti ada gangguan pada sistem tersebut.

Pada prinsipnya rangkaian kelistrikan penggerak blower ada dua macam, yaitu rangkaian dengan saklar yang mengatur hubungan arus ke motor blower dan dengan menggunakan saklar yagn dihubungkan ke massa. Gangguan pada rangkaian kelistrikan mengakibatkan blower hanya bekeja pada putaran rendah atau menengah, blower hanya bekerja pada puturan tinggi, atau blower tidak bekerja sama sekali.

Pemeriksaan dan perawatan blower AC:

  1. Periksa sekering rangkaian kelistrikan penggerak blower dari kemungkinan putus atau kontaknya berkarat. Pastikan bahwa kontak sekering tidak berkarat dan dudukannya tepat.
  2. Periksa motor penggerak blower dengan tespen 12 volt dari kemungkinan terjadi hubng singkat pada terminal - terminalnya. 
  3. Untuk motor penggerak blower dengan saklar massa, sambungkan langsung antara terminal dengan kutu negatif baterai.  Jika blower berputar berarti ada kerusakan pada rangkaian massa dari blower tersebut.
  4. Untuk memastikan apakah terjadi keruasakan atau tidak pada blower, sambungkan secara langsung blower tersebut dengan terminal positif dan negatif baterai. Jika blower tidak berputar berarti terjadi kerusakan pada unit motor penggeraknya. Tetapi jika blower berputar setelah dihubungkan langsung ke baterai maka kemungkinan ada kabel yang putus atau sambungan pada terminal yang longgar.
  5. Periksa tahanan resistornya dengan ohmeter. Resistor yang masih baik mempunyai tahanan antara 2 -12 ohm sepasang. Jika tahanan rusak, ganti dengan yang baru.
  6. Periksa kerja saklarnya. Lepas kabel - kabelnya dan putar saklar ke posisi ON, kontrol panel pada posisi Heat. Beri hubungan langsung dengan baterai. Jika blower berputar setelah diberi arus listrik langsung dan mati pada saat kabel penghubung dilepas, maka berarti saklarnya yang rusak.
  7. Bersihkan semua bagian pada sistem penggerak blower dari karat, kotoran dan debu. Jika perlu beri pelumas pada bagian yang bergerak. 
Read More

Kamis, 11 Juli 2013

Penghapus Kaca ( wiper)

Kaca pada mobil harus setiap saat bersih agar pandangan pengemudi tidak terganggu. Kotoran yang berupa debu - debu haluslah yang paling sering mengganggu pada musim kemarau. Sedangkan pada musim hujan, air hujan sangat mengganggu pandangan pengemudi karena air hujan cenderung menempel pada kaca mobil. Embun di daerah pegunungan juga sangat mengganggu padnangan pengemudi. Kecelakaan lalu lintas salah satunya disebabkan oleh pandangan yang terganggu tersebut. Untuk mengatasi hal itu maka pada setiap mobli selalu dipasang peralatan penghapus kaca depan yang bekerja secara otomatis. Untuk menjalankan penghapus kaca depan mobil tersebut cukup dilakukan dengan menghidupkan motor penggeraknya.

Ada bermacam - macam penggerak penghapus kaca, antara lain dengan tenaga vakum. dengan tangan, dan tenaga listrik. Yang paling banyak digunakan adalah penghapus kaca yang digerakkan dengan tenaga listrik. Putaran motor listrik tersebut antara 4000 sampai 5000 putaran tiap menit. Putaran tersebut diubah menjadi gerak bolak balik pada sumbu penghapus kaca.

Pada mobil umumnya digunakan penghapus kaca ganda di mana penghapus kaca yang satunya digerakkan oleh penghapus kaca utama dengan perantaraan lengan penghubung. Di samping pengapus kaca mobil digunakan juga penyemprot air kaca depan. Penyemprot tersebut diapsagkan pada sisi luar kaca depan dan dihubungkan dengan sebuah pompa yang bekerja berdasarkan kehampaan. Air disemprotkan ke kaca depan jika tombol ditekan. Setelah air menyiram kaca depan barulah penghapus kaca dijalankan . Tujuan menyiram kaca depan dengan air adalah agar kaca depan menjadi lebih bersih.

Pemeriksaan dan perawatan wiper:

  1. Lepas unit motor penghapus kaca dari dudukannya.
  2. Periksa sambungan kabel -kabelnya dari kemungkinan kotor, longgar atau terkelupas. 
  3. Bongkar unit motor penghapus kaca. 
  4. Periksa roda - roda giginya dari keausan, kotor, atau berkarat. Roda gigi yang kotor dapat menyebabkan penghapus kaca menjadi macet.
  5. Periksa keadaan tombol penggerak penghapus kaca.
  6. Periksa keadaan lengan penggerak penghapus kaca. Jika berat untuk digerakkan maka beri pelumas secukupnya.
  7. Periksa karet penghapusnya. Jika karetnya sudah terlalu aus, segera gantilah dengan yang baru. Karet penghapus yang aus sekali tidak akan dapat berfungsi dengan baik.
  8. Periksa keadaan sikat, tegangan pegas, dan melekatnya solderan pada sikat.
  9. Periksa kekendoran dan kemungkinan terbakarnya titik kontak.
  10. Periksa keausan dan keretakan dari gigi roda gigi penggerak.
  11. Periksa keadaan komutatornya. Jika sangat kotor harus dibersihkan.
  12. Rakit bagian - bagian yang telah dibongkar dengan teliti. Yang harus diperhatikan pada waktu merakit kembali adalah:
    1. Berilah grease pada permukaan roda gigi penggerak dan titik kontak.
    2. Tepatkan tanda - tanda khusus yang ada pada motor tersebut.
  13. Periksa kerja motor penghapus kaca dengan menghubungkan terminal - terminalnya ke baterai.
  14. Jika motor penggerak masih berfungsi dengan baik pasang pada dudukannya dan rangkaian dengan semua komponen penghapus kaca.
  15. Ukur tinggi kedudukan posisi stop karet penghapus kaca terhadap dasar kaca. Samakanlah ukurannya untuk penghapus kacak kiri dan kanan.
  16. Periksa tekanan karet penghapus kaca apakah cukup kuat atau bahkan terlalu kuat.
  17. Periksa tinggi penyemprotan air maksimum dengan mengarahkan lubang nosel ke atas. Jika penyemprotan kurang tinggi cari sebab - sebabnya dan lakukan perbaikan.
  18. Periksa jumlah air yang disemprotkan apakah cukup banyak atau kurang.
  19. Atur arah penyemprotan air pada posisi yang tepat dengan mengarahkan lubang nosel menggunakan kawat atau penggores.
  20. Pastikan bahwa karet penghapus kaca bisa berhenti pada posisi yang benar. Sehingga tidak menghalangi pandangan pengemudi. 
    Penghapus Kaca ( wiper)

    Penghapus Kaca ( wiper)

    Penghapus Kaca ( wiper)
Read More

Rabu, 10 Juli 2013

Flasher pada Mobil


Flasher dipasang pada mobil untuk mengatur lampu tanda belok. Jika mobil akan berbelok ke kiri maka lampu tanda belok sebelah kiri harus dinyalakan untuk memberi tahu  kepada pengemudi dari arah belakang maupun pengemudi dari arah depan. Sebaliknya jika mobil hendak berbelok ke kanan maka lampu belok sebelah kanan harus dinyalakan. Nyala lampu berkedip karena kerjanya diatur oleh flasher.
Flasher pada Mobil
Gangguan yang sering terjadi pada lampu belok adalah tegangan listrik yang terlalu rendah sehingga lampu belok tidak menyala. Sambungan kabel yang berkarat atau longgar, sekering putus, saklar rusak, atau bola lampu yang putus mengakibatkan lampu tanda belok tidak menyala. Untuk mengatasi gangguan - gangguan tersebut maka pada waktu - waktu tertentu komponen - komponen sistem tanda belok harus diperiksa dan dibersihkan.

Pemeriksaan dan perawatan:

  1. Jika semua lampu tidak menyala, periksa kunci kontaknya dari kemungkinan rusak. Jika kunci kontak ada dalam keadaan baik, periksa keadaan sekeringnya. Mungkin sekering putus atau tidak tepat pemasangannya. Kemungkinan lain adalah kerusakan pada flasher.
  2. Jika lampu sebelah tidak mau nyala semua, periksa keadaan saklar pemindahnya. Kemungkinan saklar tersebut sudah rusak. Periksa juga keadaan kabel yang menuju ke lampu - lampu tersebut dari kemungkinan putus atau terlepas hubungannya.
  3. Jika sebuah lampu tidak mau menyala periksalah keadaan lampu tersebut, mungkin putus filamennya atau dudukannya tidak baik.
  4. Jika semua lampu menyala tapi tidak mau berkedip, periksa keadaan flashernya dari kemungkinan hubungan kontaknya tidak mau lepas. Periksa keadaan kunci kontaknya dan kabel - kabel flashernya.
  5. Jika lampu sebelah menyala tapi tidak mau berkedip. Periksalah keadaan saklar lampu tanda belok. Mungkin saklarnyat tidak bekerja dengan baik. Periksa juga hubungan lampu yang bersangkutan terhadap massa dari kemungkinan kendor, berkarat atau kotor.
  6. Jika pada waktu lampu tanda belok dinyalakan dengan memindah saklar lamput tetapi lampu kontrol tidak pada ruang kemudi tidak menyala, periksalah keadaan lampu tanda beloknya. Mungkin filamennya putus atau dudukannya tidak benar. Periksa juga keadaan flashernya. Mungkin sudah rusak. Jika flashernya rusak, ganti dengan yang baik.
Read More

Selasa, 09 Juli 2013

Pemeriksaan, Penyetelan dan Perawatan Lampu pada Mobil

Pemeriksaan lampu kepala:
  1. Apabila sinar lampu kurang terang, periksa keadaan baterai.Mungkin arusnya lemah atau hubungan dengan terminal - terminal baterai longgar.
  2. Apabila sinar lampu kepala berkedip - kedi, periksa kabel - kabel, isolator kabel, kedudukan lampu - lampu, dan sambungan - sambungan kabelnya. Kabel- kabel yang hampir putus, isolator kabel yang sudah rusak, lampu - lampu tidakterpasang dengan baik pada kedudukannya, dan sambungan - sambungan kabel yang longgar dapat mengakibatkan lampu kepala berkedip - kedip.
  3. Apabila lampu kepala tidak menyala, periksa keadaan lampu dan sekeringnya.Lampu yang filamennya terbakar atau sekeringnya putus akan mengakibatkan lampu tidak menyala.
  4. Apabila sekeringnya putus maka gantilah dengan sekering yang mempunyai kekuatan amper sama
  5. Apabila sekering cepat putus, carilah sebab - sebabnya dengan cara sebagai berikut:
    1. sekering putus pada saat pedal rem diinjak, mungkin kerusakan terletak pada tombol dan terjadi hubungan singkat pada lampu.
    2. Sekering putus pada saat lampu kepala dinyalakan kemungkinan besar karena tombol rusak atau terjadi hubung singkat pada kabel - kabel lampu tersebut.
    3. Sekering putus pada saat mobil berguncang, kemungkinan ada beberapa isolator yang rusak sehingga apabila mobil berguncang pada bagian - bagian tersebut terjadi hubung singkat.
    4. Sekering putus pada saat transmisi dipindahkan ke posisi mundur, mungkin kerusakan terjadi pada tombol lampu mundur.
Pemeriksaan lampu rem:
Jika lampu rem tidak menyala pada waktu pedal rem diinjak, lakukan pemeriksaan terhadap bagian -bagian berikut:
  1. Periksa keadaan lampu remnya,mungkin filamennya putus.Jika ternyata filamennya putus,ganti dengan yang baru.
  2. Jika keadaan lampu rem baik, tapi lampu rem tidak mau menyala waktu pedal rem diinjak, bersihkan terminal pada dudukan lampu remnya dengan ampelas kemudian pasang lampu rem tersebut dengan baik.
  3. Jika terminal - terminalnya sudah dibersihkan tapi lampu remnya tidak menyala maka telusuri kabel sistem lampu rem tersebut dari kemungkinan putus atau sambungan - sambungan yang longgar.
  4. Periksa keadaan tombol hidrolik /tombol mekanik dari lampu rem tersebut.Lepas kedua kabel yang tersambung pada kedua terminal lampu rem tersebut dan kemudian sambungakan langsung kedua kabel tersebut. Jika lampu rem menyala berarti kerusakan terjadi pada tombol  lampu rem.
  5. Jika kerusakan terletak pada tombol lampu rem, periksa keadaan terminal - terminalnya dan bersihkan dengan ampelas dan kemudian sambungkan lagi kabel - kabelnya.
  6. Jika terminal tombol lampu rem sudah dibersihkan tetapi lampu rem tidak mau menyala sebaiknya unit lampu rem diganti.
Pemeriksaan, penyetelan dan perawatan lampu kepala:
  1. Jika sinar lampu kurang terang, periksa keadaan reflektornya. Pada lampu sistem eropa reflektor yang sudah lama sering buram atau berkarat. Pada lampu sistem amerika yang sudah lama bagian atas reflektornya dapat menjadi hitam karena penguapan bahan filamen.
  2. Ukurlah tegangan dengan voltmeter pada saat lampu dihidupkan antara kaki masa dan kaki filamen. Jika tegangan turun sinar lampu menjadi redup. Tegangan lampu turun karena ada kerugian tegangan pada pengabelannya.
  3. Periksa pengabelan lampu dan sambungan masa kabel lampu kepala.
  4. Jika sinar lampu sudah normal lakukan penyetelan. Perhatikan dan penuhi syarat penyetelan lampu kepala.
  5. Tempatkan mobil tegak lurus terhadap papan penyetel. Jarak lampu terhadap papan tergantung pada jenis lampu kepala. Untuk menentukan jenis lampu kepala tersebut perhatikan garis kaca pada biasnya. Untuk lampu kepala sistem eropa jarak lampu ke papan penyetel kurang lebih 5 meter. Untuk lampu kepala sistem amerika jarak lampu ke papan penyetel kurang lebih 7,5 meter.
  6. Ukurlah tinggi tengah - tengah lampu pada mobil kemudian atur tali yang melintang pada papan dengan ketinggian (H - 10% H )= h.
  7. Tempatkan tanda -tanda tegak lurus pada papan penyetel segaris dengan sumbu lampu - lampu mobil.
  8. Tutup salah satu lampu kepala dengan kain atau tutup fender, nyalakan lampu dekat ( dipped beam) dan perhatikan proyeksi sinar pada papan.
Syarat - syarat penyetelan lampu kepala:
  1. Posisi kemudi lurus sehingga roda -roda depan juga lurus. Jika roda depan berbelok, maka bagian depan mobil akan sedikit terangkat sehingga sinar lampu mengarah ke atas.
  2. Mobil harus ditempatkan di tempat yang rata.
  3. Mobil harus tanpa beba, termasuk pengemudi, agar sinar tidak mengarah ke atas.
  4. Tekanan ban harus normal dan sama kiri - kanan. Tekanan ban yang tidak sama mengakibatkan sinar lampu miring. Untuk itu periksa tekanan ban, tambah atau kurangi bila perlu.
  5. Pemasangan lampu harus tepat, tidak longgar dan keadaan reflektornya harus bersih.

Pemeriksaan, Penyetelan dan Perawatan Lampu pada Mobil

Pemeriksaan, Penyetelan dan Perawatan Lampu pada Mobil

Pemeriksaan, Penyetelan dan Perawatan Lampu pada Mobil
Read More

Senin, 01 Juli 2013

Sistem Lampu pada Mobil

Sistem lampu sangat penting pada mobil terutama pada malam hari atau pada jalan berkabut. Sistem lampu tersebut meliputi lampu kepala, lampu parkir, lampu belakang, lampu plat nomor dan lampu rem. Di samping itu ada beberapa mobil yang dilengkapi dengan lampu kabut, lampu sorot jauh dan lampu mundur. Komponen lain yang termasuk dalam sistem adalah lampu instrumen, lampu interior dan lampu kontrol.

Lampu kepala.
Lampu kepala terdiri atas 4 bagian yang digabungkan menjadi satu, yaitu reflektor, glas, bola lampu dan pemegang bola lampu (fitting). Reflektor berfungsi sebagai pemantul dan pengumpul cahaya yang ditimbulkan oleh bola lampu. Agar bola lampu di dalam unit lampu kepala tetap terlindung tanpa menghalangi sinar maka bagian depan dipasang gelas kaca ( glas). Bentuk kaca ini dibuat sedemikian rupa sehingga akan mempengaruhi jalannya sinar yang dihasilkan. Gelas kaca untuk lampu model Amerika dan lampu model Eropa tidak sama.

Bola lampu dipasangkan pada dudukannya dengan perantaraan pemegang bola lampu ( fitting). Bola lampu dan pemegangnya dibuat sedimikian rupa dan filamen untuk main beam ditempatkan di titik tengah reflektor sehingga sinar akan dipantulkan ke depan. Dengan demikian main beam menerangi permukaan jalan dengan jarak yang jauh. Filamen untuk dipped beam ( jarak dekat) dipasang agak ke depan dari titik tengah reflektor. Dengan menempatkan tutup sebelah bawah filamen maka hanya setengah reflektor yang kena sinar cahaya lampu . Oleh karena itu yang melalui gelas kaca menjadi dekat pada permukaan jalan. Dengan dipped beam yang tidak simetris maka penyinaran cahaya cenderung ke sisi sebelah kiri jalan.

Sejak tahun 1940 lampu kepala model sealed beam mulai banyak digunakan. Pada lampu model sealed beam  ini dudukkan filamen bola lampu selalu tetap sehingga penyinaran pada permukaan jalan diharapkan tepat. Di samping itu karena lampu ini tertutup rapat maka tidak aka terjadi oksidasi pada reflektornya. Hal ini berarti tidak memerlukan pemeliharaan. Bila ada kerusakan atau terbakar filamennya maka lampu sealed beam yang merupakan satu kesatuan unit ini haru diganti.

Pemasangan lampu kepala pada mobil - mobil kuno tidak menjadi satu bagian dengan badan mobil, tetapi dipasang dengan satu penyangga khusus. Pada mobil zaman sekarang pemasangan lampu kepalang menjadi satu dengan badan mobil, yaitu aga masuk ke dalam badan mobil. Keuntungannya adalah mobil menjadi nampak lebih bagus dan unit lampu kepala lebih aman.

Perbedaan konstruksi lampu amerika dan eropa:
Lampu amerika disebut juga sealed beam di mana filamnenya, reflektor, dan kaca bias menjadi satu unit yang tertutup dengan rapat sehingga kotoran dan air tidak dapat masuk. Oleh karenanya reflektor tetap bersih. Jika filamen putus maka keseluruhan lampu harus diganti. Penyetelan lampu model amerika pada papan sulit dilakukan karena batas antara bagian yang gelap dan terang dari sinar yang diproyeksikan tidak tajam.

Lampu sistem eropa menggunakan lampu pijar. Sinar lampu terang sekali karena menggunakan bola lampu pijar jenis halogen. Bentuk proyeksi sinarnya pada papan terlihat dengan jelas sehingga mudah penyetelannya. Karena lampu tidak tertutup rapat maka air dan kotoran dapat masuk. Akibatnya reflektor menjadi cepat kotor dan berkarat. Jika reflektornya kotor, segera ganti dengan yang baik karena reflektor yang akan mengakibatkan sinar lampu kurang tajam sehingga menyulitkan penyetelan. Sinar lampu yang tidak tajam bisa disebabkan juga oleh filamen lampu pijar yang tidak terletak pada pusat parabola reflektor. 
Sistem Lampu pada Mobil

Lampu kabut
Lampu kabut berfungsi untuk memberikan penerangan yang baik pada waktu udara berkabut. Lampu kabut harus dipasang di bagian bawah agar penyinarannya lebih jelas. Apabila lampu kabut dipasagn agak ke atas maka sinarnya akan menembus kabut. Hal ini akan mengurangi kemampuannya untuk menerangi permukaan jalan. Lampu kabut mempunyai sinar berwarna kuning.

Lampu kota, lampu rem dan lampu plat nomor
Lampu kota berfungsi untuk menerangi permukaan jalan dalam kota yang jalan - jalannya mendapat penerangan yang baik. Lampu ini juga dinyalakan pada saat mobil parkir sementara. Besar dayanya lampu kota antara 5 - 10 watt. Biasanya lampu kota dipasang di bawah lampu kepala. Selain lampu kota, mobil jug dilengkapi dengan lampu rem, yaitu lampu yang tutup gelasnya berwarna merah dan menyala jika pedal rem diinjak. Besarnya daya lampu rem antara 20 - 23 watt.    Selain lampu rem, dibagian belakang mobil juga dipasang lampu nomor dan lampu mundur.. Kedua lampu tersebut berwarna putih. Daya lampu nomor antara 5 sampai 7 watt. Daya lampu mundur antara 15 - 23 watt. Pada saat lampu kepala dihidupkan maka lampu kota, lampu nomor dan lampu kontrol juga hidup.

Lampu lain yang juga dipasangkan pada setiap mobil adalah lampu ruangan. Lampu ini dipasangkan di bagian atap. Untuk ruang bagasi biasanya ada lampu tersendiri. Lampu - lampu tersebut berwarna putih dengan daya yang relatif kecil agar tidak menyilaukan, tetapi cukup untuk menerangi sekitarnya. 
Read More