Minggu, 30 Juni 2013

Speedometer pada Mobil

Speedometer adalah alat pengukur kecepatan mobil. Biasanya speedometer dipasang pada ruang kemudi agar pengemudi mudah mengetahui kecepatan mobilnya. Speedometer sangat penting dan harus ada pada setiap mobil yang beroperasi di jalan raya. Hal ini demi keselamatan. Di samping jalan raya pasti ada rambu - rambu batas kecepatan untuk mobil yang lewat. Rambu lalu lintas tersebut disesuaikan dengan keadaan jalan dan lingkungan sekitarnya. Pada keadaan jalan yang sempit dan sangat ramai, mobil tidak boleh terlalu cepat Pada jalan yang ada di sekitarnya ada tempat - tempat penting, mobil juga tidak boleh terlalu cepat. Dengan demikian pengemudi harus selalu mengatur kecepatan mobilnya sesuai dengan rambu - rambu lalu lintas tesebut. Untuk memudahkan hal ini dipasangkan pengukur kecepatan yaitu speedometer.

Di samping itu speedometer juga dilengkapi dengan alat pengukur jarak. yaitu odometer. Pengukur jarak tersebut sangat penting untuk pelaksanaan perbaikan mobil. Penggantian minyak pelumas, sabuk kipas dan sebagainya berdasarkan jarak tempuh mobil. Demikian pula pemeriksaan dan perawatan komponen yang lain secara berkala berdasarkan jarak tempuh. Apabila mobil baru hendak dioperasikan, terlebih dahulu mobil tersebut harus dijalankan dengan menempuh jarak tertentu dan pada selang jarak tertentu tersebut mobil harus dihentikan agar terjadi pendinginan pada motornya. Mobil baru yang langsung digunakan tanpa terlebih dahulu dijalankan tanpa beban sesuai dengan petunjuk pabriknya maka pasti akan rusak berat karena komponen - komponennya yang bergerak masih agak kasar permukaannya dan belum terbiasa menerima beban dan panas yang tinggi.

Ada bermacam - macam speedometer, antara lain adalah speedometer magnet dan speedometer sentrifugal. Pada speedometer magnet jarum penunjuk kecepatan bekerja berdasarkan gaya medan magnet permanen. Magnet permanen berputar karena dihubungkan dengan kawat fleksibel ke poros   output. Putaran magnet tersebut akan menyebabkan perputaran garis gaya magnet sehingga akan terbentuk momentum yang akan menarik plat induksi. Plat induksi tersebut dihubungkan dengan jarum penunjuk kecepatan. Semakin tinggi putaran motor maka semakin besar momentum garis gaya magnet tersebut sehingga jarum penunjuk akan menunjukkan angka yang lebih besar. Angka yang ditunjukkan adalah skala kecepatan yang sudah disesuaikan. Agar gerakan jarum penunjuk stabil maka dipasangkan pegas rambut untuk mengimbangi momen garis gaya magnet tersebut. Apabila pegas rambut putus maka jarum penunjuk tidak dapat kembali ke posisi semula. Gangguan lain pada speedometer ini adalah apabila kawat fleksibelnya macet. Akibatnya speedometer tidak berfungsi.

Speedometer sistem sentrifugal memanfaatkan gaya sentrifugal untuk menggerakkan jarum penunjuknya. Speedometer sentrifugal mempunyai dua buah bobot yang beratnya sama. Kedua bobot tersebut akan terlempar keluar jika porosnya berputar. Semakin cepat putaran poros maka akan semakin jauh bobot terlempar keluar. Akibatnya, tabung bergigi yang dihubungkan kedua bobot tersebut akan terangkat. Semakin cepat putaran poros, semakin jauh bobot terlempar keluar dan semakin tinggi tabung bergigi terangkat sehingga semakin besar penunjukkan jarum pada angka skala kecepatan. Gangguan pada speedometer sentrifugal dapat terletak pada tabung bergerigi dan roda gigi penggerak jarum penunjuknya. Jika tabung bergerigi macet atau kotor maka penunjukkan jarumnya tidak tepat. Demikian pula jika roda gigi dan geriginya aus.

Pemeriksaan dan perawatan:
  1. Lepas unit speedometer dari dudukkannya
  2. Periksa kabelnya dari kemungkinan putus atau lepas
  3. Periksa keadaan roda gigi penggerak jarumnya, mungkin sudah aus atau kotor. Roda gigi yang kotor harus dibersihkan. Roda gigi yang aus harus diganti.
  4. Periksa keadaan tabung bergeriginya dari kemungkinan aus atau kotor sekali. Jika kotor bersihkan dengan kain dan sikat.
  5. Untuk speedometer magnet, periksa keadaan pegas rambutnya. Mungkin sudah terlalu lemah atau putus. Jika putus maka harus segera diganti. 
  6. Periksa keadaan gigi - giginya dari kemungkinan aus atau kotor sekali.
  7. Rakit kembali bagian - bagian yang telah dibongkar dan pasang pada dudukannya semula.
Speedometer  pada Mobil

Speedometer  pada Mobil

Read More

Sabtu, 29 Juni 2013

Pengukur Tekanan Oli

Tekanan oli pada sistem pelumas sangat penting. Tekanan yang rendah menyebabkan sistem pelumasan tidak berjalan dengan baik. Bagian - bagian yang sempit tidak dapat terlumasi, karena oli tidak dapat menembus bagian - bagian tersebut. Tekanan oli yang rendah disebabkan karenanya kurang oli pada sistem pelumasan. Jika tekanan oli pada sistem pelumasan turun maka harus segera ditambahkan jumlah olinya. Apabila terlambat maka bagian - bagian yang bergerak akan cepat panas dan aus. Oleh karena itu tekanan oli setiap saat harus diketahui dengan mudah. Untuk pada setiap mobil dilengkapi dengan alat pengukur tekanan oli.

Ada bermacam - macam pengukur tekanan oli, yaitu manometer Burdon, bimetal dan lampu. Yang saat ini banyak digunakan adalah bimetal dan lampu. Pada alat ukur tekanan oli dengan bimetal, jika tekanan oli rendah karena motor belum dihidupkan maka diafragma tidak cukup kuat menekan titik kontak pemutus sehingga hubungan kontak pemutus cepat membuka. Akibatnya bimetal pada panel instrumen hanya memuai sedikit saja. Jarum penunjuk tekanan oli bergerak terlalu jauh. Keadaan ini akan sama dengan jika tekanan oli rendah karena jumlah oli kurang. Tekanan oli yang rendah akan menekan diafragma sedikit saja sehingga kontak pemutus berhubungan tidak terlalu kuat. Akibatna bimetal pada kontak pemutus cepat membuka sehingga arus yang mengalir tidak cukup besar untuk memuaikan bimetal pada panel instrumen. Bimetal pada panel instrumen memuai sedikit dan jarum penunjuk bergerak sedikit pula.
Pengukur Tekanan Oli

Pengukur Tekanan Oli


Apabila tekanan oli pada sistem pelumasan tinggi maka diafragma akan tertekan kuat dan diafragma menekan kontak pemutus dengan kuat pula. Karena tekanan pada kontak pemutus kuat maka waktu yang dibutuhkan sampai kontak pemutus terbuka oleh pemuaian bimetal bertambah lama. Arus yang mengalir bertambah besar sehingga bimetal pada panel instrumen menerima panas lebih lama dan pemuaiannya lebih panjang. Akibatnya jarum penunjuk tekanan oli bergerak lebih jauh. Jika dalam keadaan ini motor dimatikan maka tekanan oli akan turun dan jarum kembali pada posisi semula.

Pada alat ukur tekanan oli dengan lampu, jika tekanan oli rendah maka lampu akan menyala. Hal ini disebabkan kontak pemutus yang menutup. Arus listrik mengalir dari baterai ke massa lewat lampu. Jika tekanan oli cukup tinggi maka diafragma akan tertekan sehingga kontak pemutus membuka. Arus dari baterai tidak dapat mengalir ke massa karena hubungan terputus dan lampu tidak menyala.

Gangguan pada alat ukur tekanan oli adalah terhambatnya aliran listrik dari baterai ke massa. Hambatan tersebut karena kontak pemutus kotor atau sambungan kabelnya longgar. Akibat dari arus listrik yang terhambat maka penunjukkan jarum pengukur tidak tepat. Untuk mencegah hal ini maka permukaan kontak pemutus harus bersih dan sambungan kabel - kabelnya harus baik. Lampu mati, diafragma rusa dan bagian - bagian yang bergerak yang kotor juga dapa menjadi penyebab terjadinya gangguan pada alat ukur tekanan oli. Bagian - bagian yang bergerak jika perlu dilumasi agar gerakannya menjadi lebih ringan.

Pemeriksaan dan perawatan:

  1. Lepas unit pengukur tekanan oli dari dudukkannya.
  2. Periksa keadaan kontak pemutusnya dari kemungkinan berkarat atau kotor permukaannya. Jika permukaan kontak pemutus kotor atau berkarat, bersihkan dengan ampelas.
  3. Periksa sambungan kabel - kabelnya, mungkin longgar atau putus. Sambungan kabel yang longgar harus segera diperbaiki karena menghambat arus listrik sehingga penunjukkan menjadi tidak tepat.
  4. Periksa bagian - bagian yang bergerak, mungkin kotor atau berkarat. Bersihkan dengan kain atau ampelas bagian tersebut.
  5. Periksa lampu kontrolnya, mungkin putus atau dudukkannya berkarat. Dudukan lampu harus bersih dan lampu harus tepat pada dudukkannya, tidak boleh miring. Daya lampu harus sesuai dengan ketentuan, tidak boleh lebih besar atau lebih kecil. Jika daya lampu lebih besar maka nyala lampu kurang terang. Jika daya lampu lebih kecil, maka lampu akan cepat putus.
  6. Periksa sekeringnya, mungkin putus atau tidak sesuai degan ketentuannya. Amper sekering tidak boleh lebih besar atau lebih kecil dari ketentuan. JIka lebih besar alat pengukurnya cepat rusak. Jika amper sekring lebih kecil dari ketentuan berarti arus yang mengalir lebih kecil dari kebutuhan alat - alata tersebut. Akibatnya keraja alat kurang baik.
  7. Rakit unit alat pengukur tekanan oli dan pasang kembali pada dudukkannya semuala. 



Read More

Jumat, 28 Juni 2013

Pengukuran Bahan Bakar

Bahan bakar dalam tangki sedapat mungkin selalu penuh. Hal ini akan memberikan keuntungan bagi pemilik mobil, yaitu ketenangan selama perjalanan dan memperpanjang usia tangki. Tangki bahan bakar yang tidak terisi penuh akan terisi udara yang mengandung uap air. Dalam keadaan dingin uap air tersebut akan mengembun dan menetes, bercampur dengan bahan bakar. Di samping menurunkan mutu bahan bakar dalam tangki, uap air tersebut juga dapat menimbulkan karat. 

Untuk mengetahui seberapa banyak jumlah bahan bakar dalam tangki banyak pemilik mobil yang enggan melakukannya karena tangki bahan bakar yang agak tersembunyi sehingga jumlah bahan bakar di dalamnya tidak kelihatan jelas. Untuk mengatasi hal tersebut, maka hampir setiap mobil sekarang ini memiliki alat  pengukur bahan bakar dalam tangki. Jumlah bahan bakar dalam tangki dapat langsung diketahui dengan melihat panel instrumen yang terletak di ruang kemudi.

Pada alat pengukur jumlah bahan bakar dengan bimetal, bimetal pada kumparan akan mendorong jarum penunjuk ke arah F ( full) atau E ( Empty). Perubahan tinggi bahan bakar dalam tangki menyebabkan pelampung bergerak ke atas atau ke bawah. Jika tinggi permukaan bahan bakar rendah maka tekanan pada titik kontak tidak terlalu kuat sehingga waktu yang dibutuhkan untuk melepaskan hubungan kontak pemutus tidak lama. Dalam keadaan seperti ini bimetal akan menggerakkan jarum ke arah E yang berarti kosong. Hal ini disebabkan karena arus yang mengalir kecil sehingga panas yang ditimbulkan dan pemuaian bimetal  pun kecil. Jika permukaan bahan bakar dalam tangki cukup tinggi, maka pelampung akan terangkat ke atas. Penekanan pada titik kontak menjadi kuat sehingga waktu yang dibutuhkan untuk melepaskan hubungan kontak pemutus menjadi lebih lama, panas yang diterima bimetal cukup besar sehingga bimetal memuai lebih panjang dan mendorong jarum penunjuk ke arah F yang berarti bahan bakar penuh.

Pada alat ukur bahan bakar yang menggunakan tahanan variabel maka ketinggian permukaan bahan bakar mengubah posisi tahanan variabel. Jika jumlah bahan bakar dalam tangki kurang tahanan variabel berada dalam posisi tahanan paling kecil sehingga arus mengalir dari baterai ke kumparan pertama terus ke massa lewat tahanan variabel. Pada kumparan pertama akan terjadi medan magnet sehingga jarum penunjuk tertarik ke arah E yang berarti kosong. Jika bahan bakar dalam tangki penuh maka pelampung akan terangkat dan tahanan variabel dalam posisi tahanan yang besar. Arus dari baterai mengalir ke kumparan pertama terus ke kumparan kedua kemudian ke massa. Arus tidak mengalir ke massa melewati tahanan variabel sebab tahanan variabel sangat besar. Arus cenderung lewat tahanan yang lebih kecil, yaitu kumparan kedua. Pada kumparan pertama dan kedua terjadi medan magnet tetapi karena medan magnet kumparan kedua lebih besar maka jarum penunjuk akan tertarik ke arah F berarti penuh.

Pemeriksaan dan perawatan:
  1. Lepas unit pengukur bahan bakar.
  2. Bongkar bagian - bagiannya
  3. Bersihkan permukaan kontak pemutus dengan ampelas. Permukaan kontak pemutus yang kotor mengakibatkan arus yang mengalir terhambat sehingga penunjukkan jarumnya tidak tepat.
  4. Periksa keadaan sambungan - sambungan mekaniknya. Jika kotor atau berkarat, bersihkan dengan ampelas dan jika perlu beri pelumas secukupnya. 
  5. Periksa keadaan pelampung apakah pelampung itu bisa berfungsi dengan baik. Jika tidak bisa berfungsi dengan baik maka sistem pengukuran tidak akan bekerja. Oleh karena itu segera perbaiki atau ganti pelampungnya.
  6. Periksa keadaan kumparannya. Jika kumparan terkelupas atau putus, segera perbaiki atau ganti dengan yang baik.
  7. Periksa keadaan kabel - kabelnya, mungkin putus atau sambungan dengan terminal - terminalnya longgar. Jika sambungan longgar maka arusnya terhambat sehingga penunjukkan jarumnya tidak tepat.
  8. Rakit kembali bagian - bagian yang telah dilepas dan pasang pada dudukan semula.
Pengukuran Bahan Bakar

Read More

Rabu, 26 Juni 2013

Sistem Pengapian Elektronik

Sistem pengapian elektronik mempunyai efisiensi yang lebih besar bila dibandingkan dengan sistem pengapian konvensional. Sistem pengapian ini menggunakan komponen elektronik seperti transistor, dioda, resistor dan kapasitor untuk memperbesar efisiensi sistem penyalaan. Sistem pengapian elektronik juga dikenal dengan sistem pengapian transistor.

Sistem pengapian elektronik ada beberapa macam, antara lain:

  1. CCTI ( Contact Controlled Transistor Ignition)
  2. MCTI ( Magnetically Controlled Transistor Ignintion )
  3. CDI (Capasitor Discharge Ignition)
  4. IRLISPARK ( Infra Red Light Ignition System)
  5. PEI ( Pointless Electronic Ignition)
  6. AIS ( Amplifier Type Ignition System)
Dibandingkan dengan pengapian konvensional, pengapian sistem elektronik mempunyai banyak kelebihan. Pengapian konvensional mempunyai beberapa kekurangan, antara lain:
  1. Berkurangnya tegangan tinggi yang dihasilkan koil pada putaran rendah.
  2. Perubahaan saat pengapian cepat sekali.
Kedua hal tersebut diatas disebabkan oleh arus listrik yang mengalir pada kontak pemutus dan terjadinya loncatan bunga api pada kontak pemutus. Besarnya arus dan tegangan pada kumparan primer menyebabkan timbulnya bunga api pada kontak pemutus. Besarnya arus listrik yang mengalir pada kumparan primer menyebabkan timbulnya bunga api pada kontak pemutus saat kontak pemutus akan menutup. Besarnya tegangan induksi pada kumparan primer menyebabkan timbulnya bunga api listrik pada saat kontak pemutus mulai membuka. Terbakarnya kontak pemutus menyebabkan keausan sehingga mengakibatkan saat pengapian berubah. Akibat loncatan bunga api pada saat kontak pemutus mulai membuka mengakibatkan penurunan kecepatan pemutusan arus pada kumparan primer. Akibatnya, tegangan tinggi yang dihasilkan kumparan sekunder koil menjadi turun.

Transistor dipasangkan pada sistem pengapian modern untuk menghilangkan terjadinya loncatan bunga api pada kontak pemutus. Oleh transistor tersebut arus listrik yang mengalir melalui kontak pemutus diperkecil, dan titi kontak tidak berhubungan langsung dengan kumparan primer agar tidak ada arus induksi yang mengalir pada titik kontak pemutus saat membuka.

Pemeriksaan dan perawatan:
  1. Untuk sistem pengapian elektronik dengan kontak pemutus, periksa celah kontak pemutus dengan fuller gauge atau pengetes dwel. Periksa keadaan kontak pemutus dan menutupnya kontak pemutus. Permukaan kontak pemutus yang kotor harus segera dibersihkan dengan ampelas. Besar celah kontak pemutus antara 0,4 sampai 0.5 mm. Jika penyetel celah kontak pemutus dilakukan dengan pengetes dwel, besarnya sudut dwel untuk motor 4 silinder  biasanya 50 - 60 derajat. Untuk motor 6 silinder biasanya 38 - 42 derajat.
  2. Untuk sistem pengapian dengan kontak pemutus, periksa dan setel saat pengapian dengan lampu timing.
  3. Untuk sistem pengapian dengan komputer tidak perlu dilakukan penyetelan karena sistem ini memang tidak dapat disetel. Pemeriksaan dilakukan terhadap kabel - kabel tegangan tinggi dan keadaan elektroda busi.
  4. Untuk sistem pengapian elektronik dengan pemberi sinyal. periksa saat pengapian dengan lampu timing. Penyetelan saat pengapian seperti pada sistem konvensional. Besarnya sudut dwel diatur secara otomatis oleh unit kontrol dan tidak disetel.
Sistem pengapian elektronik dengan pemberi sinyal ( pick up)
Pada sistem ini saat pengapian hanya dapat dikontrol dengan lampu timing. Penyetelannya seperti pada sistem pengapian konvensional.

Macam - macam pemberi sinyal:
  1. Pemberi sinyal jenis induktif
    Sistem Pengapian Elektronik
  2. Pemberi sinya jenis Hall
Sistem Pengapian Elektronik



Unit sistem pengapian komputer
Sistem pengapian ini tidak dapat disetel. Perawatannya cukup dengan membersihkan bagian - bagiannya saja.
Sistem Pengapian Elektronik
Read More

Selasa, 25 Juni 2013

Kondesantor pada Pengapian Mobil

Kondensator disebut juga kondensor atau kapasitor, berfungsi untuk menyimpan arus listrik untuk sementara. Bedanya dengan baterai adalah pada baterai terjadi reaksi kimia, sedangkan pada kondensator tidak terjadi reaksi kimia. Kondensator ada bermacam - macam berdasarkan dielektriknya. Dielektriknya adalah bahan penyekatnya. Jika dielektriknya kertas maka dinamakan kondensator kertas; jika dielektriknya keramik maka dinamakan kondensator keramik. Pada kondensator elektrolit, dielektriknya buka elektrolitnya melainkan suatu lapisan tipis yang menempel pada plat alumunium, yaitu oksida alumunium. Elektrolitnya merupakan elektroda positif plat alumunium merupakan elektroda negatif. Kondensator elektrolit ini paling banyak digunakan pada mobil dan sepeda motor.

Kondensor pada mobil dipasangkan pararel terhadap kontak pemutus dan berfungsi untuk mengurangi terjadinya bunga api pada kontak pemutus ketika kontak pemutus membuka dan untuk mempercepat pemutusan ketika kontak pemutus membuka dan untuk mempercepat pemutusan arus primer agar tegangan induksi pada kumparan sekunder koil bertambah tinggi. Kapasitas kondensator mobil antara 0,15 sampai 0,50 mikrofarad. Kapasitas kondensator adalah kemampuan kondensator menyimpan tenaga listrik. Besarnya kapasitas kondesator menyimpan tenaga listrik. Besarnya kapasitas kondesator dipengaruhi oleh:
  • Jenis dielektriknya
  • Jarak antara plat - plat penghantar
  • Luas plat penghantar
Semakin tebal dielektriknya, semakin kecil kapasitasnya; semakin luas plat penghantarnya, semakin besar kapasitasnya. Semakin tinggi nilai konstanta dielektriknya, semakin besar pula kapasitasnya. Pada sebuah kondensor bisanya tertulis tegangan kerja dan kapasitasnya. Tegangan kerja adalah tegangan maksimum yang diperbolehkan pada kondensator tersebut. Misalnya pada kondensator tersebut 12 V / 0,3 mikro farad, artinya kondensator tersebut memupunyai kapasitas 0,3 mikro farad. Kondensator ini boleh diberi tegangan maksimum 12 volt. Kerusakan kondensator disebabkan karena tegangan yang diberikan terlalu besar melebihi tegangan kerjanya. Kerusakan kondensator dapat juga disebabkan elektrolitnya kering, dielektriknya tertembus sehingga bocor, dan karena sudah lama digunakan sehingga berubah kapasitasnya.

Pemeriksaan kondensator dengan multimeter:
  1. Putar saklar multimeter pada posisi yang digunakan.
  2. Hubungkan kabel hitam pada terminal positif kondensator dan kabel merah pada terminal negatif kondensor.
  3. Perhatikan gerak jarum:
    1. apabila jarum bergerak ke kanan kemudian kembali ke kiri berarti kondensor masih baik.
    2. Bila jarum bergerak ke kanan kemudian kembali ke kiri tetapi tidak penuh berarti kondensor setengah rusak.
    3. Bila jarum bergerak ke kanan kemudian berhenti berarti kondensator bocor.
    4. Bila jarum tidak bergerak sama sekali berarti kondensor telah putus.
  4. Jika kondensator sudah rusak, ganti dengan yang baru. Tegangan kerja dan kapasitas kondensator pengganti harus sama dengan kondensator lama.
Pengujian kondensator dengan ohm meter:
Atur multimeter pada posisi pengukur tahanan. Sambungkan kedua kabel ohmeter dengan kondensator seperti pada gambar. Jika jarum ohmmeter bergerak ke kanan kemudian kembali ke kiri berarti kondensator dalam keadaan baik. 
Kondesantor pada Pengapian Mobil

Kondesantor pada Pengapian Mobil

Sambungkan kabel kondensator tester seperti gambar di atas. Kondensator baik bila saklar ON lampu indikator akan menyala sebentar. 
Read More

Jumat, 21 Juni 2013

Pemeriksaan Koil dengan Tahanan Balast

Pemeriksaan koil dengan tahanan balast:

  1. periksa tegangan terminal positif koil ke tahanan balast pada waktu kontak pemutus menutup dengan cara menghubungkan voltmeter ke terminal positif koil dan massa. Kunci kontak ON. Jika voltmeter menunjukkan tegangan 12 volt maka berarti aliran listrik dari baterai ke koil baik.
  2. Periksa tegangan antara tahanan balast ke kunci kontak dengan massa. Pengukuran dilakukan dalam keadaan kontak pemutus membuka. Sambungkan voltmeter antara kunci kontak ke tahanan balast. Jika besar tegangan yang ditunjukkkan sesuai dengan ketentuan maka hal itu berarti sistem berada dalam keadaan baik. Tetapi bil tegangan tidak menunjukkan pada ketentuan maka periksa kembali panjang kabel yang dialiri listrik tersebut.
  3. Sambugkan voltmeter tahanan koil ke tahanan balast dengan massa. Jika kunci kontak di ON kan dan jarum voltmeter tidak menunjukkan tegangan sesuai dengan ketentuan maka hal itu berarti terdapat kesalahan pada sistem pengapiannya.
  4. Periksa tegangan antara terminal negatif koil dengan massa pada waktu titik kontak pemutus membuka. JIka kunci kontak ON voltmeter harus menunjukkan tegangan sama dengan tegangan baterai 12 volt. Jika tidak menunjukkan tegangan tersebut, kemungkinan terdapat kerusakan atau gangguan pada koil atau distributornya. 
  5. Lepas kabel tegangan tinggi koil. Pasang pengukur tegangan voltmeter antara terminal positif baterai ke terminal primer koil ke baterai. Starter motornya dan perhatikan penunjukkan  tegangannya. Bandingkan dengan tegangan maksimum yang diperbolehkan menurut buku pedoman servisnya ( antara  1 - 1,5 volt). Jika tegangan melebihi ketentuan, periksa kabel dari terminal yang menghadap ke koil ke kunci kontak. Kabel mungkin putus. Kemungkinan penyebab lainnya adalah terjadinya hubung singkat pada koil tersebut.
  6. Pasang pengukur tegangan (voltmeter) antara terminal primer koil dari baterai ke massa. Kontak pemutus platina menutup, kunci kontak ON.Tegangan yang ditunjukkan voltmeter harus sekitar 5 - 7 volt. Jika tegangannya melebihi 7 volt, periksa kabel antara koil dan distributor dari kemungkinan longgar. Kemungkinan lain adalah tahanan kurang besar atau kumpara primer koil terputus.
  7. Pasang pengukur tegangan (voltmeter) antara terminal primer dari baterai dengan massa. Kontak pemutus dalam keadaan terbuka. Kunci kontak ON. Penunjukkan tegangan voltmeter harus sama dengan tegangan normal baterai. Jika tidak, periksa tegangan baterai. Mungkin lemah. Periksa sambungan - sambungan kabelnya, mungkin terjadi hubungan singkat pada koil.
  8. Pasang pengukur tegangan antara sisi resistor dari kunci kontak dan terminal positif baterai. Platina menutup. Kunci kontak ON. Tegangan yang ditunjukkan voltmeter tidak boleh melebihi 0,7 volt, periksa kabel - kabelnya. Mungkin ada yang putus.
  9. Pasang pengukur tegangan antara terminal primer distributor dan massa. Kontak pemutus menutup. Kunci kontak ON. Tegangan yang ditunjukkan oleh voltmeter tidak boleh melebihi 0,2 volt. Jika tegangan melebihi 0,2 volt, periksa apakah sambungan - sambungan dalam distributor itu longgar. Periksa juga kontak pemutusnya. Mungkin rusak.
  10. Periksa kebocoran arus pada distributor dan koil dengan cara sebagai berikut:
    1. Lepas semua kabel busi, tutup distributor dana rotornya. Tekan arang karbon pada tutup distributor dan tahan dengan plester.Kemudian pasang kembali tutup distributor. Tempatkan obeng pada masing - masing kabel busi dan dekatkan dengan kabel koil tegangan tinggi sementara motor distart. Jika ada loncatan bunga api  pada ujung kabel koil tegangan tinggi maka hal itu berarti terjadi hubung singkat pada tutup distributornya.
    2. Lepas tutup distributornya.Dekatkan ujung kabel koil tegangan tinggi ke rotor dengan jarak kira - kira 0,3 cm. Kunci kontak ON. Buka kontak pemutus berulang kali. Jika terjadi loncatan  bunga api pada ujung kabel koil tegangan tinggi maka berarti terjadi hubungan singkat atau kerusakan pada rotor. Rotor harus diganti dengan yang baru.
    3. Gunakan lampu tes 12 volt dengan daya antara 35 - 40 watt. Sambungkan dengan kabel ke massa dan kabel koil dari baterai. Kontak pemutus tertutup. Kunci kontak ON, maka lampu tes harus menyala. Jika lampu tes tidak menyala, kemungkinan gulungan primer koil putus atau ada hubung singkat pada distributornya.
    4. Gunakan lampu tes seperti di atas. Sambungan ke massa dan terminal koil dari kontak pemutus. Kunci kontak ON. Dalam keadaan demikian lampu tes harus menyala. Jika lampu tidak menyala berarti terjadi hubungan singkat pada distributornya atau gulungan primer koil putus. Pengetesan tersebut dilakukan pada saat kontak pemutus membuka. Jika kontak pemutus menutup tetapi lampu masih menyala kecil berarti terdapat gangguan. Kemungkinan platina kotor, atau kabel tegangan rendah koil rusak.
Read More

Kamis, 20 Juni 2013

Pemeriksaan dan perawatan Rangkaian sistem pengapian

Pemeriksaan dan perawatan:
Pemeriksaan dan perawatan Rangkaian sistem pengapian
Rangkaian primer:
  • Ukur tegangan komponen berikut ini:
    • Baterai
    • Kunci kontak
    • Kontak pemutus
    • Koil pengapian
    • Tahanan balast

        Cara pengukuran tegangan, perhatikan pada gambar. Posisi kunci kontak ON.

  • Ukur tahanan komponen – komponen berikut ini:
    • Kontak pemutus
    • Tahanan balast
    • Koil pengapian
    • Kunci kontak

         Cara pengukuran tahanan pada posisi kunci kontak OFF.
  • Bandingkan semua hasil pengukuran tersebut dengan ketentuan yang berlaku pada buku pedoman servisnya.

Rangkaian sekunder ( rangkaian tegangan tinggi)
  • Lepas tutup distributor dan kabel -  kabel tegangan tinggi.
  • Periksa tahanan kabel tegangan tinggi dari elektroda di dalam tutup distributor sampai steker busi. Tahanan penghantar tidak boleh melebihi 20 kilo ohm. Jika melebihi 20 kilo ohm, cari penyebabnya.
  • Periksa keadaan isolator pada koil, rotor, tutup distributor, dan steker busi. Isolator yang rusak harus segera diganti.
  • Periksa keadaan arang pada tutup distributornya.
  • Periksa isolator pada kabel tegangan tinggi. Jika isolator retak, aus atau terbakar maka harus segera diganti.
  • Periksa kelonggaran rotor pada poros distributornya. Rotor yang terlalu longgar harus segera diganti.
  • Pasang kembali bagian – bagian yang telah dilepas. Pastikan bahwa hubungan kabel busi tepat sesuai dengan urutan pengapiannya


Read More

Rabu, 19 Juni 2013

Sistem pengapian Konvensional pada Mobil

Sistem pengapian konvensional terdiri atas komponen – komponen sebagai berikut:
Sistem pengapian Konvensional pada Mobil
  1. Baterai. Berguna untuk menyimpan arus listrik dalam bentuk kimia. Besar tegangan baterai yang digunakan pada mobil umumnya adalah 12 volt. Arus baterai secara terus menerus diisi oleh generator yang ada pada motor tersebut.
  2. Koil. Berfungsi untuk menimbulkan induksi tegangan tinggi. Tegangan dari baterai 12 volt diubah menjadi tegangan induksi sebesar 15.000 volt sampai 25.000 volt. Koil memiliki dua kumparan, yaitu kumparan primer dan kumparan sekunder. Apabila pada kumparan primer dialiri arus listrik yang berubah- ubah maka pada kumparan sekunder akan timbul tegangan induksi yang cukup tinggi, yaitu sekitar 15.000 sampai 25.000 volt.
  3. Distributor. Distributor berfungsi menyalurkan arus listrik tegangan tinggi ke busi sesuai dengan urutan pengapiannya. Distributor digerakkan oleh poros kam. Begitu motor dihidupkan maka distributor berputar.
  4. Busi. Busi dipasangkan pada blok silinder. Elektroda busu mengarah ke ruang bakar karena pada elektroda busi ini terjadi loncatan buanga api yang diperlukan untuk pembakaran.
  5. Kontak pemutus. Kontak pemutus dipasang pada distributor bagian dalam. Kontak pemutus mempunyai celah. Membuka dan menutupnya celah kontak pemutus tersebut mengakibatkan arus yang mengalir pada kumparan primer koil terputus dan tersambung. Hal ini akan menyebabkan timbulnya induksi tegangan tinggi pada kumparan sekunder koil.
  6. Kondensor. Berguna untuk mengurangi timbulnya api pada celah kontak pemutus sewaktu membuka dan mempertinggi arus induksi tegangan tinggi pada kumparan sekunder. 
  7. Tahanan balast. Tahanan balast terdiri dari sebuah koil kawat yang bertahanan yang ditempatkan dalam sebuah balok porselin. Tahanan tersebut  dicatok pada tempatnya dengan sebuah bracket yang mengelilingi porselin tersebut.  Tidak semua sistem pengapian konvensional menggunakan tahanan balast. 
  8. Kabel penghubung. Berguna untuk menghubungkan komponen – komponen dalam pengapian. Kabel – kabel tersebut berbeda diameter dan isolasinya. Hal itu disesuaikan dengan arus yang dialirkannya.

Sistem pengapian Konvensional pada Mobil

Sistem pengapian konvensional mempunyai dua rangkaian, yaitu rangkaian primer dan rangkaian sekunder. Rangkaian primer terdiri atas baterai, kabel penghubung, kunci kontak, kontak pemutus, kumparan primer koil, dan tahanan balast. Rangkaian sekunder terdiri atas kabel tegangan tinggi busi dan kabel tegangan tinggi koil.

Read More

Rabu, 12 Juni 2013

K - Jetronic

Sistem pemasukan bahan bakar bensin K - Jetronic digunakan pada mobil VW, Porsche, Volvo dan Mercedes. Huruf K dari K Jetronic merupakan singkatan dari kontinu yang berati bahwa bensin pada sistem ini disemprotkan secara terus menerus. Jumlah udara yang mengalir pada intake manifold akan mempengaruhi jumlah bahan bakar yang disemprotkan injektor. Bila semakin banyak udara yagn mengalir mak palt akan terangkat. Karena tuas plat dihubungkan dengan piston pengatur bahan bakar bensin maka piston akan bergerak turun. Piston mempunyai alur yang menentukan jumlah bahan bakar yang disemprotkan oleh injektor.

Injektor diapsang sedekat mungkin dengan katup masuk masing - masing silinder. Injektor - injektor tersebut menyemprotkan bahan bakar secara terus menerus. Untuk mengurangi panas yang merambat blok silinder maka injektor dipasang dengan cincin O pada kepala silinder. Perbedaan yang pokok motor dengan motor diesel adalah bahwa motor diesel ijektornya masuk ke ruang bakar sedangkan pada motor bensin sistem K Jetronic , L jetronic dan D jetronic , injektornya hanya pada saluran masuknya saja sehingga penyemprotan berlangsung pada saluran masuk, tidak pada ruang bakar.

Bagan sistem penyemprotan K - Jetronic adalah seperti terlihat pada gambar.
Pemeriksaan , penyetelan, perawatan K - jetronic

  1. Periksa keadaan slang/sambungan sistem penghisapan. Jika terdapat slang yang retak maka harus diganti dengan yang masih baru / baik. Periksa juga kedudukan dan pengerasan klem pada sambungan slang.
  2. Periksa kerapatan pada tutup oli dan batang pengukur oli. Jika bagian tersebut longgar, segera ganti atau perbaiki.
  3. Periksa kerja sistem ventilasi karter. Ventilasi karter harus rapat. Sistem ventilasi karter yang tidak rapat mengakibatkan masuknya udara palsu.
  4. Periksa keadaan pompa bensin listriknya. Kabel - kabel yang longgar atau berkarat harus diperbaiki. Periksa juga kerapatan sambungan - sambungan dan keadaan slangnya. 
  5. Periksa kerja katup pengatur udara tambahan. Jika pada waktu motor hidup slang udara tambahan dijepi terjadi perubahan sampai melebihi 150 rpm makahal itu berarti katup tersebut rusak. Katup tersebut harus diganti. Katup pengatur udara tambahan berguna untuk memberikan udara tambahan pada saat motor dingin sehingga kemudian terjadi penambahan putaran. Jika motor sudah mencapai suhu kerja maka katup tersebut kemudian harus menutup saluran udara tambahan.
  6. Periksa kadar CO gas buang dengan CO meter. Jika kadar CO melebihi ketentuan, setel campuran idel. Perhatikan letak baut penyetelnya.
  7. Periksa keadaan saringan bensinnya. Jika telah melebihi jangka waktu pemakaian berdasarkan jarak yang ditempuh, ganti saringan bensin tersebut dengan yang baru.
  8. Periksa sedimenternya . Mungkin air yang ada di dalamnya sudah saatnya untuk dikuras. Sedimenter berguna untuk memisahkan air dari bensin. Air yang terkandung dalam bensin akan merusak bagian - bagian motor yang peka, seperti injektor, ruang bakar dan sebagainya. 
Read More

Selasa, 11 Juni 2013

Pemeriksaan, Penyetelan, Perawatan EFI

Berikut ini adalah langkah pemeriksaan, penyetelan dan perawatan EFI:

  1. Periksa kedudukan dan pengerasan klem - klem pada sambungan slang. Klem yang longgar dapat menyebabkan kebocoran udara. Udara yang masuk setelah pengukur jumlah udara mengakibatkan kesalahan pada perbandingan campuran.
  2. Periksa keadaan slang/ saluran sistem pemasukan udara dari kemungkinan retak atau terpuntir. Jika slang retak harus diganti dengan segera.
  3. Periksa sistem pengaliran bensin pada saat motor hidup dari kemungkinan bocor, terutama pada bagian sambungan pompa bensin, saringan bensin dan pipa pembagi bahan bakar ke masing - masing injektor.
  4. Periksa sistem ventilasi karternya, tutup oli dan batang pengukur oli. Kelonggara pada sistem ventilasi karter mengakibatkan udara palsu. 
  5. Periksa keadaan slang vakum pada katup pengatur tekanan bahan bakar. Jika slang vakum bocor maka akan menyebabkan tekanan bahan bakar menjadi terlalu tinggi sehingga jumlah penyemprotan menjadi naik dan bahan bakar menjadi boros.
  6. Periksa keadaan dudukan dan steker - steker pengabelan pada motor. Dudukan yang longgar harus segera diperbaiki. Demikian pula dengan steker yang rusak atau kotor sekali.
  7. Periksa kerja katup pengatur udara tambahan dengan cara memijit slangnya pada saat motor hidup. Jika terjadi perubahan putaran motor yang melebihi 150 rpm maka hal itu berarti katup pengaur udara rusak dan harus diganti. Katup pengatur udara tambahan berfungsi untuk memberi udara tambahan pada saat motor dingin agar terjadi kenaikan putaran ( putaran start dingin ). Katup tersebut harus menutup saluran udara tambahan pada waktu motor sudah mencapai temperatur kerja.
  8. Setel putaran idel. Jika baut penyetel diputar keluar maka campuran menjadi kurus. Jika diputar ke dalam maka campuran menjadi kaya. Perhatikan syarat - syarat penyetelan idel. Sebelum idel disetel, celah platinan dan saringan udara dalam keadaan baik. 
Read More

Senin, 10 Juni 2013

Modifikasi Sepeda Motor

Yang dimaksud modifikasi adalah perubahan sebagian dari konstruksi komponen sepeda motor dengan tujuan untuk meningkatkan kemampuannya. Modifikasi dilakukan berdasarkan pengalaman dan perhitungan. Komponen sepeda yang sering dimodifikasi adalah :

A.Piston
Modifikasi piston bertujuan untuk mengurangi berat piston sehingga tenaga motor meningkat karena tenaga yang hilang melawan berat piston berkurang. Untuk mengurangi berat piston dilakukan dengan memotong bagian bawah piston. Besarnya bagian yang dipotong tersebut sudah untuk tiap sepeda motor tidak sama. Jika pemotongan berlebihan akan mengakibatkan keseimbangan piston terganggu sehingga akan menimbulkan getaran dan kerusakan berikutnya. Pemotongan juga harus dilakukan dengan hati – hati agar hasilnya halus. Hasil potongan yang kasar bisa menggores dinding silinder dan mengakibatkan kebocoran kompresi.

B.Kepala Silinder
Kompresi ruang bakar sangat menentukan tenaga yang dihasilkan. Semakin tinggi kompresi ruang bakar semaking besar tenaga yang dihasilkan. Sebaliknya semakin renah kompresi ruang bakar, maka semakin kecil tenaga yang dihasilkan. Untuk mempertinggi kompresi ruang bakar dapat dilakukan dengan mengurangi volume ruang bakar. Pada sepeda motor hal itu umumnya dilakukan dengan menggerinda kepala silinder sehingga volume ruang bakar berkurang dan tekanan kompresi menjadi lebih tinggi. Pemotongan kepala silinder harus dilakukan dengan hati – hati sebab jika pemotongan terlalu banyak akan mengakibatkan piston bertumbukkan dengan katup pada saat langkah buang, khususnya pada sepeda motor 4 tak. Pemotongan kepala silinder yang terlalu banyak mengakibatkan tekanan kompresi menjadi sangat tinggi yang justru akan menimbulkan gangguan – gangguan lain dan kerusakan lebih lanjut.

C. Lubang Pembilasan (Lubang Pemasukan)
Jumlah gas baru campura bensin dan udara yang dimasukkan ke ruang bakar sangat menentukan tenaga motor yang dihasilkan. Semakin banyak gas yang dimasukkan berarti kepadatan gas semakin tinggi sehingga tekanan kompresi naik dan pembakaran lebih baik. Untuk mencapai hal itu lubang pembilasan( pemasukan) diperluas agar jumlah gas baru yang masuk lebih banyak. Perluasan lubang bilas tersebut harus tetap pada batas – batas tertentu dan disertai pula dengan modifikasi di bagian lain. Jika hal itu tidak dilakukan maka motor bukannya tambah tenaga tetapi justru menjadi rusak dan tidak bertenaga.

D. Rocker arm
Rocker arm atau lengan penumbuk katup berfungsi untuk meneruskan gerakan dari batang penekan ( push rod) atau dari kam sehingga katup bisa membuka dan menutup. Rocker arm yang baik adalah yang ringan tetapi kuat. Untuk mengurangi bobot rocker arm bagian atas rocker arm biasanya dipotong. Keuntungan bobot rocker arm berkurang sehingga kerugian tenaga untuk melawan bobot rocker arm semakin kecil. Pemotongan harus dilakukan secara hati – hati dan tidak boleh berlebihan karena akan berpengaruh terhadap kekuatan rocker arm. Jika pemotongan rocker arm berlebihan akan mengakibatkan rocker arm mudah patah.

E. Poros Kam
Untuk memperpanjang langkah katup atau menambah lama pembukaan katup, diameter poros dari poros kam dapat diperkecil sehingga tinggi puncak kam bertambah. Keuntungannya adalah karena pembukaan katup tambah lama gas baru yang masuk semakin banyak. Akibatnya tenaga motor meningkat. Panjang langkah katup dapat ditambah dengan cara menyetel celah katup sesempit mungkin; tetapi cara ini berakibat bocornya tekanan kompresi.

Read More

Minggu, 09 Juni 2013

Komponen sistem EFI

Sistem EFI terdiri atas tiga sistem utama, yaitu sistem bahan bakar, sistem induksi udara, dan sistem kontrol elektronik. Sistem bahan bakar terdiri atas tangki, saringan bahan bakar,pompa bahan bakar, pipa penyalur, pressure regulator, pulsation damper, injektor, cold starter injector dan sebagainya. Sistem bahan bakar berfungsi untuk menyalurkan bahan bakar dari tangki ke ruang bakar:

Pompa bahan bakar
Pompa bahan bakar berfungsi untuk menyalurkan bahan bakar dari tangki ke injektor – injektor. Pompa bahan bakar yang digunakan adalah pompa bahan bakar listrik.

Fuel pulsation damper
Fuel pulsation damper akan menyerap perubahan tekanan pada saluran tekanan karena adanya injeksi. Tekanan bahan bakar dalam intake manifold dipertahankan oleh pressure regulator.

Pressure regulator
Pressure regulator mengatur tekanan bahan bakar ke injektor – injektor. Jumlah bahan bakar yang diinjeksikan diatur oleh sinyal yang diberikan ke injektor sehingga tekanan harus tetap pada tiap – tiap injektor. Untuk mendapatkan jumlah penyemprotan yang tepat, tekanan bahan bakar dan kevakuman pada saluran masuk harus dipertahankan kurang lebih pada 2,55 kg/ cm2.

Injektor
Injektor adalah sebuah nosel elektromagnetik yang kerjanya dikontrol dengan komputer. Injektor dipasang dengan sebuah heat insulator pada saluran masuk atau pada kepala silinder hyang dengan lubang pemasukan.

Cold start injektor
Cold start injektor digunakan untuk menghidupkan motor pada saat suhu motor masih rendah. Injektor ini dipasang pada bagian tengah ruangan udara masuk. Injektor bekerja hanya pada saat start bila temperatur air pendingin dibawah 22 derajat celcius.

Sistem induksi udara berfungsi untuk menyediakan sejumlah udara yang diperlukan untuk pembakaran; terdiri atas saringan udara, air flow meter, throtle body, katup udara dan sebagainya.

Throtle body
Throtle body terdiri atas katup throtle untuk mengontrol udara masuk, sebuan sistem by pass udara yang mengatur aliran udara pada putaran idel, dan sebuah throtle position sensor untuk menyensor kondisi terbukanya katup throtle.

Katup udara masuk
Digunakan untuk fast idle yang bekerja oleh bimetal dan heat coil untuk menambah putaran motor sewaktu motor dalam keadaan dingin. Katup udara dipasangkan pada permukaan samping kanan kepala silinder. Jika putaran fast idel selama pemanasan tidak stabil atau rendah maka hal ini antara lain disebabkan oleh kesalahan pembukaan katup udara.

Air flow meter
Air flow  meter mendeteksi jumlah udara yang masuk dan mengirimkan sinyal ke komputer yang menentukan dasar jumlah injeksi. Air flow meter terdiri atas plat pengukur, pegas pengembali, baut penyetel campuran idel, sensor panas udara masuk dan switch pompa bahan bakar.

Sistem kontrol elektronik mempunyai bermacam – macam sensor yang terdiri atas air flow meter, senor air pendingin, sensor posisi katup gas dan sensor udara masuk. Sistem ini juga dilengkapi dengna komputer yang menentukan lama kerja injektor. Kelengkapan yang lain adalah main relay yang menyediakan tenaga ke komputer,  circuit opening relay yang mengontrol kerja pompa bahan bakar dan sebuah resistor yang menstabilkan kerja injektor.

Read More

Sabtu, 08 Juni 2013

Sistem Kelistrikan Bahan Bakar

Sistem pemasukan  bahan bakar elektronik atau lebih dikenal dengan EFI ( Electronic Fuel Injection ) banyak digunakan pada motor bensin untuk menggantikan karburator. EFI mempunyai banyak kelebihan dibandingkan dengan karburator karena campuran yang dihasilkan pada intake manifold didasarkan pada suhu, putaran, dan jumlah udara  yang masuk. Semua itu dikontrol secara elektronis.

Berdasarkan cara yang digunakan untuk menyensor jumlah udara masuk, sistem EFI dibedakan menjadi dua macam yaitu :

1. D – EFI ( Speed Density Control Type)
2. L – EFI ( Mass Flow Control Type )

D- EFI bekerja berdasarkan pengukuran kevakuman di dalam intake manifold dan sensor volume udara yang berdasarkan kepekatan udara. Pada L – EFI air flow meter mengontrol langsung jumlah udara yang masuk ke dalam intake manifold. Ketepatan mendeteksi jumlah udara yang masuk L – EFI lebih baik daripada D – EFI dan pengontrolan campurannya lebih tepat. L- EFI diambil dari kata L – Jetronic, L diambil dari bahasa Jerman Luft yang berarti udara.

Keuntungan sistem EFI dibanding karburator adalah ;


  1. Pembakaran lebih sempurna dan kadar HC pada gas buang lebih rendah, terutama selama pengurangan kecepatan dari putaran tinggi sampai katup gas tertutup. Pada saat ini volume udara masuk berkurang dan kevakuman pada saluran masuk besar. Pada sistem karburator, bensin yang menempel pada dinding saluran masuk akan masuk ke dalam ruang bakar karena terjadi kevakuman yang mendadak. Akibatnya, campuran akan kaya sehingga tidak terjadi pembakaran yang sempurna dan kadar HC gas buang bertambah. Pada sistem EFI hal ini tidak terjadi karena penyemprotan bensin dapat diakhiri ketika katup gas tertutup.
  2. Motor mudah dihidupkan pada temperatur dingin. Hal ini seperti pada sistem karburato di mana pada temperatur rendah motor aga sulit dihidupkan. Pada sistem EFI, bensin yang disemprotkan akan membentuk campuran yang baik. Penyemprotan bahan bakar apda saat dingin tersebut dilakukan oleh penyemprot khusus yaitu cold start injector.
  3. Reaksi yang lebih baik jika pedal gas diinjak karena peralatan injector pada sistem EFI sangat dekat dengan ruang bakar dan bensin ditekan dengan tekanan yang lebih besar daripada tekanan dalam intake manifold sehingga campuran gas lebih cepat sampai ke ruang bakar. Dengan demikian lebih cepat pula terjadi pembakaran. Hal ini berbeda dengan sistem karburator di mana jarak antara nosel karburator dan ruang bakar relatif jauh sehingga dibutuhkan waktu untuk reaksi akibat injakan pedal gas. 
  4. Perbandingan udara bensin selalu tepat untuk setiap tingkat putaran motor. Pada sistem karburator kemungkinan campuran menjadi kurus atau gemuk, besar sekali kemungkinannya karena karburator mempunyai beberapa sistem kecepatan, yaitu idel, kecepatan lambat dan kecepatan tinggi.
  5. Pembentukan campuran homogen pada tiap – tiap silinder karena tiap silinder dilayani oleh satu injector dan karena volume injeksi dikontrol oleh komputer dalam kaitannya dengan putaran motor dan perubahan beban sehingga distribusi bensin ke masing – masing silinder tepat.


Read More

Jumat, 07 Juni 2013

Sistem Kelistrikan Mobil

Sistem kelistrikan mobil adalah bagian yang penting karena pada sistem inilah sumber penggerak berasal. Arus listrik dari sistem kelistrikan akan menimbulkan bunga api pada busi di mana bunga api tersebut merupakan syarat utama yang harus ada pada motor bensin. Penerangan pada mobil pun berasal dari kelistrikan. Masih banyak komponen lain yang digerakkan oleh listrik, seperti pompa bensin, motor starter, motor penghapus kaca dan sebagainya.

Mobil – mobil modern semakin banyak menggunakan tenaga listrik. Bahkan sistem pemasukkan bahan bakar karburator banyak yang sudah diganti dengan sistem eletkronik. Sistem tersebut dikenal dengan EFI (Electronic Fuel Injection ). Sistem lain yang , berfungsi sebagai sistem pembantu, kebanyakan bekerja berdasarkan kelistrikan.

Secara umum sistem kelistrikan pada mobil dapat dibedakan menjadi:

  • Sistem kelistrikan bahan bakar:
    • L – Jetronic
    • K – Jetronic
  • Sistem pengapapian :
    • Kondensor
    • Koil
    • Distributor
    • Kabel – kabel tegangan tinggi
    • Tahanan balast
  • Sistem pengukuran;
    • Pengukuran bahan bakar
    • Pengukuran tekanan oli
    • Pengukuran suhu air pendingin
    • Speedometer dan odometer
  • Sistem lampu dan alat bantu:
    • Lampu – lampu penerangan
    • Lampu tanda
    • Penghapus kaca
  • Sistem pengisian:
    • Dinamo
    • Alternator
    • Regulator
    • Dioda
    • Baterai


Read More

Kamis, 06 Juni 2013

Pemeriksaan, Penyetelan, Perawatan Kopling Manual

Kopling manual ( kopling tidak otomatis) pada sepeda motor tidak sama dengan kopling pada mobil. Kopling sepeda motor adalah kopling basah di mana plat - plat kopling direndam oleh oli. Jumlah plat kopling sepeda motor lebih banyak daripada plat kopling mobil. Plat kopling mobil hanya satu sedangkan plat kopling sepeda motor kurang lebih berjumlah empat buah.

Fungsi kopling pada sepeda motor sama dengan fungsi kopling pada mobil yaitu untuk menghubungkan dan memutuskan putaran poros engkol ke roda gigi transmisi. Jika terjadi gangguan pada kopling  maka perpindahan putaran dari poros engkol ke roda gigi transmisi tidak berlangsung dengan baik. Gangguan pada kopling sepeda motor tersebut antara lain karena pegas - pegas kopling lemah, plat gesek aus dan kampas kopling aus.

Pegas kopling yang sudah lemah harus diganti karena pegas kopling yang lemah kurang kuat penekanannya sehingga kopling menjadi meleset ( selip ). Akibatnya, perpindahan putarannya tidak sempurna. Hal ini hampir sama dengan kampas atau plat kopling yang aus. Untuk mengetahui kekuatan pegas kopling, ada alat khusus untuk mengukurnya. Sedangkan untuk mengetahui keausan kampas dan plat koplingnya diukur ketebalannya, yaitu dengan mistar geser. Hasil pengukuran dibandingkan dengan ketebalan standar. Jika kampas kopling dan plat kopling sudah aus sekali maka harus diganti dengan yang baru.

Pemeriksaan, Penyetelan, Perawatan Kopling ManualBagian - bagian utama kopling:
  1. Rumah kopling 
  2. Plat kopling
  3. Plat gesek 

 Pemeriksaan, penyetelan dan perawatan:
  • Lepas unit kopling dari tempatnya.
  • Bongkar unit kopling dengan teliti dan hati - hati. Pisahkan bagian - bagian kopling dengan teliti dan jangan taruh berserakan agar tidak menyulitkan pemasangannya kembali.
  • Periksa bagian - bagian berikut:
    • Dog pada rumah kopling, jikat retak atau aus harus diganti.
    • Permukaan luar rumah kopling jika rusak , luka, atau aus harus diganti.
    • Plat gesek, jika aus atau rusak harus diganti satu set.
    • Plat kopligng: jika rusak atau ada salah satu plat kopling yang tidak rata, ganti semua plat kopling ( satu set)
    • Pegas kopling; jika panjang bebas pegas kopling di luar ketentuan seharusnya ( standar) , ganti pegas kopling satu set.Pemeriksaan, Penyetelan, Perawatan Kopling Manual
    • Batang penekan : jika bengkok , ganti dengan yang baru.
    • Sepatu kopling: jika retak atau rusak, ganti satu rangkain sepatu kopling. Jika ketebalan sepatu kopling sudh tidak memenuhi syarat, sepatu kopling harus diganti.
    • Pegas sepatu kopling : jika lemah atau rusak harus diganti.
  • Rakit kembali bagian - bagian yang telah dibongkar dengan teliti dan hati - hati. Perhatikan jangan sampai ada komponen yang tertukar, terbalik atau tertinggal.
Penyetelan kopling:
Kopling otomatis
  1. Longgarkan mur pengunci
  2. Putar baut penyetel searah jarum jam 1 - 2 putaran. Kemudian putar kembali baut penyetel ke arah sebaliknya sampai terasa berat.
  3. Setelah itu putar kembali baut penyetel searah jarum jam 1/8 - 1/4 putaran.
  4. Keraskan mur pengunci sementara baut penyetel ditahan.
  Kopling manual
  1. Longgarkan mur pengikat atas dekat handel koplingPemeriksaan, Penyetelan, Perawatan Kopling Manual
  2. Putar mur penyetel atas untuk mendapatkan kebebasan handel kopling 1 - 2 cm.
  3. Longgarkan mur pengikat bawah.
  4. Putar mur penyetel bawah untuk mengatur penyetelan kopling hingga sempurna.
 
Read More

Rabu, 05 Juni 2013

Roda Gigi Transmisi

Kecepatan sepeda motor dipengaruhi oleh posisi roda gigi transmisinya. Pada posisi roda gigi transmisi
netral sepeda motor berhenti, pada posisi gigi pertama kecepatan sepeda motor rendah, pada posisi transmisi maksimum kecepatan sepeda motor maksimum. Gigi transmisi sepeda motor umumnya sampat empat tingkat kecepatan tetapi ada beberapa sepeda motor yang mempunyai lima tingkat kecepatan. Pengoperasian roda gigi transmisi harus sesuai dengan beban dan kecepatan sepeda motor. Pada jalan yang naik sebaiknya posisi gigi transmisi tidak maksimum agar tenaga sepeda motor cukup besar. Demikian pula pada saat turun sebaiknya posisi roda gigi transmisi tidak maksimum untuk memperoleh efek pengereman. 

Posisi transmisi pada kecepatan rendah sebaiknya juga tidak maksimum agar sepeda motor tidak mati jika tiba - tiba dipercepat jalannya. Penempatan roda gigi transmisi yang tidak tepat akan mempercepat kerusakan roda gigi - giginya. Gigi cepat aus dan retak.

Pemeriksaan dan perawatan:
  1. Taruh sepeda motor pada penyangga tengah. Periksa ketinggian oli transmisi dengan mencabut batang pengukurnya. Permukaan oli transmisi harus ada di antara garis batas min dan max. Jika jumlah oli transmisi kurang, tambahkan secukupnya dengan jenis oli yang sama. 
  2. Periksa kualitas oli mesin. Oli yang sudah kotor dan terlalu encer berarti kualitasnya telah menurun. Dalam hal ini oli transmisi harus diganti.
  3. Hidupkan sepeda motor beberapa saat lamanya sampai motor panas. Setelah itu matikan motor dan buka bau pembuang oli. Hati - hatilah pada waktu membuka baut tersebut karena oli yang keluar cukup panas. Jangan lupa taruh panci di bawahnya agar oli tidak melimpah ke lantai. Bersihkan bagian dalam bak oli dengan udara semprot dan solar berulang - ulang kemudian keringkan dengan udara semprot sebagai langkah pembersihan akhir. Setelah itu pasang baut pembuang dan isi bak transmisi dengan oli yang baru secukupnya, 
  4. Apabila terdapat ganguan kerusakan pada transmisi sebaiknya diserahkan ke bengkel servisnya karena transmisi merupakan bagian yang rumit dan butuh keahlian serta pengalaman untuk melayaninya.
Bagian - bagian transmisi:
    Roda Gigi Transmisi
  1. Bak transmisi
  2.  Poros transmisi
  3. Roda gigi transmisi
Read More

Pemeriksaan, Penyetelan, Perawatan Rem Cakram Sepeda Motor



Pemeriksaan, Penyetelan, Perawatan Rem Cakram Sepeda Motor
Rem depan sepeda motor sebagian adalah rem cakram. Rem cakram yang digunakan pada sepeda motor dibedakan menjadi dua yaitu rem cakram mekanik dan rem cakram hidrolik. Rem cakram hidrolik sepeda motor pada dasarnya sama dengan rem cakram yang digunakan pada mobil. Pada rem cakram hidrolik, pengereman terjadi karena adanya tekanan cairan rem terhadap kampas rem sehingga piringan ( cakram) dijepit oleh kampas rem. Akibat jepitan tersebut cakram yang berputar menjadi terhambat. Akibat selanjutnya adalah putaran roda menjadi terhambat, kecepatan sepeda motor berkurang atau sepeda motor menjadi berhenti.

Rem cakram jenis yang lain adalah rem cakram mekanik. Rem cakram mekanik digerakkan dengan perantaraan kawat rem. Bergeraknya kampas rem karena ditekan oleh tuas rem yang mana tuas rem ini akan bergerak jika handel rem ditarik. Rem cakram mekanik konstruksinya lebih sederhana sehingga perawatannya juga lebih mudah. Pada rem cakram mekanik, gangguan seperti cairan rem yang bercampur dengan udara pada salurannya seperti pada rem cakram hidrolik tidak ada sehingga tidak perlu dilakukan pembuangan udara setelah rem cakram dibongkar.

Pemeriksaan, penyetelan dan perawatan rem cakram sepeda motor:
Rem cakram hidrolik
  • Lepas unit rem cakram dan bongkar bagian - bagiannya. Perhatikan dengan teliti urutan bagian - bagian tersebut agar pada pemasangannya lagi tidak mengalami kesulitan. Bersihkan tiap - tiap komponennya. Jangan gunakan bensin atau solar untuk mencuci komponen - komponen rem cakram karena dapat merusak komponen tersebut.
  • Ukur diameter silinder dan bandingkan dengan diameter seharusnya. Diameter yang lebih besar berarti bahwa silinder tersebut sudah terlalu aus dan haru diganti. Silinder yang sudah aus menyebabkan kebocoran minyak rem.
  • Ukur diameter piston rem. Jika diameter lebih kecil di luar batas yang diijinkan berarti piston sudah terlalu aus dan harus diganti.
  • Periksa keadaan sil piston, piston boot, pads dan bodi kalipernya. Kerusakan pada komponen tersebut harus segera diganti. Periksa juga keadaan selang minyak remnya. Selang yang retak sehingga menyebabkan kebocoran minyak rem harus diganti. Periksa apakah selang tersebut tidak tersumbat. Untuk itu tiup dengan udara, semprot pada lubang salurannya agar kotoran terbuang keluar.
  • Bongkar silinder master pada tangkai kemudi dan cuci bagian - bagian yang telah dibongkar dengan minyak rem yang bersih. Jangan mencuci komponen dengan bensin atau bahan bakar lain karena komponen terbuat dari karet akan cepat rusak.
  • Ukur diameter silinder sebelah dalam dan diameter piston dengan teliti. Bandingkan hasil pengukuran dengan diameter standar. Jika diameter hasil pengukuran di luar ketentuan berarti komponen tersebut harus diganti.
  • Periksa kebocoran - kebocoran minyak rem antara tabung plastik dan silinder master. Jika tidak terjadi kebocoran berarti bagian tersebut dalam keadaan baik. Rakit kembali komponen - komponen silinder master dengan teliti dan perhatikan hal - hal berikut:
    • Pemasangan primary cup jangan terbalik
    • Ganti pen pasak tuas rem dengan yang baru dan keraskan agar masuk ke tempatnya.
  • Periksa ketebalan piringan rem. Bandingkan dengan ukuran standar. Jika tebal piringan di luar ketentuan maka piringan harus diganti. Bersihkan permukaan piringan dari kotoran. Pasir yang menempel menyebabkan piringan cepat tergores. Oli yang melekat menyebabkan pengereman selip. Oleh karena itu bersihkan oli dengan alkohol dan keringkan dengan kain. Periks kekerasan baut -baut piringan rem. Sesuaikan kekerasan baut tersebut dengan anjuran pabrik.
  • Buang / keluarkan udara yang ada pada sistem rem hidrolik dengan cara sebagai berikut:
    • Pemeriksaan, Penyetelan, Perawatan Rem Cakram Sepeda Motor
    • Pasang selang pada katup pembuangan udara, ujung selang yang sebelah direndam dalam minyak rem pada tabung.
    • Tarik dan lepas berulang kali handel rem pada tangkai kemudi.
    • Tahan handel rem pada posisi pengereman ( tarik) dan kendorkan baut pelepas udara. Mintalah bantuan orang lain untuk mengendorkan baut pelepasan udara tersebut.
    • Keraskan lagi baut pelepas udara. Handel rem ditarik dan dilepas berulang - ulang. Kemudian tahan handel rem pada posisi pengereman ( tarik ) dan kendorkan baut pelepas udara.
    • Lakukan pekerjaan tersebut berulang - ulang hingga minyak rem yang keluar lewat slang tidak mengandung gelembung udara.Sementara itu jika minyak rem habis maka tambahkan minyak rem secukupnya. 
 
    Read More

    Selasa, 04 Juni 2013

    Perawatan dan Pemeriksaan Rem Tromol Mekanik

    Rem tromol sepeda motor umumnya  adalah rem tromol mekanik. Hampir semua sepeda motor menggunakan rem tromol mekanik untuk mengerem roda belakangnya. Sedangkan pengereman untuk roda depan sebagian sepeda motor menggunakan rem cakram. Rem tromol mekanik bekerja dengan perantaraan kawat rem yang dihbungkan ke handel rem di stang kemudi. Jika handel rem ditarik maka kampas rem akan mengembang sehingga bersinggungan dengan tromol bagian dalam. Pada saat mengembang sehingga bersinggungan dengan tromol bagian dalam tersebut. Akibatnya akan terjadi perlambatan laju sepeda motor. Semakin kuat gesekannya akan semakin besar perlambatannya sehingga sepeda motor berhenti.

    Baik dan tidaknya kerja rem sangat dipengaruhi oleh kuat dan tidaknya gesekan yang terjadi antara kampas rem dengan tromolnya. Kuat dan tidak gesekan tersebut sangat dipengaruhi oleh kekasaran kampas rem dan tromolnya, ketebalan kampas rem, kerataan permukaan dalam tromol serta besarnya penekanan kampas terhadap tromolnya. Permukaan kampas dan tromol rem yang licin karena minyak atau air perlu dibersihkan kemudian diamril. Permukaan dalam tromol rem yang tidak rata harus diratakan dengan cara dibubut.

    Kawat rem juga mempengaruhi kerja rem tromol mekanik. Kawat yang molor akan mempengaruhi celah antara kampas  dan tromol rem sehingga rem perlu disetel lagi. Penyetelan rem ada pada bagian bawah dekat dengan tromol dan bagian atas pada handel rem. Keduanya harus disetel dengan baik. Pada beberapa sepeda motor tertentu ada tanda pada tuas dekat penyetel rem tromol untuk mengetahui ketebalan kampas remnya. Jika tanda sudah menunjukkan pada batas akhir ketebalan kampas rem maka kampas rem harus diganti.

    Pemeriksaan. penyetelan dan perawatan rem tromol mekanik sepeda motor:
    1. Lepas roda belakang dan bongkar unit rem tromol.
    2. Periksa permukaan kampas rem. Permukaan yang licin harus digosokk dengan amril kasar. Setelah diamril bersihkan serbuknya dengan sikat halus. Ukur ketebalan kampas rem. Jika ketebalan kampas rem sudah di luar ketentuan maka kampas rem harus diganti. Penggantian kampas rem harus satu set. 
      Perawatan dan Pemeriksaan Rem Tromol Mekanik

      Perawatan dan Pemeriksaan Rem Tromol Mekanik
    3. Periksa pemukaan dalam tromol rem. Jika terdapat oli,keringkan dengan kain. Setelah itu gosoklah tromol rem bagian dalam dengan amril. Tujuan penggosokkan permukaan dalam tromol tersebut adalah agar pengereman terjadi dengan sebaik - baiknya. Ukur pula diameter tromol bagian dalam. Diameter dalam yang di luar ketentuan, tromolnya harus diganti. Jika diameter dalam tromol tidak sam berarti sudah oval. Hal ini akan mengakibatkan pengereman tidak baik ( bergetar). Untuk memperbaikinya, tromol harus dibubut. 
    4. Periksa keadaan pegas pengembalinya. Pegas yang telah lemah, patah, atau macet harus diganti dengan yang baik.
    5. Rakit kembali komponen - komponen yang telah dibongkar dan lakukan penyetelan pada kawat rem tromol untuk menyetel kedalaman pengeremannya.
    Read More

    Senin, 03 Juni 2013

    Rantai Penggerak Roda

    Rantai penggerak roda berfungsi untuk meneruskan putaran roda gigi depan ke roda gigi belakang sehingga roda belakang berputar. Karena fungsinya untuk meneruskan putaran tersebut maka rantai harus cukup kuat tetapi juga harus fleksibel. Rantai dibuat dari bahan yang tidak mudah aus untuk mengurangi frekuensi penggantian rantai. Di samping itu rantai terdiri atas sambungan - sambungan yang memungkinkan rantai dapat melingkar dengan baik pada roda gigi depan dan roda gigi belakang.

    Untuk mencegah keausan rantai maka perlu secara berkala dilumasi dan disetel ketegangannya dengan tepat. Rantai yang kering mengakibatkan rantai menjadi cepat aus, panas, serta mudah berkarat. Rantai yang kering juga menimbulkan bunyi yang tidak enak ( berisik). Demikian pula dengan rantai yang terlalu tegang. Rantai yang terlalu tegang mengakibatkan rantai cepat putus dan pada kecepatan rendah sepeda motor seperti tersendat. Rantai yang terlalu kendor mengakibatkan bunyi berisik dan mudah lepas. Pada jalan yang menanjak, sepeda motor yang rantainya kendor sulit dikendarai karena rantai akan meloncat dari gigi - gigi roda giginya.

    Pemeriksaan, penyetelan dan perawatan rantai sepeda motor :

    • Taruhlah sepeda motor pada penyangga tengah sehingga roda belakang tidak menyentuh tanah. 
    • Putar roda belakang pelan - pelan dan perhatikan dengan teliti keadaan rantai. Jika rantai dan roda gigi masih baik, beri pelumas secukupnya. Jika keadaan rantai aus dan kering sekali, lepas rantai dari roda giginya.
    • Bersihkan rantai dengan sikat kawat yang halus. Setelah itu beri pelumas secukupnya. 
    • Pasang rantai. Perhatikan posisi klip sambungan. Ujung yang terbuka berada pada sisi belakang dari arah tarikan rantai.
    • Setel tegangan rantai dengan cara sebagai berikut;
      • Ukur lendutan rantai dan bandingkan dengan ketentuan pada buku petunjuk servisnya.
      • Jika lendutan rantai lebih besar dari ketentuan berarti rantai terlalu kendor. Jika lendutan lebih kecil dari ketentuan berarti terlalu tegang.
      • Setel rantai dengan memutar mur penyetel sesuai dengan keperluan. Perhatikan garis - garis tanda penyetel pada kerangka sepeda motor yang berfungsi untuk menentukan penyetelannya. Penyetel harus ada pada tanda garis yang sama untuk sebelah kiri dan sebelah kanan.
    Read More

    Keseimbangan Roda dan Ban Sepeda Motor

    Keseimbangan roda sepeda motor sangat mempengaruhi kenyamanan penumpannya. Roda - roda yang tidak seimbang akan menimbulkan getaran pada badan kendaraan. Roda dikatakan seimbang apabila roda dapat berhenti pada semua posisi sewaktu diputar pada poros yang bebas tanpa hambatan. / gesekan yang berarti. Roda menjadi tidak seimbang karena sebab - sebab tertentu seperti keausan yang tidak merata, ban dalam terlipat, atau salah satu jari - jari roda tidak terpasang.

    Untuk menyeimbangkan roda tidak terlalu sulit karena pada dasarnya jika semua bagian roda tersebut beratnya sama maka roda akan seimbang. Jika bagian tertentu beratnya tidak sama maka roda menjadi tidak seimbang. Untuk itu beri bobot dengan berat tertentu pada bagian yang tidak menyebabkan ketidak - seimbangan tersebut.

    Pemeriksaan, penyetelan dan perawatan roda sepeda motor:

    1. Periksa keadaan ban. Permukaan ban yang sudah aus sekali atau rusak harus diganti. Untuk memastikan keausan permukaan ban, periksa dengan teliti kedalaman alur pada telapak ban. 
    2. Ukur tekanan ban depan dan ban belakang. Besarnya tekanan ban depan dan ban belakang tidak sama. Umumnya besar tekanan ban depan lebih rendah daripada ban belakang. Jangan memberi tekanan pada ban berlebihan, sesuaikan dengan beban dan ketentuan seharusnya.
      Ukur tekanan ban

      Ukur tekanan ban




    3. Jalankan sepeda motor lurus ke dapan tanpa menghidupkannya. Periksa apakah jejak roda belakang segaris dengan jejak roda depan. Jika tidak segaris, periksalah dengan teliti karena mungkin disebabkan oleh kerangka sepeda motornya atau pemasangan roda - roda yang tidak baik. Jika penyebabnya adalah pemasangan roda - roda yang tidak baik, lepas roda depan dan roda belakang kemudian pasang kembali dengan benar. Perhatikan jumlah dan tebal ringnya.
    4. Periksa pelek, jari -jari roda, dan poros roda. Pelek yang retak atau kropos harus segera diganti. Untuk memeriksa ketegangan jari - jari roda, pukul jari - jari roda dengan benda yang tidak terlalu berat. Jari - jari roda yang tidak berbunyi waktu dipukul mungkin disebabkan oleh kekendoran jari - jari tersebut.Periksa pelek, jari -jari roda
    5. Periksa keseimbangan roda dengan cara memutar roda pada poros yang bebas. Jika bagian tertentu dari roda tersebut selalu berada di bagian bawah berarti roda tidak seimbang. Pasang bobot dengan timah pada bagian yang berlawanan. Putar roda berulang kali sampai diperoleh keseimbangan yang baik. Keseimbangan roda adalah baik bila roda dapat berhenti pada sembarang posisi setelah diputar. Untuk menjamin keseimbangan roda, perhatikan pemasangan ban dalamnya. Ban dalam yang terlipat akan menyebabkan ketidak seimbangan roda. Pemasangan ban luar juga perlu diperhatikan. Pada bagian tertentu dari ban luar harus dipasang pada arah bagian yang berlawanan dengan katup udara untuk menjaga keseimbangan. Periksa keseimbangan roda
    6. Periksa bearing roda depan dan bearing roda belakang. Bearing yang menimbulkan suara atau putaran yang kasar harus diganti.
    Read More

    Sabtu, 01 Juni 2013

    Pemeriksaan Sok Breker Sepeda Motor

    Getaran pada sepeda motor yang disebabkan oleh permukaan jalan yang tidak rata perlu diredam untuk mengurangi kejutan - kejutan akibat gerak pegas. Komponen yang berguna sebagai peredam kejut tersebut adalah sok breker. Oleh sok breker gerak ayun naik turun badan sepeda motor diperlambat sehingga menjadi lembut dan tidak mengejut. Itulah sebabnya sok breker disebut juga sebagai peredam kejut.

    Sok breker terdiri atas sebuah tabung yang berisi oli. Di dalam tabung tersebut terdapat sebuah katup yang berfungsi untuk mengatur aliran oli. Perlambatan gerak ayun badan sepeda motor terjadi karena aliran oli di dalam tabung sok breker terhambat oleh katup yang sempit. Jika jumlah oli di dalam tabung kurang maka kerja sok breker menjadi tidak baik. Dalam hal ini sok breker tidak bisa meredam kejutan. Apabila kerja sok breker sudah tidak baik maka sebaiknya sok breker tersebut diganti. Penggantian sok breker dianjurkan sepasang sekaligus meskipun sok breker yang satunya tidak rusak. Hal ini dimaksudkan untuk menyamakan tekanan sehingga sepeda motor tetap seimbang, tidak seperti berat sebelah / miring. Untuk menentukan apakah sok breker bekerja baik atau tidak bukanlah hal yang sulit. Biasanya sepeda motor yang sok brekernya sudah rusak menjadi tidak enak dikendarai.

    Kerusakan sok breker umumnya disebabkan kebocoran oli. Hal ii bisa dilihat pada tabung sok breker selalu basah oleh rembesan oli maka hal itu berarti sok breker telah bocor. Sok breker harus diganti jika sudah tidak baik kerjanya.

    Bagian - bagian garpu depan:
    1. Karet tutup
    2. Pegas stopper
    3. tutup dalam
    4. O - ring
    5. Pegas garpu
    6. Pegas
    7. Damper
    8. Tabung garpu dalam 
    9. Pengunci oli
    10. Sil debu
    11. Klip
    12. Sil oli
    13. Plat
    14. Metal 
    15. Tabung garpu lurus
    16. Baut penguras
    17. Baut damper

    Bagian - bagian sok breker belakang dan lengan ayun:
    1. Tutup rantai 
    2. Peredam kejut
    3. Lengan ayun
    4. Tutup dorong
    5. Bantalan
    6. Collar
    7. Sil oli
    8. Nipel

    Pemeriksaan dan perawatan sok breker sepeda motor:
    1. Jika selama sepeda motor dikendarai dan kadang sepeda motor oleng ke salah satu sisi tanpa sebab yang jelas maka ada kemungkinan salah satu dari sok brekernya sudah rusak. Periksalah keadaan sok brekernya. Jika terdapat rembesan oli pada tabungnya maka hal itu berarti bahwa sok breker bocor sehingga tekanannya tidak sama. Kedua sok breker harus diganti.
    2. Jika selama sepeda motor dikendarai pemegasannya terasa tidak nyaman tetapi tekanan ban normal , tidak terlalu keras, mungkin disebabkan oleh sok brekernya yang tidak bekerja. Periksa semua sok brekernya. Jika salah satu sok breker rusak, ganti keduanya. Untuk pemeriksaan sok breker, tekanlah sepeda motor tersebut ke bawah dan kemudian lepaskan tekanan tersebut secara mendadak. Jika sepeda motor melenting dengan cepat bagian badannya dan berayun - ayun maka kemungkinan besar sok brekernya sudah tidak bekerja. Sok breker sepeda motor tersebut harus diganti.
    3. Periksa keadaan pegas suspensinya. Ukur panjang pegas dalam keadaan terlepas. Jika panjang pegas melebihi ketentuan, pegas harus diganti.
     
    Read More