Jumat, 31 Mei 2013

Pengenalan Chasis Sepeda Motor

Chasis sepeda motor terdiri atas sistem suspensi, sistem rem, pemindah tenaga, dan roda - roda. Chasisi merupakan bagian di luar mesin ( motor) dan sistem kelistrikan sepeda motor. Nyaman dan tidaknya sepeda motor sangat dipengaruhi oleh baik dan tidaknya keadaan chasisnya.

a. Sistem Suspensi
Untuk mencegah sepeda motor bergetar secara berlebihan, maka sepeda motor dilengkapi dengan sistem suspensi. Yang termasuk ke dalam sistem suspensi yang utama adalah sok breker dengan pegasnya.

b. Sistem Rem
Rem berfungsi untuk memperlambat laju sepeda motor atau untuk menghentikan sepeda motor. Rem digunakan pada sepeda motor ada dua macam, yaitu rem troml dan rem cakram. Rem tromol pada sepeda motor adalah rem tromol mekanik, yaitu dengan perantaraan kawat untuk meneruskan tenaganya. Sedangkan rem cakram yang digunakan pada sepeda motor ada dua macam yaitu rem cakram hidrolik dan rem cakram mekanik.

c. Sistem Pemindah Tenaga
Yang termasuk ke dalam sistem pemindah tenaga pada sepeda motor adalah kopling, transmisi, dan rantai penggerak roda belakang. Kopling yang digunakan pada sepeda motor adalah kopling basah dengan jumlah plat banyak Kopling menghubungkan dan memutuskan putaran poros engkol ke transmisi. Oleh karena itu kopling terletak antara poros engkol dan transmisi. Dari transmisi putaran tersebut diteruskan ke roda belakang dengan perantaraan rantai. Tapi ada juga sepeda motor seperti Vespa putaran transmisi diteruskan ke roda belakang dengan perantaraan sebuah poros.

bagian  - bagian roda depan :
    Pengenalan Chasis Sepeda Motor
  1. Poros roda depan
  2. Pelindung debu
  3. Collar
  4. Sil oli
  5. Bantalan
  6. Sil Oli
  7. Penggerak Speedometer
  8. Roda gigi
  9. Washer
  10. Kampas rem
  11. Poros kam
  12. Plat kampas rem
  13. Roda gigi 
  14. Penunjuk keausan
  15. Tuas
 Bagian - bagian roda belakang:
    Pengenalan Chasis Sepeda Motor
  1. Poros belakang
  2. Penyetel
  3. Tuas
  4. Collar
  5. Petunjuk keausan kampas rem
  6. Plat kampas rem
  7. Poros kam
  8. Kampas rem
  9. O ring
  10. Damper








Bagian - bagian penggerak roda belakang dan roda belakang
    Pengenalan Chasis Sepeda Motor
  1. Dudukan roda gigi
  2. Roda gigi penggerak
  3. Pengunci
  4. Rantai Penggerak
  5. Sambungan rantai
  6. Plat sambungan rantai
  7. klip
  8. Poros
  9. Bantalan
  10. Sil oli
  11. Collar
  12. Penyetel rantai
 

Read More

Kamis, 30 Mei 2013

Pemeriksaan Motor Starter Sepeda Motor

Motor starter digunakan pada beberapa sepeda motor saja. Motor mengubah tenaga listrik dari baterai menjadi tenaga mekanik dalam bentuk putaran. Putaran motor starter tersebut digunakan untuk memutar poros engkol sepeda motor. Setelah sepeda motor hidup motor starter harus segera dimatikan dengan jalam memutus hubungan listrik dari baterai.

Pada saat sepeda motor sudah hidup maka putaran poros engkol lebih cepat daripada putaran motor starter. Jika hal ini dibiarkan maka kumparan pada motor stater dapat terbakar. Menggunakan motor starter juga tidak boleh terlalu lama sebab akan merusakkan motor starter karena panas.

Pemeriksaan dan perawatan motor starter:
  1. Lepas unit motor starter dari dudukkannya dan bongkar bagian - bagiannya. Lakukan pembongkaran dengan hati - hati dan perhatikan tiap bagian dengan teliti agar pada perakitannya kembali tidak mengalami kesulitan dan kekeliruan.
  2. Periksa keadaan kumutatornya. Jika kotor, bersihkan dengan amril. Ukur diameter komutator dan bandingkan hasil pengukuran dengan diameter seharusnya. Jika diameter komutator di luar ketentuan ganti motor starter. Ukur tahanan dari kumparan jangkar. Besarnya tahanan pada kumparan jangkar seharusnya adalah 0 ohm pada suhu 20 derajat celcius, Jika besarnya tahanan tidak 0 ohm maka motor starter harus diganti.
  3. Ukur panjang sikat dan bandingkan dengan panjang sikat seharusnya. Periksa juga tekanan pegas sikat. Bila tekanan pegas sudah lemah berarti pegas harus diganti. Penggantian pegas harus satu set sekaligus.
  4. Periksa keadaan bearing / bantalan, sil oli dan O ring. Jika komponen - komponen tersebut keadaannya sudah aus atau rusak maka perlu diganti baru.
  5. Rakit komponen - komponen motor starter yang telah dibongkar. Perhatikan tanda - tanda pada komponen tersebut jika ada. Sejajarkan tanda pada bracket dengan tanda yang ada pada rumah motor starter.Pasang motor starter pada dudukkannya semula.
  6. Operasikan motor starter untuk menguji kerjanya. Jika pada saat tombol starter ditekan tetapi motor starter tak mau berputar sementara terdengar bunyi klik, hal ini mungkin disebabkan oleh kabel baterai yang putus, terminal - terminal baterai longgar, atau baterai kosong. Jika tombol starter ditekan motor tak mau berputar dan tidak terdengar bunyi klik pada switch starter maka hal ini disebabkan oleh sirkuit magnet penarik switch starter tidak bekerja.
Read More

Pemeriksaan Klakson

Setiap sepeda motor dilengkapi dengan klakson yang berfungsi untuk memberi peringatan kepada pemakai jalan di depannya agar memberi jalan atau berhati - hati. Kecelakaan lalu lintas sering disebabkan oleh klakson yang tidak berguna dengan baik. Bunyi klakson harus cukup keras tetapi tidak boleh terlalu keras akan mengenjutkan pemakai jalan sehingga mungkin justru akan mengakibatkan terjadinya kecelakaan.

Klakson yang tidak berbunyi bisa disebabkan oleh kontak - kontak yang menghubungkan klakson dengan sumber arusnya terputus, kendor atau kotor. Hubungan klakson dengan sumber arus yang terputus mengakibatkan membran pada klakson tidak bergetar karena tidak terjadi kemagnetan. Dengan tidak adanya getaran tersebut maka tidak timbul bunyi. Kontak - kontak atau sambungan yang kendor juga menghambat jalannya arus listrik sehingga arus yang mengalir sangat kecil dan tidak mampu menimbulkan kemagnetan yang kuat sehingga membran hanya bergetar lemah. Bunyi yang bisa dihasilkan pun kurang keras.

Penyebab lain dari tidak berfungsinya klakson adalah diafragma yang robek, setelan diafragma yang tidak tepat, atau unit kemagnetan rusak. Diafragma yang robek berakibat udara di sebelah diafragma mengalir ke sisi yang lain sehingga getaran udara berkurang dan bunyi yang ditimbulkannya menjadi lemah. Demikian pula akibatnya jika penyetelan tidak tepat. Diafragma yang terlalu kendor mengakibatkan getarannya lemah sedangkan diafragma yang terlalu keras jadi tidak dapat bergetar. Keduanya tidak akan menimbulkan bunyi yang keras.

Beberapa kerusakan yang terjadi pada klakson adalah:
  1. Klakson berbunyi terus. Penyebabnya adalah arus listrik mengalir terus ke sistem klakson sehingga diafragma bergetar terus - menerus dan menimbulkan bunyi. Hal ini kemungkinan disebabkan oleh batang elektro magnetik dari relai macet pada kedudukan menutup atau kontak klakson macet pada kedudukan menutup
  2. Klakson tidak berbunyi sama sekali. Penyebabnya adalah arus listrik tidak mengalir ke sistem klakson karena sekering putus, kerusakan pada relai, kerusakan pada kontak pemutus atau kabelnya putus. Penyebab lainnya adalah arus listrik dari baterai lemah sehingga kemagnetan yang ditimbulkan tidak kuat untuk menggetarkan diafragma. Setelan klakson yang salah juga bisa menyebabkan klakson tidak berbunyi.
  3. Bunyi klakson kurang keras. Bunyi klakson yang kurang keras bisa disebabkan oleh kerusakan pada diafragma. Diafragama robek, berlubang, atau terlalu kendor menyebabkan bunyi klakson kurang keras. Setelan diafragma yang kendor dapat disetek dengan memutar baut penyetel ke kiri atau ke kanan sesuai dengan kerasnya bunyi yang dikehendaki.
Pemeriksaan dan penyetelan klakson:
  1. Hubungkan secara seri sebuah ampermeter antara klakson dan tombol klakson seperti pada gambar berikut:
    Pemeriksaan Klakson
  2. Kendorkan baut penyetel klakson
  3. Putar kunci kontak pada posisi ON
  4. Tekan tombol klakson sambil mengatur kekerasan baut penytelannya. Bunyi klakson yang terbaik adalah bila besar arusnya sekitar 2 - 3 amper.
  5. Jika klakson tidak berbunyi, lakukan pemeriksaan sebagai berikut:
    • Lepas klakson
    • Sambungkan langsung kedua kabel klakson dengan terminal baterai.
    • Jika klakson berbunyi berarti klakson baik
    • Sambungkan kabel positif multimeter ke kabel hijau muda dalam kotak lampu depan.
    • Sambungkan kabel negatir multimeter pada body sambil tekan tombol klakson.
    • Jika jarum multimeter bergerakt berarti tombol baik. Jika tombol klakson baik berarti penyebab gangguan terlatak di bagian lain. Mungkin sekering putus. kabel lepas atau kendor, atau terjadi hubungan singkat. Untuk itu periksa sekering dan kabel - kabelnya.
 
Read More

Selasa, 28 Mei 2013

Pemeriksaan Lampu Rem, Lampu Belakang dan Lampu Kepala Sepeda Motor

Lampu rem dan lampu belakang dipasang pada satu unit. Besarnya daya lampu rem sekitar 10 watt. Demikian pula dengan lampu belakang. Lampu rem dan lampu belakang tidak menyala bersama - sama. Lampu belakang menyala bersama lampu kepala. Begitu lampu kepala dihidupkan lampu belakang pun menyala. Lampu belakang berwarna merah agar kelihatan oleh pengendara sepeda motor  atau mobil dibelakang. Lampu belakang berguna untuk memberi tanda bahwa ada kendaraan yang sedang berjalan bila dilihat dari belakang. 

Lampu rem menyala jika pedal rem diinjak dan kunci kontak dalam keadaan ON. Letak lampu rem di bawah bola lampu belakang dan di dalam satu unit. Jika sepeda motor berjalan kemudian direm maka lampu rem akan menyala. Jika pada saat itu lampu kepala dan lampu belakang sudah menyala maka lampu rem, lampu belakang, dan lampu kepala menyala bersama - sama. Daya lampu kepala sekitar 25 watt. Dengan daya sekian diharapkan lampu kepala dapat menerangi permukaan jalan di depannya. Untuk penerangan jarak jauh dan penerangan jarak dekat umumnya dilayani oleh bola lampu tersendiri. Bola lampu jarak dekat di atas bola lampu jarak jauh. Lampu kepala menyala bersama - sama dengan lampu belakang. Untuk sepeda motor tertentu lampu kepala menyala begitu kunci kontak di ON kan dan saklar lampu digeser ke posisi light karena lampu kepala tersebut dinyalakan oleh baterai. Pada sepeda motor jenis yang lain lampu kepalanya baru menyala setelah sepeda motor hidup karena arus lampu kepala diperoleh langsung dari kumparan magnet.

Pemeriksaan dan Perawatan :
Jika lampu rem , lampu belakng dan lampu kepala tidak mau menyala stelah saklar digeser ke light, lakukan pemeriksaan dan perbaikan sebagai berikut:
  1. Periksa arus listrik baterai. Mungkin arus itu lemah. Arus listrik baterai yang lemah bisa disebabkan oleh keadaan sel - sel yang sudah rusak, air baterai habis, kabel - kabel pengisian ada yang putus dan sebagainya. Untuk itu periksa bagian tersebut.
  2. Periksa keadaan sekeringnya dari kemungkinan putus. Sekering yang putus harus diganti dengan sekering yang berampere sama besar. Jangan mengganti sekering dengan amper yagn lebih kecil atau lebih besar. 
  3. Periksa keadaan lampu - lampunya. Mungkin filamen lampu putus atau dudukkan lampu kotor. Bersihkan dudukan lampu jika terlihat kotor atau berkarat.
  4. Periksa keadaan sambungan kabel - kabelnya. Jika kabelnya putus atau sambungan kendor, segeralah perbaiki. Periksa juga  dari kemungkinan adanya kabel yang hubung singkat (korsluiting).
  5. Periksa keadaan saklar lampu. Pemeriksaan saklar lampu untuk setiap sepeda motor tidak sama. Untuk itu sebaiknya melihat buku pedoman.
Read More

Senin, 27 Mei 2013

Pemeriksaan dan perawatan Koil Sepeda Motor

Koil berfungsi untuk menaikkan tegangan dari tegangan 6 volt menjadi sekitar 10.000 -12.000 volt. Koil terdiri atas kumparan primer dan kumparan sekunder. Kumparan primer yang dihubungkan ke baterai melalui kunci kontak sedang kumparan sekunder dihubungkan ke busi. Kabel dari kumparan primer lebih kecil dari pada kabel kumparan sekunder.

Ada dua jenis koil yaitu koil DC dan koil AC. Koil DC dipakai pada sepeda motor sistem penyalaan baterai. Sepeda motor sistem penyalaan baterai tersebut jika arus baterai habis maka sepeda motor tidak bisa hidup karena koil tidak menginduksikan listrik tegangan primer yang berasal dari baterai. Untuk sepeda motor satu silinder dipakai koil dengan satu kabel busi. Sedangkan untuk sepeda motor dua silinder pada sistem penyalaan baterai digunakan koil DC dengan dua kabel busi.

Koil AC digunakan pada sepeda motor sistem penyalaan magnet. Sepeda motor sistem penyalaan magnet tetap dapat dihidupkan meskipun arus baterainya sudah habis, bahkan tanpa baterai sekalipun. Hal itu karna arus yang mengalir ke koil berasal dari kumparan pembangkit listrik. Pada koil AC kabel primernya dihubungkan ke kumparan penyalaan dari pembakit listrik. Kerusakan pada koil umumnya disebabkan oleh usia yang sudah terlalu lama dan temperatur yang berlebihan. Pemeriksaan koil dilakukan terhadap besarnya tahanan pada masing - masing kabel dan terminalnya. Jika besarnya tahanan diluar ketentuan , berarti koil rusak dan harus diganti.

Pemeriksaan dan perawatan :
  • Lepas koil dari dudukkannya.
  • Lakukan pemeriksaan dengan menghubungkan kabel ohmmeter dan kabel koil sebagai berikut:
    • Koil DC satu kabel busi :
                                           + __________ hitam                   
                           ohmmeter                                       koil
                                            - __________ biru       

                    Besarnya tahanan yang ditunjukkan ohmmeter pada pengukuran tersebut antara 0,2 - 2 ohm.

                                          + ___________ hitam
                          ohmmeter                                                koil
                                          - ____________ kabel busi
                    Pada pengukuran tersebut di atas ohmmeter harus menunjukkan tahanan antara 9 - 12 kilo  
                    ohm.

                                        + ____________ kabel busi
                           ohmmeter
                                        - _____________ inti besi koil
                    Pada pengukuran tersebut di atas jarum ohm harus diam.

                                       + _____________ hitam
                            ohmmeter
                                       - ______________ inti besi
                    Pada pengukuran tersebut di atas jarum ohmmeter harus diam.
    • Koil DC dengan dua kabel busi
                                     + ______________ hitam
                            ohmmeter                                       koil
                                     - _______________ biru
                     Pada pengukuran tersebut di atas jarum ohmmeter harus bergerak.

                                     + ______________  hitam
                            ohmmeter                                       koil
                                    - _______________ inti besi
                      Pada pengukuran di atas jarum ohmmeter harus diam.

                                      + ______________kabel busi I
                            ohmmeter                                        koil
                                      - _______________ inti besi
                      Pada pengukuran di atas jarum ohmmeter harus diam
                                      + ______________kabel busi II
                            ohmmeter                                        koil
                                       - _______________ inti besi
                      Pada pengukuran di atas jarum ohmmeter harus diam
    • Koil AC
                                      + ______________ hitam
                            ohmmeter                                               koil
                                      - _______________ kabel busi
                      Pada pengukuran di atas besar tahanan antara 4,75 - 5,75 kilo ohm

                                      + ______________kabel busi
                            ohmmeter                                                koil
                                      - _______________ inti besi
                      Pada pengukuran di atas besar tahanan antara 4,75 - 5,75 kilo ohm.

                                      + ______________ hitam
                            ohmmeter                                            koil
                                      - _______________ inti besi
                      Pada pengukuran di atas besar tahanan antara 0,9 - 1,3 ohm.

Apabila pengukuran yagn dilakukan tidak memenuhi ketentuan seperti tersebut di atas maka koil perlu diperiksa karena kemungkinan koil telah rusak.
  • Periksa bunga api dari kabel pada waktu motor di starter. Jika bunga api cukup baik berarti koil dalam keadaan baik. Jika tidak keluar bunga api atau bunga api kecil, periksa buang api dari kabel kumparan ( pengapian magnet). Jika bunga api dari kumparan baik berarti koil yang rusak. Cara memeriksa bunga api dari kabel kumparan pengapian adalah sebagai berikut:
    • Lepas kabel pengapian ( kabel yang ke terminal primer koil)
    • Dekatkan ujung kabel ke massa sementara motor distarter.
    • Jika terjadi loncatan bunga api pada ujung kabel tersebut berarti kumparan pengapian baik sehingga kemungkinan kerusakan terjadi pada koil. Tetapi jika pada ujung kabel tidak ada loncatan bunga pau yagn yang cukup maak berarti kerusakan ada pada pembangkit listriknya. 






Read More

Minggu, 26 Mei 2013

Pemeriksaan , Penyetelan dan Perawatan Busi

Pemeriksaan, penyetelan dan perawatan busi:
  1. Lepas busi dan pasang busi pada cop busi. Massa busi tempelkan pada kepala silinder.
  2. Putar kuncik kontak ke ON dan starter motornya dengan kuat.
  3. Periksa besarnya loncatan bunga api busi. Jika warna loncatan bunga api biru dan besar berarti busi dalam keadaan baik. Bila warna loncatan bunga api kemerah - merahan berarti busi sudah rusak.
  4. Periksa keadaan elektroda busi Ukur cela kedua elektroda busi. Celah elektroda busi standar antara 0,6 -0,7 mm.
  5. Jika keadaan busi masih baik, pasang lagi seperti semula. Jika loncatan bunga api tidak baik. periksa loncatan api dari kabel busi dengan jaraka sekitar 6 mm dari kepala silinder kemudian startelah motor. Jika loncatan bunga api baik, berarti kerusakan terjadi pada businya. Jika loncatan bunga  api tidak baik berarti kerusakan terletak pada sistem pengapiannya. Mungkin platina, koil atau kondensatornya. 
Pemeriksaan permukaan elektroda busi:
Permukaan elektroda busi dapat digunakan sebagai petunjuk baik tidaknya proses pembakaran yang berlangsung di dalam ruang bakar. Berikut ini adalah beberapa keadaan permukaan elektroda busi yang sering dijumpai:
  1. Busi basah. Busi yang permukaan elektrodanya basah disebabkan campuran yang terlalu gemuk atau karena oli masuk ke ruang bakar karena terjadi kebocoran pada ring oli, atau campuran oli terlalu banyak pada sepeda motor 2 tak.. Untuk mengatasi hal ini, setel campuran bensinnya atau periksa kemungkinan adanya kebocoran oli dari karter. Untuk sepeda motor 2 tak, atur jumlah oli yang masuk ke ruang bakar, yaitu dengan menyetel pompa olinya atau dengan mengatur pencampuran oli ke dalam bensin seperti pada sepeda motor vespa.
  2. Busi putih mengkilap dan elektroda cepat aus. Bila keadaan busi putih mengkilap dan elektrodanya cepat aus mungkin disebabkan oleh campuran bensin yang terlalu kurus, saat pengapian terlalu awal atau sistem pendinginan yang tidak baik. 
  3. Busi hitam. Penyebab elektroda busi kotor berwarna hitam arang adalah campuran bensin yang terlalu gemuk. Arang karbon pada elektroda busi terjadi karena pembakaran tidak sempurna. Biasanya kejadian ini ditandai pula dengan asap gas buang yang berwarna hitam. Campuran yang terlalu gemuk bisa disebabknan oleh penyetelan campuran yang salah, penyetelan lidah pelampung yagn terlalu rendah, atau saringan udara tersumbat.
Read More

Pengenalan Busi

Pengenalan Busi
Busi dipasang pada kepala silinder sepeda motor. Bagian elektrodanya berhubungan langsung dengan ruang bakar. Pada saat terjadi kompresi pada ruang bakar maka pada elektroda tersebut terjadi loncatan bunga api. Celah antara elektroda positif dengan elektroda negatif sangat mempengaruhi loncatan bunga api. Cela yang terlalu besar berakibat loncatan bunga api kurang besar. Demikian  pula dengan celah elektroda yang terlalu kecil. Celah elektroda busi yang normal antara 0,60 - 0,70 mm. Untuk menyetel celah elektroda busi dilakukan dengan membengkokkan elektroda negatifnya dan mengukurnya dengan fuller.

Elektroda busi harus bersih, tidak ada arang maupun jelaga yang menempel. Arang dan jelaga yang menempel akan menghambat arus listrik sehingga loncatan bunga api menjadi kecil. Untuk itulah elektroda busi secara berkala harus dibersihkan dengan diampelas atau dimasukkan ke dalam mesin pembersih busi ( spark plug cleaner).

Ditinjau dari nilai panasnya, ada dua macam busi, yaitu busi dingin dan busi panas. Busi dingin adalah busi yang menyerap dan membuang panas dengan cepat. Dengan kata lain busi dingin adalah busi yang tahan panas. Elektroda positif busi dingin tidak terlalu menonjol keluar. Busi dingin lebih cocok untuk sepeda motor yang selalu digunakan untuk perjalanan luar kota ( jarak jauh). Sedangkan yang dimaksud dengan busi panas  adalah busi yang lambat dalam membuang panas. Dengan kata lain busi panas adalah busi yang cepat panas atau tidak tahan terhadap panas. Elektroda positif busi panas lebih menonjol keluar daripada busi dingin.Busi panas lebih cocok digunakan untuk sepeda motor yang digunakan di dalam kota atau tidak untuk jarak jauh.

Busi harus tahan terhadap perubahan temperatur yang mendadak pada ruang bakar. Pada saat terjadi pembakaran busi menjadi sangat panas karena suhu ruang bakar naik. Tetapi pada saat langkah hisap atau pembilasan dengan tiba - tiba busi didinginkan oleh gas baru yang masuk. Meskipun busi tahan terhadap temperatur yang berubah - ubah tapi lama kelamaan busi akan mati. Busi harus diganti sebelum mati agar tidak menyulitkan perjalanan.

Read More

Sabtu, 25 Mei 2013

Flasher dan Lampu Tanda Belok

Flasher berfungsi untuk memutus dan menghubungkan arus listrik secara otomatis. Arus listrik tersebut dialirkan ke lampu tanda belok. Oleh karenanya lampu tanda berkedip - kedip. Kedipan lampu tanda belok harus baik, tidak boleh terlalu lama selang berkedipnya. Jika selang berkedipnya terlalau lama maka tanda yang diberikan kepada pengendara di depan atau dibelakangnya tidak bisa diterima dengan jelas. Lampu tanda belok yang tidak berkedip harus diperiksa flashernya.

Gangguan yang sering terjadi pada lampu tanda belok adalah tegangan listrik yang terlalu rendah sehingga lampu tanda belok tidak menyala. Sambungan kabel yang berkarat atau longgar, sekering putus, saklar rusak atau bola lampu putus mengakibatkan lampu tanda belok tidak menyala.

Pemeriksaan dan perawatan flasher dan lampu tanda belok:
  1. Hidupkan motor dan hidupkan lampu tanda belok sebelah kiri dan kanan secara bergantian. Jika semua lampu tanda belok tidak menyala periksa keadaan flasher, saklar, kabel - kabel, dan lampu tanda belok.
  2. Jika lampu sebelah tidak mau menyala semua, periksalah keadaan saklar pemindahnya. Saklar tersebut mungkin sudah rusak. Periksa juga keadaan kabel yang menuju ke lampu - lampu tersebut dari kemungkinan putus atau lepas hubungannya. Jika hanya satu lampu saja yang tidak menyala, periksalah keadaan lampu tersebut. Mungkin filamennya putus atau dudukkannya tidak baik.
  3. Jika semua lampu menyala tetapi tidak berkedip, periksalah keadaan flashernya dari kemungkinan hubungan kontak - kontaknya tidak mau lepas. Periksa juga keadaan kunci kontak dan kabel flashernya.
  4. Jika lampu tanda belok hanya menyala sebelah saja dan tidak berkedip, periksalah keadaan saklar lampu tanda beloknya dari kemungkinan rusaknya saklar. Periksa juga hubungan lampu yang bersangkutan ke massa dari kemungkinan kendor, berkarat, atau kotor.
Read More

Jumat, 24 Mei 2013

Cara Pemeriksaan Kondensor

Kondesor disebut juga kapasitor. Kondensor berfungsi untuk menyimpan arus listrik sementara. Meskipun fungsinya sama dengan baterai, kondensor tidak sama dengan baterai. Bedanya dengan baterai adalah pada baterai terjadi reaksi kimia sedangkan pada kondensor tida terjadi reaksi kimia,

Berdasrkan dielektriknya ada bermacam - macam kondesor. Dielektrik berfungsi sebagai bahan penyekat. Jika dielektriknya kertas disebut kondensor kertas, jika dielektriknya keramik disebut kondensor keramik. Pada kondensor elektrolit, dielektriknya bukan elektrolitnya melainkan suatu lapisan tipis yang menempel pada plat alumunium , yaitu oksida alumunium. Elektrolitnya merupakan elektroda positif, plat alumuniumnya merupakan elektroda negatif. Kondensor yang umumnya digunakan pada sepeda motor adalah kondensor elektrolit.

Kondensor pada sepeda motor dipasangkan secara pararel terhadap platina. Fungsi kondensor tersebut adalah untuk mengurangi terjadinya loncatan bunga api pada platina ketika platina membuka dan untuk mempercepat pemutusan arus primer agar tegangan induksi pada kumparan sekunder koil bertambah tinggi.

Kapasitas kondensor sepeda motor adalah 0,2 - 0,3 mikro farad. Kapasitas kondensor tersebut harus memenuhi standar. Jika kapasitas kondensor kurang dari 0,2 mikro farad makan akan mengakibatkan permukaan negatif platina berlubang. Jika kapasitas kondensor melebihi 0,3 mikro farad akan mengakibatkan permukan positif platina berlubang. Besarnya kapasitas kondensor dipengaruhi oleh:
  1. Jenis dielektriknya
  2. Jarak antara plat - plat penghantar
  3. Luas plat penghantar
Kerusakan pada kondensor biasanya disebabkan oleh tegangan yang diberikan terlalu besar sehingga melebihi tegangan kerjanya, elektrolitnya terlalu kering atau dielektriknya terhembus hingga bocor.

Pemeriksaan kondensor:
  1. Lepas kondensor dari dudukannya.
    Cara Pemeriksaan Kondensor
  2. Buang muatan di dalam kondensor dengan menyentuhkan terminal pada selubung kondensor.
  3. Ambil multimeter dan atur posisi tahanan multimeter pada tahanan maksimum.
  4. Hubungkan kabel negatif multimeter ke selubung kondensor dan kabel positif ke kabel kondensor. Jika jarum diam berarti kondensor baik. Jika jarum bergerak berarti kondensor rusak.
  5. Pengetesan dapat pula dengan baterai sebagai berikut: Sambungkan terminal positif baterai dengan lampu dan kabel kondensor sedangkan kabel negatif baterai pada selubung kondensor. Jika lampu tidak menyala berarti kondensor baik. Apabila lampu menyala berarti kondensor rusak. Ganti kondensor dengan yang baik dan yang kapasitasnya sesuai dengan anjuran pabrik.
Read More

Kamis, 23 Mei 2013

Pemeriksaan Platina

Platina berfungsi untuk menghubungkan dan memutuskan aliran arus primer pada sistem pengapian. Platina dilengkapi dengan pegas platina agar penutupan celah kontak lebih kuat dan cepat. Jika pegas platina lemah maka penutupan celah platina sedikit terlambat. Akibatnya, gerakan kontak platina seperti melayang. Hal ini mengakibatkan loncatan bunga api pada busi menjadi kurang baik.

Kontak atas dan kontak bawah harus menutu dengan baik, tidak boleh miring atau bergeser. Jika penutupan kontak atas dan bawah miring atau bergeser maka luas bidang permukaan kontak yang berhubungan menjadi kecil sehingga arus yang mengalir berkurang. Hal ini jelas akan mengurangi besarnya loncatan bunga api listrik pada elektroda busi.

Celah platina harus disetel dengan tepat. Celah yang tidak tepat mengakibatkan tenaga motor berkurang dan sepeda motor sulit dihidupkan. Penyetelan celah platina harus dilakukan secara berkala karena celah platina akan berubah dengan sendirinya. Baut - baut pengikat platina menjadi longgar karena getaran sehingga celah platina berubah. Di samping itu tumit ebonit yang aus menyebabkan celah platina menjadi kecil. Semakin cepat tumit ebonit aus semakin cepat pula platina berubah celahnya. Untuk memperlambat aus-nya tumit ebonit beri pelumas dengan vet pada bagian poros rotornya.

Permukaan celah platina harus selalu bersih, tidak berkarat atau kena minyak. Permukaan celah platina yang kotor akan memperlambat jalannya arus listrik sehingga arus yang mengalir menjadi kecil atau bahkan tidak mengalir sama sekali. Dalam hal ini biasanya sepeda motor sulit dihidupkan atau tenaga motor berkurang. Jika mengalami kejadian seperti ini, bersihkan celah platina dengan amril. Apabila platina dilepas, perhatikan dengan teliti pemasangannya kembali. Kabel platina harus disambungkan dengan benar. Demikian pula dengan ring dan isolatornya. Pemasangan kabel yang salah atau bila terjadi hubungan singkat akan mengakibatkan sepeda motor tak bisa dihidupkan.
Pemeriksaan Platina

Gambar penutupan kontak platina yang baik ditunjukkan pada gambar (1) di atas.
Pemeriksaan Platina
Letak kontak platina seperti pada gambar di atas biasanya pada sepeda motor sistem pengapian magnet. Contohnya Yamaha. Platina ada di dalam rotor magnet.
Pemeriksaan Platina
Celah platina disetel pada saat tuas platina ada pada tonjolan kam tertinggi. Celah platian antara 0,3 -0,4 mm.
Contoh pemakaian fuller yang benar adalah seperti ditunjukkan pada gambar (a).
Pemeriksaan Platina
 
Berkas pada permukaan kontak platina menunjukka keadaan penutupan kontak platina tersebut. Hal itu bisa dilihat pada gambar berikut:
Pemeriksaan Platina
Jika terdapat luka - luka pada permukaan kontak platina berarti permukaan tersebut terbakar. Platina perlu diganti atau jika masih memungkinkan di amril terlebih dahulu untuk dipasang lagi.
Pemeriksaan Platina
Pemeriksaan Platina

Tanda anak panah pada gambar di atas menunjukkan bagian yagn harus diberi pelumas dengan vet secara berkala untuk mencegah tumit ebonit cepat aus.

Pemeriksaan Platina
Cara membersihkan permukan kontak platina adalah seperti pada gambar di atas. Gunakanlah ampelas yang halus.

Pemeriksaan, penyetelan dan perawatan:
  1. Sebelum platian dilepas, periksa dulu keadaaan permukaan platina, apakah posisi menutupnya baik, rata, dan tidak miring. Jika posisi penutupan celah platina tidak baik maka harus diperbaiki.
  2. Lepas platina dari dudukkannya. Jika pada pemeriksaan pertama terdapat kesalahan pada posisi menutupnya celah platina, perbaiki terdapat kesalahan pada posisi menutupnya celah platin, perbaiki dulu dengan digerinda atau diampelas.
  3. Pasang lagi platina atau ganti dengan yang baru. Beri pelumas pada tumit ebonit agar tidak cepat aus. Jika tumit ebonit cepat aus maka celah kontak platina akan cepat berubah sehingga saat pengapiannya pun akan berubah. Perhatiakn kabel platinanya agar jangan sampai salah sambung atau terjadi hubungan singkat. Hal ini akan mengakibatkan sepeda motor tidak dapat dihidupkan.
  4. Setel celah platina dengan foler antara 0,3 -0,4 mm. Penyetelan dilakukan pada saat tumit ebonit berada pada puncak tertinggi poros kam rotor. Pada beberapa sepeda motor sistem penyalaan magnet letak platinanya ada di dalam rotor sehingga penyetelannya dilakukan saat menyetel timing ignition.
Read More

Rabu, 22 Mei 2013

Waktu Pengapian

waktu pengapianWaktu pengapian sangat menentukan kemampuan motor karena pada saat itu terjadi loncatan bunga api pada elektroda busi sehingga terjadi pembakaran. Waktu pengapian harus tepat sesuai dengan ketentuan. Waktu pengapian yang terlalu awal tidak baik, demikian pula waktu pengapian yang terlambat. Waktu pengapian dapat disetel dengan menggeser piringan platina atau menyetel celah platina. Pada sepeda motor ada dua macam penyetelan waktu pengapian. Untuk platina yang terletak di dalam pembangkit listrik di mana platina ikut berputar maka penyetelan waktu pengapiannya dengan cara menyetel celah platina saat motor mati. Sepeda motor yang platinanya terletak di pembangkit listrik dan ikut berputar umumnya adalah sepeda motor dengan sistem penyalaan magnet tapi ada juga beberapa sepeda motor sistem penyalaan magnet yang platinannya terletak di luar pembakit listrik, contohnya Honda GL 100. Pada sepeda motor tersebut penyetelan saat pengapiannya dengan jalan menggeser piringan platina ke kiri dan ke kanan. 

Celah platina mempengaruhi waktu pengapian. Oleh karena itu penyetelan waktu pengapian dilakukan setelah menyetel celah platina. Dalam jangka waktu tertentu waktu pengapian berubah dengan sendirinya karena baut - baut pengikat piringan platina longgar sehingga piringan bergeser atau celah platina berubah. Berubahnya celah platina bisa disebabkan oleh tumit ebonit yang aus. Pada putaran tinggi waktu pengapian secara otomatis dimajukan oleh sentrifugal advans. Sentrifugal advans terdiri atas dua buah bobot dan pegas penahan. Jika putaran motor tinggi maka bobot akan mengembang. Dalam hal ini jika pegas sentrifugal macet maka bobot tidak akan mengembang. Oleh karena itu pegas sentrifugal advans harus selalu dalam keadaan baik. Kekuatan pegas sentrifugal harus sesuai standar. Pegas yang terlalu kuat menyebabkan bobot sentrifugal tidak mengembang. Sedangkan pegas yang terlalu lemah menyebabkan sentrifugal bekerja terlalu awal. Pegas yang sudah tidak standar harus diganti. 

Pemeriksaan dan penyetelan :

Penyetelan waktu pengapian dengan timing light
  • Buku tutup platina dan tutup rotor magnet pembangkit listrik
  • Hubungkan kabel - kabel timing light sebagai berikut:
    • Kabel merah ke terminal positif baterai.
    • Kabel hitam ke terminal negatif baterai
    • Kabel hitam besar ke kabel busi ( untuk sepeda motor dua silinder, kabel hitam besar dihubungkan dengan kabel busi silinder pertama) 
  •  Hidupkan motor pada putaran stasioner, yaitu sekitar 1200rpm. Untuk mengetahui jumlah putaran motor per menitnya, gunakan tachometer. Sambungkan kabel - kabel tachometer dengan benar, jangan sampai terbalik.
  • Tekan tombol timing light dan arahkan sinarnya ke putaran rotor. Jika tampak tanda F pada rotor tepat dengan tanda pada bodi motor berarti waktu pengapian tepat. Apabila kedua tanda tersebut tidak tepat berarti waktu pengapian tidak tepat.
  • Jika waktu pengapian tidak tepat, geser piringan platina ke kiri atau ke kanan sampai didapatkan tanda F tepat dengan tanda pada bodi motor tersebut. 
  • Tambah putaran motor sampai kira - kira 4000 Rpm (lihat pada tachometer). Pada putaran ini tanda II (garis dobel ) harus tepat dengan tanda garis pada bodi motor. Jika kedua tanda tersebut tidak tepat sementara penyetelan waktu pengapian pada putaran stasioner sudah tepat bararti sentrifugal advans tidak bekerja. Sentrifugal advans harus diperbaiki.
Penyetelan waktu pengapian dengan lampu 6 volt untuk sepeda motor sistem penyalaan baterai:
  • Buka tutup platina
  • Sambungkan kabel positif lampu tester dengan pegas platina dan kabel negatif dengan bodi motor
  • Kunci kontak ON
  • Putar rotor magnet sesuai dengan arah putarannya ( perhatikan tanda panah pada rotor tersebut)
  • Pada saat tanda F pada rotor tepat dengan tanda garis pada bodi  motor, lampu harus menyala. Jika lampu tidak menyala, kendorkan kedua baut pada piringan platina kemudian ke kiri atau ke kanan sampai lampu tester menyala, kemudian keraskan lagi baut - baut piringan platina piringan tersebut.
  • Jika lampu tester menyala pada posisi dimana tanda F pada rotor magnet tepat dengan tanda pada bodi motor berarti waktu pengapian sudah tepat. Putar lagi rotor magnet dengan kunci untuk memastikan bahwa penyetelan sudah benar.
  • Lepas lampu tester dan pasang tutup platina serta tutup rotor magnetnya.
  • Hidupkan motor dan perhatikan dengan seksama suara dan daya motor yang dihasilkannya.
Penyetelan waktu pengapian dengan radio tester untuk sepeda motor sistem penyalaan baterai
  •  Kunci kontak Off. Buka tutup platina dan tutup rotor magnet.
  • Sambungkan kabel positif (+) radio tester dengan pegas  platina dan kabel negatif (-) dengan bodi motor.
  • Tepatkan tanda F di motor magnet dengan tanda garis pada bodi motor saat langkah kompresi ( kedua katup menutup). Kemudian sakelar radio tester di ON - kan. Apabila pada saat ini radio tester tidak berbunyi berarti waktu pengapian tidak tepat,
  • Setel waktu pengapian dengan memutar piringan platian ke kiri atau ke kanan sampai radio tester berbunyi . Jika radio tester sudah berbunyi berarti waktu pengapian tepat, keraskan kembali baut - baut pengunci piringan platina.
Penyetelan waktu pengapian dengan radio tester untuk sepeda motor sistem penyalaan magnet
  1. Kunci kontak OFF. Lepas tutup rotor magnet dan lepas sambungan kabel platina ke kunci kontak.
  2. Sambungkan kabel positir (+) radio tester dengan kabel platina dan kabel negatif (-) dengan bodi motor.
  3. Tepatkan tanda pengapian F di rotor magnet dengan tanda garis pada bodi motor. Radio tester di ON kan maka radio tester akan berbunyi dan lampu menyala.
  4. Putar rotor ke kanan sampai radio tester tidak berbunyi, kemudian putar rotor ke kiri untuk mengetahui saat mulainya radio tester berbunyi. Jika saat radio tester berbunyi , tanda pengapian di rotor magnet F tepat dengan garis bodi motor berarti waktu pengapian tepat. Apabila saat radio tester berbunyi tidak bersamaan dengan tanda pengapian F tepat dengan tanda garis pada bodi motor berarti waktu pengapian salah.
  5. Setel waktu pengapian dengan mengubah celah platina. Apabila waktu pengapian terlambat, berarti celah platian terlalu rapat. Jika waktu pengapian terlalu awal , berarti celah platina terlalu besar.  

Read More

Senin, 20 Mei 2013

Speedometer dan Odometer

Speedometer berguna untuk mengukur kecepatan sepeda motor. Biasanya speedometer dipasang dibagian depan di atas lampu kepala agar mudah dibaca oleh pengendara sepeda motor. Speedometer sangat penting dan harus ada pada setiap sepeda motor yang beroperasi di jalan raya demi keselamatan. Di sepanjang jalan raya ada rambu - rambu batas kecepatan sepeda motor tidak boleh lebih cepat. Pada jalan yang disekitarnya ada tempat - tempat penting sepeda motor tidak boleh terlalu cepat. Dengan demikian pengendara sepeda motor harus menyesuaikan kecepatannya dengan rambu - rambu lalulintas tersebut. Untuk memudahkan hal itu dipasanglah pengukur kecepatan yaitu speedometer.

Di samping speedometer, sepeda motor juga dilengkapi dengan alat pengukur jarak yaitu odometer. Odometer dipasang satu unit dengan speedometer. Odometer sangat penting untuk pemeriksaan, penyetelan dan perawatan sepeda motor. Penggantian oli pelumas, saringan udara, penyetelan celah katup dan sebagainya secara berkala berdasarkan jarak yang ditempuh sepeda motor. Apabila sepeda motor yang baru hendak dioperasikan, terlebih dahulu sepeda motor harus dijalankan dengan jarak tertentu tanpa beban. Sepeda motor baru yang langsung dioperasikan akan mengalami kerusakan, sebab komponen - komponen yang bergerak masih agak kasar permukaanya dan belum terbiasa menerima panas dan beban yang tinggi. 

Pemeriksaan dan perawata:
  1. Lepas kawat speedometer dan kawat odometer. Periksa keadaan kawat tersebut dari kemungkinan aus, berkarat atau putus. Jika perlu kawat dapat diganti dengan yang baru.
  2. Periksa keadaan mekanik penggerak kawat speedometer dekat poros roda depan dan mekanik penggerak kawat odometer pada blok silinder. Jika keadaan mekanik penggerak tersebut sudah rusak atau aus sekali maka harus segera diganti.
  3. Pasang kembali kawat speedometer dan kawat odometer. Jangan lupa beri pelumas secukupnya dengan vet pada seluruh permukaan kawat tersebut. 
Read More

Minggu, 19 Mei 2013

Penyearah Arus

Penyearah arus atau kiprok terdiri atas dioda yang mana dioda tersebut mempunyai sifat hanya dapat dialiri arus pada satu arah saja. Dengan demikian arus yang dihasilkan oleh pembangkit diubah menjadi arus searah. Arus yang dihasilkan oleh pembangkit listrik adalah arus AC (bolak - balik). Apabila arus tersebut akan dialirkan ke baterai maka arus tersebuh harus diubah dulu menjadi arus searah. Komponen yang berguna menyearahkan arus tersebut adalah kiprok.

Pemeriksaan dan perawatan:
  1. Pemeriksaan kiprok yang mempunyai empat kabel dengan warna hijau, kuning, merah jambu, dan merah putih. Sambungkan kabel - kabel ohmeter sebagai berikut:
    Pemeriksaan kiprok
    Pada pemeriksaan seperti di atas jarum ohmeter harus menunjukkan tahanan minimal 1500 ohm atau jika menggunakan bola lampu, bola lampu tidak menyala. Jika sambungan kabel ohmmeter terbalik, jarum ohmmeter harus menunjukkan tahanan 5 -40 ohm atau jika pengetesan dilakukan dengan bola lampu maka lampu akan menyala. Jika hasil pengetesan tidak sesuai dengan ketentuan tersebut berarti kiprok sudah rusak. 
  2. Pemeriksaan kiprok yang mempunyai dua kabel saja dengan warna merah putih dan hijau. Sambungkan kabel ohmeter sebagai berikut:
    Pemeriksaan kiprok
    Pada pemeriksaan tersebut di atas jarum ohmmeter tidak bergerak dan sebaliknya jarum ohmmetr bergerak jika sambungan kabel ohmmeter dibalik. Jika hasil pengukuran di luar ketentuan tersebut berarti kiprok rusak.
Read More

Sabtu, 18 Mei 2013

Pemeriksaan dan Perawatan Baterai

Berikut ini akan dijelaskan pemeriksaan dan perawata baterai , sehingga dapat memperpanjang umur penggunaan baterai tersebut. Langkah - langkahnya adalah :
  1. Periksa ketinggian permukaan air baterai (elektrolit) secara berkala. Ketinggian permukaan air baterai harus antara garis batas upper dan lower. Jika air baterai di bawah garis lower, tambahkan air murni.
    Periksa ketinggian permukaan air baterai
  2. Periksa keadaan kotak baterai dari kemungkinan retak atau bocor. Jika keadaan kotak baterai sudah rusak sebaiknya ganti baterai atau jika mudah untuk diperbaiki, segera perbaikilah. Kotak baterai yang bocor berakibata air baterai cepat habis sehingga sel - sel baterai cepat rusak. 
  3. Periksa keadaan kutub - kutub baterai. Jika kutub baterai tertimbun endapan putih, bersihkan dengan air hangat. JIka kutub baterai berkarat bersihkan dengan amril halus dan beri pelumas sedikit untuk mencegah agar tidak cepat berkarat. 
  4. Periksa keadaan selang pernapasannya. Selang pernapasan tidak boleh tersumbat oleh kotoran atau terpuntir, Selang pernapasan yang tersumbat harus dibersihkan atau diganti. Selang pernapasan berguna untuk mengalirkan uap air baterai ketika panas. 
  5. Ukur tegangan baterai dengan voltmeter pada kedua kutubnya. Jika tegangan baterai kurang dan disertai dengan berat jenis elektrolit rendah maka baterai harus dicharge (disetroom). Pengisian untuk baterai baru dengna kuat arus pengisian 10 % dari kapasitas baterai selama 10 jam sedang untuk baterai lama selama 3 jam dengan kuat arus pengisian 35 % dari kapasitas baterai. Pengisian arus listrik baterai dilakukan dengan alat khusus yaitu batery charger. Kutub positif dihubungkan dengan kabel positif dan kutub negatif baterai dihubungkan dengan kabel negatif batery charger. Pada waktu pengisian berlangsung tutup sel harus dibuka agar uap air baterai dapat keluar. Jika bateraj sudah terisi penuh maka akan timbul buih - buih gas ke permukaan dan berat jenis baterai sekitar 1,26.
    Periksa berat jenis elektrolit
Penting!
Cara salah melepas terminal baterai

  • Jika klem terminal baterai sulit dilepas , jangan paksa dengan cara dipukul atau digoyang seperti gambar di atas. Lepaskan klem tersebut dengan alat bantu seperti pada gambar berikut:
 
cara benar melepas terminal baterai
  • Agar penggunaan arus baterai tidak terlalu boros sebaiknya jangan menekan tombol starter terlalu lama ( untuk sepeda motor dengan starter elektrik) waktu menghidupkan pertama kali. Di samping itu jika sepeda motor tidak digunakan dalam jangka waktu yang agak lama sebaiknya kabel negatif (-) baterai yang berhubungan dengan massa dilepas.  
Read More

Jumat, 17 Mei 2013

Mengenal Baterai

Baterai merupakan bagian yang sangat penting pada sistem kelistrikan sepeda motor karena baterai berguna untuk menyimpan arus listrik sementara kemudian digunakan untuk memenuhi kebutuhan arus listrik pada peralatan listrik sepeda motor. Arus listrik pada baterai dapat habis dengan sendirinya meskipun tidak digunakan. Proses pelepasan arus dengan sendirinya ini akan lebih cepat dalam keadaan atau cuaca yang panas. Oleh karena itu untuk membatasi pelepasan arus dengan sendirinya ini baterai harus disimpan di tempat dingin dan dalam keadaan penuh terisi. 

Jumlah elektrolit ( cairan ) baterai harus berada di antara tanda batas agar sel - sel terendam oleh elektrolit dan sel - sel baterai dapat bereaksi dengan baik selama proses pengisian dan pemakaian. Apabila elektrolit baterai kurang, tambahkan air accu secukupnya. Penambahan dan pengurangan air accu akan mempengaruhi kepekatan asam sulfatnya. Kepekatan yang berlebihan akan menghanguskan dan merusakkan separator serta plat - platnya akan dicampuri belerang yang mengganggu reaksi kimia pada baterai tersebut. 

Berat jenis elektrolit baterai harus selalu diperiksa. Dengan mengetahui berat jenis elektrolit baterai dapat diperkirakan keadaan pengisian baterai. Untuk mengukur berat jenis elektrolit baterai digunakan aerometer atau hidrometer. Apabila elektrolit baterai dihisap dalam aerometer maka pengukur aero akan terapung. Permukaan elektrolit akan menunjukkan berat jenis elektrolit tersebut pada skala yang ada di aerometer. Waktu yang paling baik untuk melakukan pengukuran berat jenis elektrolit ialah pada saat baterai baru saja selesai digunakan. Pada saat ini elektrolit di dalam sel baru saja menjalani proses kimia sehingga elektrolit dalam keadaan tercampur dengan baik. Apabila baterai masih penuh maka berat jenis elektrolitnya antara 1,26 sampai 1,28.

Agar baterai tahan lama maka baterai perlu dirawat secara teratur. Pembersihan korosi pada terminal baterai secara teratur akan memperpanjang umur terminal baterai. Baterai yang lama terpasang pada sepeda motor terminalnya akan berkarat dan sukar untuk melepaskannya. Untuk mengatasi hal ini dapat digunakan larutan air dengan bicarbonate atau soda untuk membersihkannya. Cairan bicarbonate atau soda tersebut jangan sampai masuk ke dalam elektrolit baterai karena dapat menetralkan elektrolit tersebut.
Read More

Kamis, 16 Mei 2013

Sistem Kelistrikan Sepeda Motor

Sistem kelistrikan pada sepeda motor merupakan bagian penting karena sistem ini menyediakan arus listrik untuk keperluan pembakaran dan untuk menggerakkan pendukung sepeda motor. Ditinjau dari penggunaan arus listriknya, sistem kelistrikan sepeda motor dapat digolongkan menjadi:
  1. sistem pembangkit listrik
  2. sistem pengisian
  3. sistem pengukuran
  4. sistem pengapian
  5. sistem penerangan dan sistem tanda
  6. sistem starter
Sistem Pembangkit Listrik
Sistem pembangkit listrik membangkitkan arus listrik untuk memenuhi kebutuhan pada sepeda motor tersebut. Ada dua macam pembangkit listrik yang digunakan pada sepeda motor, yaitu pembangkit listrik arus searah dan pembangkit listrik arus bolak - balik.

Sistem Pengisian 
 Yang dimaksud dengan sistem pengisian adalah pengisian pada baterai dengan arus listrik dari pembangkit ( generator). Arus yang diisikan ke baterai tersebut harus berupa arus searah ( DC). Oleh karena itu jika arus dari pembangkit masih berupa arus bolak - balik ( AC ) maka arus tersebut harus disearahkan terlebih dahulu.

Sistem Pengukuran
Sistem pengukuran yang digerakkan secara elektrik adalah pengukur jumlah bensi pada tangki dan pengukur tekanan oli. Panel instrumen pengukur tersebut biasanya dipasangkan di dekat lampu kepal pada tangkai pengemudi. Namun tidak semua sepeda motor mempunyai kedua instrumen pengukur tersebut.

Sistem Pengapian 
Sistem pengapian menyediakan bunga api pada ruang bakar. Terjadinya loncatan bunga api pada ruang bakar tersebut karena adanya perbedaan tegangan pada kedua elektroda busi. Loncatan bunga api pada elektroda busi terjadi pada saat celah platina membuka. Dengan adanya loncatan bunga api tersebut maka terjadilah pembakaran bensin pada ruang bakar.

Sistem Penerangan dan Sistem Tanda
Penerangan berfungsi terutama pada malam hari, tetapi pada waktu hujan atau udara berkabut penerangan juga diperlukan. Sistem penerangan sepeda motor terdiri atas lampu kepala dan lampu belakang. Lampu kepala terdiri atas lampu jarak jauh dan lampu jarak pendek. Sebagian sepeda motor ada yang dilengkapi dengan lampu kota.

Yang dimaksud dengan sistem tanda adalah sistem pemberian tanda dengan lampu. atau dengan bunyi Sistem tanda pada sepeda motor terdiri atas klakson, lampu tanda belok dan lampu rem. Sistem tanda erat sekali hubungannya dengan keselamatan pengendara sepeda motor karena sistem tanda berguna sebagai pemberi peringatan kepada pemakai jalan lainnya.

Sistem Starter
Sistem starter elektrik digunakan pada beberapa sepeda motor. Starter elektrik mengubah tenaga listrik menjadi tenaga mekanik untuk  memutar poros engkol. Sepeda motor yang menggunakan elektrik juga dilengkapi dengan starter mekanik karena jika starter elektriknya rusak atau baterainya tidak kuat untuk menggerakkan starter elektrik maka sepeda motor masih bisa dihidupkan dengan starter mekanik.


Read More